AKU BUTUH KALIAN
Karya Lilly Paut
Menjalani hidup ditengah kesedihan hati,
Tanpa kasih sayang dari orangtua
Dan tak tahu dimana tempat untuk berbagi derita.
Rani gadis berusia 16 tahun yang sedang menuntut ilmu disalah satu SMU ternama di daerahnya.
Rani memiliki keluarga yang lengkap dan bisa dikategorikan sebagai keluarga yang sempurna. Mempunyai ayah yang berprofesi sebagai direktur dan ibu yang bekerja sebagai dokter. Dengan kekayaan berlimpah Rani dapat memiliki apapun yang ia inginkan. Namun itu tak membuatnya senang Rani memilih mengisi hari-harinya dengan menyendiri, merenung dan bersedih. Ia tak butuh apa-apa bahkan kekayaan, yang ia butuhkan adalah kasih sayang, jika kasih sayang orangtua dapat dibeli mungkin Rani akan membeli kasih sayang itu sebanyak-banyak mungkin.
|
Aku Butuh Kalian |
Ayah Rani jarang dirumah, begitupun dengan ibunya dan ia hanya menyendiri dirumah megah yang disebutnya sebagai penjara bertrali emas. Jika orangtuanya telah pulang ke rumah, mereka tidak seperti orangtua lainnya yang bermanja-manja dengan anak semata wayang mereka, mereka malah memilih untuk sibuk dengan pekerjaan kantor yang yang dibawah pulang ke rumah. Kadang Rani berdoa kepada Tuhan agar mengambil kembali harta kekayaan ini karena bagi Rani ‘untuk apa hidup kaya jika tak ada secercah cahaya kasih sayang dari orangtua’.
Semakin lama Rani merasa seperti orang baru di rumah ini, orang tuanya semakin sibuk bahkan jika Rani sengaja tak pulang rumah dan menginap dirumah temannya, orangtuanya takakan sibuk untuk mencarinya. ‘ya Tuhan apa yang terjadi?? Mengapa Engkau membiarkan aku hidup, hanya untuk bersedih di dunia ini’ inilah kalimat yang sering menjadi beban dalam doa nya.
***
Bertahun-tahun sudah Rani hidup terasingkan, sampai-sampai hatinya pun sudah kebal dengan perlakuan orangtuanya. Dia lebih memilih tinggal di asrama kampusnya dari pada harus tinggal di rumah mewah itu. Setiap minggu orangtuanya selalu mengirimi uang padanya yang ia rasa sudah lebih dari cukup. ‘mengapa tak ada kata rindu yang terucap?, mengapa mereka tak menanyakan keadaan ku?, walaupun sekarang aku telah jauh dari mereka?’ pertanyaan-pertanyaan ini selalu saja muncul dibenaknya, siapa yang dapat menjawab pertanyaan ini? Kalau bukan hati Rani sendiri. Tapi sudalah Rani telah terbiasa dengan itu semua. Rani hanya menunggu kapan orangtuanya akan berbaik hati untuk memikirkannya.
Rani kuliah sambil bekerja, karena ia rasa sudah saatnya ia lepas dari tanggungan orangtuanya. Ia menghilang tanpa jejak, tak ingin dikatakan anak durhaka namun ia sudah bosan dengan kehidupan ini, dari pada mati bunuh diri lebih baik jika ia melupakan semua tentang orangtuanya.
Sekarang Rani merasa lebih bebas dan lebih bahagia dari hari-hari sebelumnya, sekarang ia bisa tertawa legah tanpa memikirkan orangtuanya.
***
2 minggu sudah Rani pulang pergi rumah sakit. Ada apa dengannya??
Rani mengidap kanker darah atau leukimia stadium akhir. Selama ini Rani hanya mengabaikan semua keluhan pada tubuhnya, akibat dari semua ini adalah ia harus terbaring lemah dirumah sakit ditemani sahabat yang selama ini bersamanya.
Perlahan badannya mulai kurus, wajahnya pucat, lemah tak berdaya menggerogoti tubuhnya , namun begitu Rani bersikeras saat sahabatnya akan memberitahu orangtua Rani.
Hari-hari rani dihabiskan dengan tidur diatas ranjang , rambutnya dulu yang seindah sutera harus ia relakan penyakit ini tak mengijinkan sehelai rambutpun menempel pada kepalanya bahkan tubuhnya pun tak mengijinkan Rani untuk beranjak seinchi pun dari ranjang ini...
Puncak dari penyakit ini adalah Rani harus koma selama 2 hari saat ia tersadar kembali dokter menyarankan agar memberitahu penyakit ini pada orangtuanya, namun Rani tetap saja menolak ia tak ingin membuat orangtuanya repot.
***
1 hari, 1 minggu, 1 bulan Rani hanya terbaring lemah dirumah sakit. Penyakitnya tambah parah, bahkan dokter pun tak dapat membantu Rani.... Rani hanya bisa berdoa dan mengikuti semua rencana Tuhan bagai air yang mengalir...
04 Agustus 2012 Rani menghembuskan nafasnya yang terakhir, saat itulah baru orangtua Rani sadar akan arti sebuah kehilangan. Mereka menangis... untuk apa mereka menangis?? Rani sudah tak ada! Apa dengan menangis dapat membangkitkan orang yang telah tiada?
Rani telah pergi dan hanya meninggalkan secarik surat kepada orangtuanya...
Dear Mama & Papa 3-08-12
Aku butuh kalian!!! Kapan kalian sadar bahwa aku sangat butuh kasih sayang orangtua?? Aku menolak untuk memberitahukan penyakit ini pada kalian karena aku tahu kalian pasti sangat sibuk... biarpun kalian tidak menyayangiku,, tapi aku sangat menyayangi kalian.... Rani sadah capek menulis, Rani mau tidur dulu, jika esok Rani tak dapat melihat dunia ini lagi,, Rani mohon kalian jangan menangis, karena menangis hanya menunjukan sifat manusia sebagai pengecut dan munafik...
Rani sangat sayang mama & papa
Kedua orangtua Rani hanya bisa menangis saat membaca surat itu... mereka menyesal telah menyianyiakan Rani dan tak memberikan kasih sayang padanya..
Apakah tangisan dapat menghibur orang yang telah tiada? Itu hanya menambah kesedihan pada orang yang telah pergi. Mengapa selama ini tak pernah ada kasih sayang? Mengapa saat telah tiada, air mata itu baru menetes? Itu seperti orang munafik!!
Sayangilah orang-orang disekitar mu & orang-orang yang membutuhkan kasih sayang mu! Janganlah setelah dia telah tiada baru rasa sayang itu hadir. Tangisan dan penyesalan hanya akan membuatmu seperti seorang yang sangat munafik....
Selesaii...
PROFIL PENULIS
Nama : Lilly Paut
Umur : 16 th
Asal sekolah : SMA N 1 kupang
Twitter : @Lilly_Siwon
Add fb : Lilly ElfSiwonest
Judul : Aku Butuh Kalian - Cerpen Sedih
Deskripsi : AKU BUTUH KALIAN Karya Lilly Paut Menjalani hidup ditengah kesedihan hati, Tanpa kasih sayang dari orangtua Dan tak tahu dimana tem...
keyword :
Aku Butuh Kalian - Cerpen Sedih,
Cerpen Sedih