PESAN UNTUK LORONG WAKTU
Karya Khody
Disebuah rumah sederhana di daerah Jakarta, seorang ibu muda memeluk anaknya yang berusia 3 tahun, anak perempuan itu tertidur dalam pelukan ibunya, kulitnya putih dan rambutnya lurus tergerai sebahu. Dengan lembut ibu itu meletakannya di kasur sambil menghela nafas panjang, terlihat keningnya berkerut seperti menampung beban yang sangat banyak, padahal dia baru berusia 25th namun tampangnya sangat kuyu sehingga terlihat berusia 30th- an.
Sesaat dia memandang bingkai foto dikamarnya, terdapat dirinya memakai baju pengantin dan suaminya yang berusia 10th lebih tua darinya, ibu itu menunduk dan menghela nafas lagi, sungguh suatu perjodohan yang sangat ia benci. Orang tua wanita itu menjodohkannya dengan pria yang masih satu marga dengannya agar nama marganya tetap tak berubah meskipun dia sudah menikah, agar tetap bermarga Lubis. Dan dengan sikap orang tua yang keras diapun tak bisa menolak perjodohan ini, meskipun dia masih menyimpan perasaan untuk teman SMA-nya dulu, walaupun cinta itu merupakan cinta yang tak terbalaskan.
“tttttttrrrrrtttt…” hp wanita itu bergetar karena memang bermode ‘silent’
Terlihat nama “Viona” tertera di layar ponselnya, Viona adalah sahabatnya semasa SMA mereka selalu sekelas dan duduk sebangku. Tak menunggu lama wanita itu mengangkat telpon genggamnya.
“haloo” sapanya kepada orang diujung telpon
“Ka, lagi ngapain lo?” tanya Viona ke wanita yang bernama lengkap Siska Almaira Lubis, itu.
“biasa kerjaan emak-emak, kenapa lo telpon tumben?”
“Cuma mau ingetin minggu besok reuni sma angkatan kita,,dateng lo,,yang laen pada nanyain lo tuh katanya semenjak merid ga pernah kumpul lagi”
“owh iya,,gw usahain deh” tak lama obrolan pun terputus, Siska mengetik pesan di handphonenya,
-Andai waktu bisa terulang ke 7 tahun yang lalu saat aku study tour ke jogja, aku pasti akan ngungkapin perasaan ke dia,mungkin hidupku ga akan sehampa sekarang –
 |
Pesan Untuk Lorong Waktu |
Siska menyadari perbuatannya yang berakhir penyesalan andai malam itu dia tetap duduk bersama cowok itu dan tidak ikut pergi dengan Novia mungkin dia sudah jadian. Dengan asal-asalan Siska mengirim pesan itu entah ke nomor berapa karena dia asal pencet dan karena motor suaminya sudah berhenti di depan rumahnya, Siskapun bergegas menghampiri suaminya yang baru pulang kerja itu. Dia melirik jam dinding masih jam 7 malam.
“assalamualaikum” ucap suaminya yang terlihat sudah tua karena memang usianya terpaut 10th dari Siska.
“waalaikum salam,” Siska mencium punggung tangan suaminya itu.
“Shena mana?”
“tidur di dalem, aku mau ke minimarket sebentar ya mau beli perlengkapan dapur” ucap Siska
“oh yaudah sana”jawab suaminya dengan enggan, dan pria itu langsung masuk ke dalam, kehidupan keluarga yang tidak harmonis, pikir Siska, sangat jauh berbeda dengan pikirannya dahulu, mungkin klo dia menikah dengan temannya sewaktu SMA itu pasti akan beda jadinya.
