Berhenti Mencintaimu - Cerpen Cinta

  • mbahbejo
  • kata
    • kata lucu
    • kata bijak
    • kata mutiara
    • kata cinta
    • kata gokil
  • lucu
    • gambar lucu
    • pantun lucu
    • tebakan lucu
    • kata lucu
    • cerita lucu
  • berita
    • berita unik
    • berita politik
    • berita artis
    • berita aneh
  • kesehatan
    • asam urat
    • kanker
    • jantung
    • hepatitis
    • ginjal
    • asma
    • lambung
  • gambar
    • gambar unik
    • gambar lucu
    • gambar aneh
    • gambar animasi
    • video lucu
  • hoby
    • burung
    • ikan
    • piaraan
  • contoh
    • surat lamaran
    • recount text
    • descriptive text
    • curriculum vitae
    • deskripsi
  • video
    • video lucu
    • video hantu
    • video polisi
    • video totorial
    • video panas
    • video lagu
  • blog
    • SEO
    • template
    • script
    • widget
    • backlink
    • imacros
  • komputer
    • excel
    • macro excel
Home » Cerpen Cinta » Berhenti Mencintaimu - Cerpen Cinta

Berhenti Mencintaimu - Cerpen Cinta

BERHENTI MENCINTAIMU
Karya Mellysaurma

Aku terlarut dalam lagu Tak sanggup lagi(Rosa) yang mengalun begitu lembut. Begitulah kiranya yang terjadi padaku. Berulang kali terluka, namun masih tetap bertahan denganmu selalu ada saja maaf yang ku sisakan untukmu.
Breem….brem….brem
Suara deru motormu terdengar di halaman rumahku membuatku kaget setengah mati, berlari aku menghampirimu. Melihat kau nangkring di atas motor dengan dandanan lengkap.
“Ada apa?”Aku sewot.
“Temani aku makan dong, YanX!”jawabmu enteng.
“Aku tak bisa,”kataku menggeleng.
“Ayolah!”
“Aku ada les.”
“Cuma sebentar, Mel!” 

Berhenti Mencintaimu
Aku kembali menggeleng, aku tak percaya dengan sebentar yang kau ucapkan.
“Ah,payah!”
“Aku harus belajar.”
“Halah sogok saja gurumu!.,Kenapa harus repot.”
Aku hanya bisa mengelus dada, aku bukan kau Bagas. Aku bukan putra pemilik yayasan.Walau tak bisa disebut miskin, aku sama sekali tak ingin sepertimu. Aku terlalu takut sehingga tak berminat dengan trik sogok-menyogok.
“Kok malah bengong., Ayo dong YanX,,! Sekalian coba motor baruku.”
Aku kembali menggeleng.
“Ya,sudah.Tapi jangan menyesal jika kamu bukan orang pertama yang duduk di sini!”katamu bangga sambil menepuk jok di belakangmu.
“Yaa!” tantangku.
Kau hanya nyegir sebelum lenyap bersama deru motormu di ujung tikungan. Ya,Tuhan beri hamba kesabaran.

