Indahnya Cinta dan Persahabatan - Cerpen Cinta Persahabatan

  • mbahbejo
  • kata
    • kata lucu
    • kata bijak
    • kata mutiara
    • kata cinta
    • kata gokil
  • lucu
    • gambar lucu
    • pantun lucu
    • tebakan lucu
    • kata lucu
    • cerita lucu
  • berita
    • berita unik
    • berita politik
    • berita artis
    • berita aneh
  • kesehatan
    • asam urat
    • kanker
    • jantung
    • hepatitis
    • ginjal
    • asma
    • lambung
  • gambar
    • gambar unik
    • gambar lucu
    • gambar aneh
    • gambar animasi
    • video lucu
  • hoby
    • burung
    • ikan
    • piaraan
  • contoh
    • surat lamaran
    • recount text
    • descriptive text
    • curriculum vitae
    • deskripsi
  • video
    • video lucu
    • video hantu
    • video polisi
    • video totorial
    • video panas
    • video lagu
  • blog
    • SEO
    • template
    • script
    • widget
    • backlink
    • imacros
  • komputer
    • excel
    • macro excel
Home » Cerpen Cinta » Cerpen Persahabatan » Indahnya Cinta dan Persahabatan - Cerpen Cinta Persahabatan

Indahnya Cinta dan Persahabatan - Cerpen Cinta Persahabatan

INDAHNYA CINTA DAN PERSAHABATAN
Karya Laila Novi Kusumawati

Pagi hari, yang cerah. Semua masih sama seperti biasanya. Namaku masih tetap Laila, masih tetap duduk di kelas 9. Dan masih bersekolah di SMP Muhammadiyah 1 Yogyakarta. Rumah dan keluargaku juga masih sama.

Hanya satu yang berbeda, hatiku. Hatiku sedang hancur, mendapat kabar buruk dari penghibur hatiku. Yang nyatanya, dia hanya memberikan harapan palsu, saja. Bukan ‘perhatian’ yang ku kira.
“Ngelamun aja, yuk kantin”, sapa sahabat terdekatku, Minda.
“Haha, yuk!”, aku spontan tertawa kecil, karena ‘merasa’ dikagetkan.
Halaman sekolahku tidak begitu luas, tapi sekarang, jaraknya terasa sangat jauh. Saat Minda menanyakan; Kenapa aku ‘galau’ ?

Indahnya Cinta dan Persahabatan
Aku hanya diam, aku yakin dia sudah tau apa alasannya. Kemarin aku uda luapkan semua cerita dan kesedihanku sama dia, bahkan tangisku..
“Udahlah gak usah terlalu dipikirin. Kita uda mau ujian lho La, semangat! Kamu pasti bisa La, kamu kuat”, ucap Minda menyemangatiku, saat ke luar dari kelas. Karena sedari tadi aku hanya diam. Tetep aja, aku diem dan hanya membalasnya dengan senyuman.
“Iya La, nanti ga bisa masuk SMADA, mati kau!”, canda Azza, yang juga sahabatku. Ini sangat menggelikan. Aku dan semua sahabatku, sontak tertawa. Dia memang sahabat yang paling berbeda dari yang lain. Dia sangat humoris. Dia-lah perncair suasana kita.
“Yuk balik, udah bel tuh. Denger ngga?”, ajak Azza kepadaku dan yang lainnya, dengan nada semangat.
“Yuk”, jawab kita serempak dan disertai dengan anggukan dari yang lain.
“Ma-te-ma-ti-ka”, begitulah aku mengeja kata yang tertempel di sampul buku tulis berwarna cokelat ini.
Seperti biasanya, kami berkelompok untuk mengerjakan beberapa soal untuk persiapan ujian. Nama kelompok ku Fidayodela, terdiri dari beberapa anak kece; Fitri, Dava, Yovie, Desthi dan aku, Laila. Menurut penglihatan temen-temen dari kelompok yang lain, kelompok ku adalah yang ternyaman! Karena kami konsekuen dengan hak dan kewajiban kami. Saatnya serius kita konsentrasi, saatnya free kita bener-bener gila. Pokoknya nyaman dan nyenengin kok!
Seperti hari biasanya, aku sama temen-temen pulang naik bus, angkutan umum. Tapi, aku ngerasa ada yang beda dari biasanya, semua temen-temenku dari tadi senyum dan ketawa ga jelas. Mencurigakan. Yakin, pasti ada yang mereka sembunyiin.