***
Siska membayar perlengkapan di kasir sebuah minimarket tak jauh dari rumahnya, setelah membayar Siskapun segera pulang takut Shena anaknya menangis, Siska harus menyebrangi sebuah jalan Raya yang cukup besar dan tak ada jembatan layangnya, maka diapun melihat sekelilingnya karena jalanan cukup rame maka berkali-kali Siska mengurungkan diri untuk menyebrang dia menoleh ke kanannya dan terlihat seorang kakek tua ingin menyebrang pakaiannya serba berwarna putih, Siskapun mengikutinya, tetapi sebuah mobil pribadi berwarna hitam berjalan dengan sangat cepat dan,,,
“brakkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk” tubuh Siska terpelanting ke jalanan, terlempar beberapa meter, barang-barang bawaannya berhamburan di jalanan kepalanya berlumuran darah dan Siska tak sadarkan diri, dia Koma.
***
Di Jogjakarta,
Para siswa dari SMAN 25 sedang menikmati malamnya di candi Prambanan, beberapa pertunjukan dari warga sekitar sedang disuguhkan ada cerita dari kerajaan-kerajaan di Indonesia. Dan tarian-tarian Tradisional. Siska sedang duduk berdua dengan Viona sahabatnya, mereka duduk berdekatan karena cuaca yang cukup dingin, sambil sesekali menengok ke Radit, Cowok yang ditaksir Siska sejak setahun lalu, entahlah Radit tahu perasaan dia atau tidak. Viona asik sms-an dengan kekasihnya yang merupakan kaka kelasnya disekolah. Tiba-tiba Radit dan temannya Muaz datang menghampiri Siska dan Viona, Siska pun menjadi salah tingkah, Viona yang melihat gelagat sahabatnya langsung berdiri “ Muaz anterin gw beli wedang yu” ucap Viona menarik baju Muaz cowok yang ukuran tubuhnya lebih pendek dari Novia
“yaelah Nov, itukan keliatan ngapain minta anterin lagian orang kayak lo kaga bakal ada yang nyulik” ucap Muaz kepada Viona yang sudah sebal Muaz ga sadar2
“ih yang itu ga enak gw maunya yang disono noh”tunjuk Viona sambil mencubit Muaz teman sekelasnya yang agak telmi
Radit hanya tersenyum melihat hal itu, senyum yang manis sekali, malam ini dia terlihat tampan mengenakan topi berwarna hitam matanya yang tajam terlihat bersinar. Dia masih berdiri tubuhnya sangat tinggi sekitar 175cm-an karena dia juga merupakan atlet basket dan Radit termasuk top 10 Cowok populer di sekolahnya.
“yaudah ayo,tapi beliin gw ya”ucap Muaz pada akhirnya, Siska langsung berdiri dan Radit menatapnya, merekapun bertatapan tak berapa lama, seperti sebuah dejavu, Siska mengurungkan diri untuk ikut Novia dia duduk kembali, dan Raditpun duduk disampingnya. Novia yang kesenengan melihat sahabatnya langsung berjalan cepat menjauhi mereka berdua.
Siska melipat kakinya dan mendekapnya, berada di samping cowok yang ditaksirnya membuat cuaca semakin dingin.
“kenapa?”tanya Radit
“dingin,,,” ucap Siska pelan, Radit mengambil tangan Siska dan menggenggamnya, dalam sekejap saja tubuh Siska langsung mendadak panas, wajahnya merona merah, dibiarkan tangannya digenggam cowok yang sangat dia suka.
“ udah hangat?” tanya Radit lagi
“ya,,mendinganlah hehe”
“gw tau loe suka sama gw udah lama” ucap Radit kegeeran, Siska terdiam tak percaya dengan apa yang dia dengar,
“tapi,,,gw mau bilang, klo gw juga suka sama lo” tambah Radit dia menunduk namun bibirnya tersenyum
“owh,,loe tau dari siapa?”tanya Siska
“Novia” ucap Radit, Siska langsung menoleh ke arah wedang tempat Novia lagi minum, terlihat dari kejauhan Novia lompat2 kegirangan, Siska langsung manyun
“loe tau dari kapan?”
“udah lama juga sih,,beberapa bulan yang lalu”
“owh trus”tanya Siska lagi
“trus apanya?”
“ya trus gimana…kita…”ucap Siska malu-malu
“lo maunya gimana?”
“lah kok nanya gw”
“lo sama gw kan sama-sama single ya kita jadian aja gimana?”tawar Radit dengan senyum mautnya. Siskapun mengangguk, Radit semakin mengencangkan genggaman tangannya.
Malam ini dibawah sinar rembulan, disaksikan hembusan angin dan cahaya bintang, mereka berduapun jadian.
***
Sudah berhari-hari Siska terbaring di rumah sakit dalam keadaan koma, keluarganyapun setia menungguinya sampai dia sadar, dan hari ini tepat 7 hari dia tak sadarkan diri, untuk pertama kalinya Siska membuka mata, dia melihat seorang cowok tinggi dengan mata yang tajam menatap dirinya seulas senyum diberikan cowok itu, Siska ternganga tak percaya karena yang dihadapannya bukan suaminya yang berperawakan agak gemuk dan tua melainkan cowok muda seusia dengan dirinya yang bertubuh tinggi dan berparas tampan.
“kamu sadar sayang” ucap cowok itu
“Radit?” jawab Siska lemah tak percaya apa yang dia lihat, mungkinkah karena koma telah mengubah masa lalu dan masa kini yang dihadapinya. Radit bergegas memanggil dokter dan keluarga Siska untuk masuk kedalam, terlihat ada kedua orangtua Riska, dan Radit, tak ada gadis kecil lucu yang selalu menempel dengan dirinya, tak ada Shena disitu.
“shena mana bu?”tanya Siska
“Shena siapa?” tanya ibu lagi
“anakku,,cucu ibu” ucap Siska matanya berkaca-kaca
“Siska, kamukan belum menikah,baru mau menikah tahun ini, ga mungkin kamu udah punya anak?”ucap Bapak,
“mungkin kamu mimpi sayang” jawab Radit menenangkan tunangannya. Dan dokterpun memeriksa keadaan Siska
“saya rasa benturan di kepalanya mengakibatkan dia sedikit lupa ingatan dan kehilangan memorinya” ucap sang Dokter
“tapi bisa inget lagi ga dok?”tanya Ibu
“untuk sementara ini berikanlah dia kenyamanan dulu ya bu” Tegas sang dokter dan diapun berlalu meninggalkan ruangan itu. Siska sangat tak percaya dengan apa yang dialaminya. Dia memandang Radit terlihat raut wajahnya menampakkan kekhawatiran ke Siska. Dan Siska melihat ke jari Radit ada cincin melingkar di jarinya yang sama persis dengan cincin yang melingkar di jari Siska. Siska diam tak berkata apa-apa dia melihat kedua orangtuanya dan Radit bergantian. Tak lama Radit pamit diri untuk pulang karena sudah semalaman ini dia menemani Siska.
“bu,,kenal bang Ridho ga?”tanya Siska
“oh kenal lah kan anaknya tulang yang waktu itu mau ibu jodohin ke kamu,tapi Radit malah ngelamar kamu jadi ibu ga jadi deh jodohin kalian emang kenapa?”
“dia udah nikah bu?”
“udah malah udah punya anak umurnya setahun, kamu mau nengok kebetulan minggu depan ultah anaknya kamu kan diundang” jawab ibu menjelaskan ada rasa sesak dihatinya
“trus dia nikah sama siapa?”
“ah kamu ni benar2 lupa ingatan ya? Sama ka Linda sepupumu, mereka sudah kaya sekarang karena Linda juga kerja habis lulus kuliah mereka nabung bersama hubungannya juga harmonis padahal mereka dijodohkan huft” ucap ibu terlihat sedikit menyesal, Siska semakin tak mengerti seharusnya kan Linda menikah dengan pacarnya dua tahun lalu, kenapa dengan Ridho?
“ah ibu ini, nanti kalau Siska nikah sama Radit mereka juga pasti harmonis, pacaran udah 7 tahun meskipun Radit bukan orang medan tapi dia sangat sopan dan baik, dia juga kaya pewaris perusahaan ayahnya” ucap bapak menyombongkan calon mantunya.