Ini lagi.. Aku ngga ngerti sama perilaku Minda, yang ini. Dia mau duduk bentar di tengah jalan mau ke halte. Aku sih nurut aja. Awalnya, aku cuman fokus sama cemilan di tanganku ini. Tapi kok, tiba-tiba...
“Ada yang dateng! Aku mau pergi! Aku ngga mau di sini! Aku benci dia!”, teriak ku dalam hati. Sekarang, aku telah melahap habis cemilanku. Bingung asli, mau ngapain. Fix, aku salting.
“Minda, ayo pulang..”, kataku sama Minda yang baru asyik ngobrol sama temen yang lain.
“Nanti dulu ah La”, jawab Minda, santai. Dia bener-bener gak mikirin aku yang dari tadi salting, dan muak liat...
“Gawat! Ini bener-bener gawat. Tuhan...”, aku pengen teriak sekenceng-kencengnya, berharap temen-temen denger dan bakal segera pulang.

Entah kapan waktu uda mulai berdetik, dia... Iya, dia. Fauzan. Uda turun dari sepedanya dan sekarang jalan, menghampiri aku.
“Aku mau ngomong sesuatu sama kamu, boleh?”, ujarnya dengan nada lembut dan tanpa ku sadari, aku mengangguk.
Aku lihat sekelilingku. Masih sama, masih temen-temenku aja yang di sini. Dan masih saja, mereka sibuk ngobrol. Seperti tidak tau, aku ‘akan’ ngobrol sama Fauzan. Atau mungkin berpura-pura tak tau(?)

Aku duduk. Tepat di depan dia berdiri. Capek tau berdiri.
“Aku suka sama kamu, aku cinta sama kamu”, kata Fauzan dengan singkat. Jelas. Mendarat tepat di telinga. Mengebom hatiku. Meledaklah, duar!
Sekejap aku mengangkat pandanganku yang sedari tadi melihat ke bawah. Aku diam, menatapnya. Aku usir pandanganku ke sekitar. Aku makin diem, bahkan sekarang aku membelakkan mata. Hampir semua teman satu kelas aku, di sini. Ngeliat ini. Rasaku amburadul.

Aku ngga pernah nyangka, ternyata dia memendam ini(?) pengen banget aku bilang ke dia, “Maafin aku yang udah buruk sangka sama kamu. Aku uda ngira, kamu cinta sama orang lain dan menganggapku cuman sebagai pelampiasan kamu”. Tapi ku urungkan niatku.
“Aku juga cinta sama kamu”, jawabku lirih. Agar tak ada temen yang denger. Ternyata hipotesaku nol. Temen-temen uda tukeran telinga sama kelelawar. Mereka semua denger. Semua teriak, menggodaku.
“Mau ngga jadi pacarku?”, katanya dengan singkat di tengah-tengah teriakan temen-temen. Lalu semua diam. Aku melihatnya, lebih lekat. Aku lihat ada harapan besar di matanya.
Aku menunduk, lagi. Aku ngga tau harus berkata apa. Aku punya prinsip, ngga mau pacaran selama aku belum memiliki ‘ikatan suci’.

Tapi, di samping itu.. Aku juga pengen hangout, makan bareng dan seneng-seneng yang lain, sama lawan jenis. Aku pasti bahagia. Dunia ini milik aku. Karena, cinta datang dengan senyum kecil yang sangat manis.
“Min...da?”, kataku dengan memberikan isyarat bahwa aku membutuhkan solusi.
“Udah, terima aja Lai!”, ujar Yulia bersemangat.
“Iya, nanti nyesel loh”, ujar Fitri dengan senyum manisnya.

Semua temanku pun berujar...
“Terima aja, anggap ini cuman ‘status’. Kamu masih bisa jaga diri kamu. Tetap istiqomah sama prinsip kamu. Aku yakin, pasti Fauzan bakal ngebantu kamu buat jaga prinsip kamu. Dia ngga mungkin nyakitin kamu”, bisik Minda.
Aku peluk dia, erat.
“Iya, aku mau”, jawabku dengan senyum kecil untuknya. Semua temen-temen teriak, gempar.
Akhirnya, aku berlalu dari dia. Kami berjalan menuju halte, tempat kita biasa nunggu bus.
Aku seneng, aku sangat bersyukur kepada Allah. Semoga Allah ngga marah sama aku. Aku bisa miliki cinta di hati aku dengan sebuah jawaban pasti. Aku sangat menikmati hidup dengan cinta yang aku punya, dengan Fauzan. Indah...