Ibu tersenyum penuh arti, semua ibu pasti ingin yang terbaik untuk anaknya. Siska menunduk mungkinkah jika Ridho menikah dengan ka Linda mereka akan bahagia dan bisa mempunyai banyak harta, sedangkan saat menikah dengan Siska kenapa keuangan mereka terasa begitu sulit masa sih Cuma karena dia tidak kerja dan memilih mengurus anak dahulu. Siska membulatkan tekad untuk menjenguk Ridho dan anaknya setelah keluar dari rumah sakit karena Siska merasa sangat kehilangan, terutama kehilangan Shena anaknya.
***
Hari ini Siska resmi pulang ke rumahnya dan tak sampai beberapa jam dia sudah pergi ke rumah Ridho, tepatnya rumahnya saat sebelum kecelakaan itu terjadi, di depan rumah terlihat beberapa orang sibuk mempersiapkan ultah anaknya Ridho. Banyak balon dan hiasan terpasang terlihat cukup mewah padahal selama ini Siska sering meminta Ridho untuk merayakan ultah anaknya namun tak pernah disetujui dengan alasan tidak mau menghambur-hamburkan uang namun kenapa sama Linda dia menjadi pribadi yang berbeda, Siska semakin mendekat rumah itu, nampak sangat berbeda rumah warisan dari kakeknya Ridho terlihat lebih besar karena halaman tertata rapi dan catnya pun terlihat bersih dan baru. Tiba-tiba ada seorang pria yang cukup dewasa menggendong seorang anak kecil keluar dari rumahnya mereka tertawa bersama dan bercanda terlihat sekali bahwa pria itu menyayangi anaknya, pria itu terlihat bahagia, rambutnya tertata rapih bajunya juga rapih mungkin mereka punya pembantu yang menyetrika bajunya setiap hari. Siska menelan ludah tak mengerti mengapa pemandangan itu terasa menyakitkan bukankah seharusnya dia bahagia melihat suaminya kini bahagia? Ridho sangat berbeda sekarang, dia sosok yang terlihat murah senyum dan ramah, serta bahagia wajahnya berseri-seri bercanda dengan anaknya.
Tak lama Linda, sepupu Siska keluar menghampiri suami dan anaknya, jilbabnya panjang menutupi dada dan terlihat anggun sekali, Linda mencium anak mereka dengan lembut dan Ridho tertegun melihat Linda. Tangis Siska semakin pecah, airmata berhamburan keluar dengan cepat darimatanya tanpa bisa dia bendung, hatinya sangat sakit memandang hal itu. Linda menoleh merasa ada yang memperhatikan, dia cukup kaget melihat Siska sedang menangis mengamatinya, setengah berlari Linda menghampiri sepupunya itu.
“siska kamu koq nangis kenapa?masih sakit?”tanya Linda penuh perhatian dia mendekap adik sepupunya erat, usia mereka terpaut sekitar 8 tahun dan memang Linda sering menemani Siska kemana-mana mereka sangat dekat sekali. Siska menggeleng cepat dia mengusap air matanya.
Ridhopun menghampiri Siska masih tetap menggendong anaknya yang berusia satu tahun,
“ajak masuk de,,kasian mungkin dia masih sakit”ucap Ridho,mendengar Hal itu Siska semakin sedih, biasanya Siska yang dipanggil ade oleh Ridho, tapi kini….
“bang Ridho,,Shena mana?”tanya Siska
“shena Siapa?”
“anak abang?”
“ini anak abang, laki-laki,namanya Ryan” ucap Ridho, Siska memperhatikan anak itu dan kebingungan, lalu Shena kemana?mungkinkah Shena belum ada di dunia ini?mungkinkah Shena adalah anak Siska nantinya? Berjuta pertanyaan muncul diotak Siska membuat kepalanya pusing sekali, Siska berjongkok dan mendekap kepalanya, bayangan shena menari-nari di otaknya, mulai dari ketika Shena lahir, belajar tengkurep, merangkak, sampai berjalan semua terlihat nyata dan bayangan Ridho saat menjadi suaminya pun muncul, dia menggendong Shena seperti yang dilakukan setiap malam, mengajak main Shena setiap akhir pekan dan saat seperti itu biasanya Siska dirumah sendiri tak mau ikut, karena jenuh dengan suaminya. Shena pun didekap oleh sebuah tangan yang hangat, yang besar dan tangan itu milik kekasihnya Radit, dia datang setelah mendengar kabar Siska pergi sesaat setelah sampai rumah.
***
Kini Siska ada di dalam mobil bersama Radit, mobil Pribadi Radit, sebuah mobil new avanza berwarna hitam. Sejenak Siska melamun merasa pernah melihat mobil itu sebelumnya, tapi entah dimana.
“kamu mikirin apa sih?”tanya Radit
“kamu sayang sama aku?”tanya Siska
“yaiyalah, sayang banget malah”
“serius?”
“serius…buat apa aku bohong”
“oh…selama ini tempat favorit kita berdua dimana?”
“hmmmm banyak terutama daerah yang ada airnya dan pemandangan indah, beberapa kali kita travel ke luar negri, dan kita juga pernah kemping di gunung2 di Indonesia”
“masa sih?”
“iya…ya Tuhan..kenapa memori yang diambil justru tentang kenangan kita sih” ucap Radit sedih dia menunduk tapi Siska malah memalingkan wajah ke kaca mobil, bukankah seharusnya dia bahagia saat ini, bersama dengan orang yang selama 7 tahun ini selalu menghampiri hampir setiap malam di mimpinya, menghibur saat hatinya sedih menerima beban hidup, yang semakin menumpuk. Tapi yang ada hanyalah perasaan hampa, malah lebih hampa dibanding saat dia bersama Ridho, akhirnya Siska pun mengingat lagi masa-masa bersama Ridho dan Shena. Kali ini dia mampu menahan air mata karena takut Radit kecewa.
Akhirnya mobil Radit berhenti di depan rumah orangtua Siska, dan Siskapun langsung masuk ke kamarnya, masih kamar yang sama seperti saat Siska SMA, hanya saja fotonya banyak yang berubah yang bahkan Siska tak ingat kapan diambilnya, ada foto dirinya bersama Novia di depan kelas, yang ini Siska ingat karena dia memang masih menyimpannya. Dan banyak foto dirinya bersama Radit, disebuah pegunungan, ada yang di bali, di Korea, bahkan disneyland Hongkong, terlihat Siska bahagia sekali di foto itu, namun apalah arti sebuah foto jika Siska memang tidak berada disana. Dilihatnya sebuah handphone di mejanya, handphone yang sama dengan yang ia pernah miliki, dengan cepat Siska melihat pesan keluar dan DEGGGG,, ada outbox yang pernah dia kirim sebelum kecelakaan isi pesan itu berbunyi:
-Andai waktu bisa terulang ke 7 tahun yang lalu saat aku study tour ke jogja, aku pasti akan ngungkapin perasaan ke dia,mungkin hidupku ga akan sehampa sekarang –
Send to : 080880008800
Siska menangis mengenang apa yang sudah dia perbuat merasa dirinya menjadi orang yang paling jahat, merubah masa depan orang seenaknya, merasa jadi istri yang ga becus karena meninggalkan suaminya sekaligus menjadi ibu yang buruk karena sudah pergi meninggalkan Shena anaknya yang sangat dia cintai, untuk apa dia hidup jika dia tidak bisa melihat lagi orang-orang yang disayangnya, Siska pun baru menyadari kalau sebenernya dia amat sangat merindukan Ridho, merindukan dirinya yang dewasa dan selalu membimbing Siska meskipun Siska menganggap dia sok tau dan selalu menggurui, Siska merindukan Ridho yang tak pernah memarahinya meskipun Siska sering melalaikan tugas sebagai seorang istri dan ibu untuk anaknya, bukankah itu yang sesungguhnya Siska butuhkan seorang yang dewasa yang mampu meredam amarahnya dan memanjakannya. Meskipun akhir-akhir ini sikap Ridho berbeda terhadapnya dan itulah yang meski Siska cari tahu bukannya malah berharap bisa kembali ke masa 7 tahun yang lalu. Dengan cekatan Siska mengetik pesan di hpnya dan mengirim ke nomor itu.