PROFIL PENULIS
Nama ku Laila Novi Kusumawati. Lahir di Bantul, 21 November 1996. Anak pertama dari 2 bersaudara. Lagi Bersekolah di SMAN 1 Kasihan Bantul. Add me, Laila Novi Kusumawati on Facebook. or, follow me on @alial_ivon. thanks. semoga bermanfaat :)

Baca juga Cerpen Cinta dan Cerpen persahabatan yang lainnya.
Ditulis oleh Unknown, Senin, 15 Juli 2013 12.07- Rating: 4.5

Judul : Indahnya Cinta dan Persahabatan - Cerpen Cinta Persahabatan

Deskripsi : INDAHNYA CINTA DAN PERSAHABATAN Karya Laila Novi Kusumawati Pagi hari, yang cerah. Semua masih sama seperti biasanya. Namaku masih tet...
keyword :Indahnya Cinta dan Persahabatan - Cerpen Cinta Persahabatan, Cerpen Cinta, Cerpen Persahabatan
Posting Lebih Baru
Posting Lama
Beranda
Postingan Populer
  • Cinta Antara Adik dan Kakak Kelas - Cerpen Romantis
    CINTA ANTARA ADIK DAN KAKA KELAS Karya Himatul Aliah Suatu hari dimana semua orang sudah terbangun dan bersiap-siap untuk memulai akt...
  • Sepasang Bidadari - Cerpen Ibu
    SEPASANG BIDADARI Karya Albertus Kelvin Namaku Mitsuko. Hari ini aku masuk sekolah seperti biasa. Ditemani oleh awan yang mendung dan...
  • Daun daun Pun Berguguran - Cerpen Cinta Remaja
    DAUN-DAUN PUN BERGUGURAN Karya Beatrix Intan Cendana Hari ini tepatnya musim gugur yang bagiku cukup menyejukkan, mungkin tak seperti...
  • Tiga Bulan Berujung Tangis - Cerpen Sedih
    TIGA BULAN BERUJUNG TANGIS Karya Khanissa Aghnia Afwa Namaku Ifha Dwi Ashilla, singkatnya Ifha. Aku seorang murid kelas 11 di SMA Negeri Ban...
  • Boneka Beruang dan Sepeda Butut - Cerpen Persahabatan
    BONEKA BERUANG DAN SEPEDA BUTUT Karya   Radifa Farah Putri berjalan lesu sepulang sekolah. Ia sangat tersinggung dengan perkataan Sarah keti...
  • Hantu Kepala Buntung - Cerpen Horor
    HANTU KEPALA BUNTUNG Karya Hafis Ini adalah Cerita tentang Empat Sekawan (Doni, Nita, Ardi dan Lita) yang sedang ingin berlibur. “Ay...
  • Pelangi di Malam Hari - Cerpen Cinta Romantis
    PELANGI DI MALAM HARI Karya Elisabeth Cecilia Setiap nafas yang kurasakan aku selalu merindukan pelangiku, selalu mencari-cari segalanya yan...
  • Jangan Melihat Buku Dari Sampulnya - Cerpen Motivasi Remaja
    JANGAN MELIIHAT BUKU DARI SAMPULNYA Karya Mahendra Sanjaya Hi.. perkenalkan, namaku Mahendra Sanjaya. Teman-teman biasa memanggilku Jaya. Ak...
  • Hadiah Untuk Mama - Cepren Ibu
    HADIAH UNTUK MAMA Karya Indah Amaliah Mustaufik “5 menit lagi ya Mama”, ya, begitulah yang ku katakan setiap waktu bermainku akan seg...
  • Waiting For Happy Ending - Cerpen Cinta
    WAITING FOR HAPPY ENDING Karya Mutia Hampir 2 jam aku menunggu namun tak ada 1 pun yang melewat dihadapan ku . “hmmm… ntah lah mungkin ...

Info mbahbejo © Indahnya Cinta dan Persahabatan - Cerpen Cinta Persahabatan