-aku ingin kembali ke masa dimana aku menjadi istri Ridho dan ibu dari Shena,,tolong maafkan aku,kumohon-
“Send”
***
Siska kembali lagi ke rumah Ridho, bukan untuk menemuinya melainkan untuk mengulang kejadian sebelum tabrakan itu, malam ini dengan tubuh yang masih lemah karena baru keluar dari rumah sakit Siska berdiri di depan minimarket ingin menyeberang jalan, dia menoleh ke kanan dan kiri mencari seorang kakek-kakek berbaju putih, karena Siska yakin dia pasti punya andil dalam kejadian ini, sudah satu jam Siska berdiri namun yang ditunggu tak muncul juga, Siska menangis tak tahu lagi apa yang harus dia perbuat agar bisa kembali ke masa dimana dia sudah menikah dan mempunyai anak.
Ketika Siska membuka matanya dia melihat seorang berdiri di depannya mengenakan baju serba putih rambutnya pun sudah memutih, Siska tahu itu adalah kakek yang dia tunggu dari tadi, tapi kakek itu berjalan terus di tengah jalan seaakan tubuhnya tak terlihat, Siskapun berlari mengejarnya dan lagi-lagi
“BRAKKKKKKK” sebuah mobil hitam melaju kencang dan menabrak tubuhnya. Siskapun tak sadarkan diri namun ia tersenyum dalam Pingsannya. Jikalau dia tidak bisa bangun lagi dia berharap untuk sekali lagi bisa bertemu Shena anaknya.
***
Siska akhirnya membuka mata, hal yang pertama dia lihat adalah ruangan yang serba putih, dia melihat Radit, siskapun menangis mengapa dia tidak bisa kembali padahal dia sudah melakukan apa yang pernah dia lakukan apakah takdirnya telah berubah,
“mamah mamah mamah” sebuah suara anak kecil terdengar di telinganya dan Siska mengusap matanya untuk menghapus air yang menghalangi matanya, Siska terbelalak ternyata ada Shena, Radit menggendong Shena, mungkinkah dia telah melewati lorong waktu dan kini dia telah menikah dengan Radit dan mempunyai anak yaitu Shena,
“kamu sudah sadar, de?”suara berat mengagetkannya karena Ridho muncul dari pintu, Siskapun semakin tak mengerti apa yang terjadi kenapa ada Radit, Ridho dan Shena.
“sebenernya apa yang terjadi?”tanya Siska, Ridho hanya terdiam, Shena masih memeluk Radit. Terlihat akrab sekali.
“kamu koma, sesaat setelah mobil yang aku kendarai menabrak kamu, jadi aku setiap hari datang kesini dan deket sama Shena”ucap Radit, membuat Siska lega ternyata dia sudah kembali ke masa yang lalu. Ridhopun langsung keluar ruangan melihat itu. Membuat Siska menjadi bingung bukankah seharusnya suaminya yang mendampinginya.
“oiya mas Ridho bilang sebulan lalu dia nemuin buku kamu ini dan dia baca, ternyata isinya tentang aku semua,aku ga nyangka kamu masih menyimpan perasaan itu, karena aku juga mencintai kamu sampai sekarang,mas Ridho juga udah nyerahin kamu ke aku,dia bilang aku orang yang tepat untuk jadi suami kamu, dan Shena juga sudah dekat sama aku, aku akan nyayangin dia seperti anak sendiri” ucap Radit sembari tersenyum, senyum yang sudah lama dirindukan Siska, namun dia menunduk tak mungkin dia menjalani hal ini karena suaminya pasti akan sangat sedih bukankah Ridho sangat menyayangi Shena? Siska merasa sudah menjadi orang paling bodoh karena menulis hal-hal yang ga penting dalam diarinya. Dan dia menyesali apa yang telah dia perbuat.
“maaf Dit, aku sudah menikah”ucap Siska parau
“iya aku tahu…”
“dan sekarang aku mencintai suamiku,,kamu hanya kenangan aku, ga lebih” potong Siska membuat Radit tertegun sedih dia mendekap Shena semakin erat.
“owh,,iya aku ngerti kamu memang orang yang setia, tapi bolehkan sesekali aku datang menemui Shena, aku sudah terlanjur sayang sama dia”ucap Radit menunduk matanya terlihat berkaca-kaca, Radit memang merupakan orang yang bijaksana.
“iya boleh koq” Raditpun tersenyum dia mencium pipi Shena
“aku panggil mas Ridho dulu ya”ucap Radit masih menggendong Shena dia keluar dan ternyata Ridho mendengarkan dari balik pintu dia langsung masuk dan menggendong Shena, kini saatnya Radit untuk pergi meninggalkan mereka.
“kenapa kamu bilang gitu ke Radit?bukankah kamu suka sama dia?”tanya Ridho
“iya aku suka sama dia tapi itu dulu, dan aku terjebak di ruang nostalgia sendiri sehingga mataku tertutup untuk bisa melihat kamu Bang Ridho padahal aku tau kamu jauh lebih menyayangi aku sebagai istrimu dibanding siapapun di dunia ini” untuk pertama kalinya Ridho menitikkan air matadi depan Siska, dia memegang tangan Siska dan menciumnya pelan, Siska pun menangis, Shena yang kebingungan melihat orangtuanya menangis hanya mampu memeluk Ridho ayahnya.
“maafin aku ga bisa bahagiain kamu de”ucap Ridho suaranya bergetar hebat
“Shena dan kamu itu kebahagiaan terbesar aku Bang”ucap Siska, Ridhopun mencium kening Siska,
“oiya ini,aku memang udah bertekad setelah kamu siuman aku mau kasih kamu ini”ucap Ridho menyerahkan sebuah buku tabungan yang belum pernah Siska lihat sebelumnya
“ini apa?”Siska pun membuka buku itu dan terbelalak melihat nominal di dalamnya.
“maaf aku ga pernah ngomong sama kamu, selama ini uang yang aku kasih ke kamu hanya setengah dari gaji aku sisanya aku tabung, untuk masa depan kamu, kamu bilang sendiri mau buka usaha dan ga mau kerja jadi karyawan biasa, makanya aku nabung dan cari sampingan, alhamdulilah terkumpul 100juta, aku harap kamu bisa manfaatin dengan baik”Ridho tersenyum melihat hasil kerja kerasnya selama ini. Siska semakin sedih melihat betapa besar cinta suaminya untuknya sehingga sudah memikirkan masa depannya, andai dia tidak mengirim sms itu mungkin dia masih tak tahu apa yang dilakukan suaminya untuknya selama ini.
Waktu telah mengubah segalanya apa yang menurutnya bagus belum tentu bagus jika dijalaninya dan apa yang dianggap buruk malah bisa jadi itu hal terbaik yang sudah Tuhan berikan untuknya. Siska kini semakin dewasa dan mengerti apa hidup yang sebenernya, tentang Radit dia sudah menguburnya jauh-jauh dan kini malah bersahabat dengannya, Siska sekarang jauh lebih mencintai keluarga kecilnya dan bersyukur akan hidup yang dijalaninya.
**tamat**
PROFIL PENULIS
Aku adalah anak perempuan pertama dari 4 bersaudara dan semuanya perempuan, saat ini aku sudah menikah dan punya satu anak laki-laki yang sangat lucu ^^. dan aku sekarang bekerja di salah satu stasiun tv swasta di indonesia,,yang mau kenal lebih dekat bisa add fb aku di alamat didi.khody@gmail.com terimakasih.