Pagi ini sekolah sangat ribut dengan motor baru Bagas. Maklumlah,hanya segenlintir orang yang mampu membeli motor merek ninja RR ples pabrikan Italy itu .Selain harganya yang selangit. Prosedur dan dokumen pembeliaan juga tak kalah ribet. Belum lagi pajak yang harus dibayar tiap bulannya. Cukup buat bayar sekolah beberapa semester. Lebih baik buat beli mobil aja. Gak kepanasan,Gak kehujanan dan Keren juga mobil dari pada motor ninja.
Kuhempaskan tubuhku malas di bangku paling pojok. Menghindari riuh suara siswa/siswi yang sedang bergosip ria. Aku suka keheningan dan aku juga bukan siswi populer di SMANTWODAYUN ini. Satu-satunya yang membuat mereka mengenalku karena aku pacar Bagas, pacar yang statusnya jelas di akui Bagas. Walau aku tahu masih ada banyak gadis lain yang sering Bagas kencani di luar sana. Namun yang tak kumengerti kenapa aku bisa bertahan denganmu Bagas, putra pemilik yayasan dan siswa terpopuler di SMANTWODAYUN.
“Kamu udahan sama Bagas?” bersungut-sungut Masry menghampiriku.
Kuangkat wajahku,”Kenapa emang nya, adah gosip baru lagi tentang Bagas??”
“Semua orang sedang membicarakan pacar mu itu!”
“Bukannya sudah biasa dia bikin heboh!”
“Aku tahu.Tapi ini lain?”
“Maksudmu?” jawab ku penasaran.
“Ada yang melihat Bagas membonceng cewek dengan motor ninja barunya semalam dan aku yakin itu bukan dirimu Mel,”terangnya hati-hati dia menunjukkan beberapa lembar foto yang dia dapat entah dari siapa.
Aku terdiam ya, memang bukan aku. Gadis sintal di foto itu sama sekali tak mirip denganku.
“Bukankah ini untuk yang pertama kalinya?,.Toh,dia pasti kembali padamu.”
Masry mendelik.”Dan kamu akan memaafkannya kembali?”
Aku hanya menggangguk lemah.
“Lalu menerimanya lagi!”
Aku kembali mengangguk.
“Dan membiarkan dia melukaimu untuk yang kesekian kali, tanpa dia tahu tentang penyakit yang kau derita?”kata Masry berapi-api.
Kali ini aku hanya diam Masry benar, aku memaafkanmu bukan untuk kembali terluka tapi nyatanya kau terus saja begitu sesuka hatimu tak pedulikanku.
“Mel!..,Cinta selalu setia pada hati, namun ada saat dimana kamu harus menggunakan logika agar hatimu tak terus terluka.” Ujar Masry panjang lebar.
Aku tetap diam aku tak ingin membela diri aku tahu Masry benar namun hatiku tak bisa berpaling dari Bagas.
“Kamu mungkin cukup berbaik hati untuk memaafkannya, tapi kamu harus cukup pintar untuk tak mempercayainya kembali.”
Aku tersenyum tipis lalu menggenggam tangan Masry.
“Terimakasih,..,Ri!”
“Kita sahabat, ,,,Mel!...jangan pernah lupa itu!”
“Ya.” Jawab ku singkat.
“Sahabat bukan seseorang yang menghilangkan masalahmu tapi seseorang yang tak kan hilang saat kamu mendapat masalah,”,,.kata kami bebarengan lalu tertawa.
Dan aku percaya kau memang sahabatku, tak peduli seperti apa pun kau selalu bisa membuatku tertawa saat aku merasa sendiri kau selalu ada untukku.

Sudah hampir sebulan aku tak bertemu denganmu ada rindu di hatiku namun kutepis, aku sengaja menghindarimu aku ingin menata hatiku, mempersiapkan diri untuk keadaan yang sulit. Aku sedang bersiap mengambil keputusan besar untuk hidupku.
Ada berpuluh-puluh panggilan tak terjawab darimu, kalaupun kujawab hanya dengan kata ‘aku sibuk’,’ngantuk’,’capek’,’banyak tugas’,dan sebagainya.Bahkan kau mulai enggan menelfonku dan mulai sibuk dengan Ulfa, Monita, martiyea, dina, atau entah siapa lagi cewex yang pernah kau ajak jalan. Bahkan tak ada lagi email, BBM, atau sekedar SMS darimu sejak dua hari yang lalu dan aku rasa aku mulai terbiasa tanpamu.
Braak…..
Aku menabrak seseorang, buku-buku di tanganku berpindah ke lantai, sepertinya aku terlalu sibuk dengan pikiranku sehingga aku lupa memperhatikan jalan.
“Kalo jalan pake mata!”umpat sosok di hadapanku, aku kenal betul suaranya.
Perlahan kuangkat kepalaku dan benar, kau berdiri di depanku bersama gadis yang tak ku kenal namanya. Mungkin siswi baru, aku berdiri tegak sejenak ku tatap matamu.
“Maaf!” kataku datar, menyembunyikan deburan rasa di dadaku.
“Mel!” katamu terbata, wajahmu terlihat bingung.
Sebegitu menakutkankah aku bagimu, hingga sekedar mengenaliku kau pun tak mampu kutahan airmata yang mau menetes aku memang gadis menyedihkan, aku harus bertahan.
“Aku duluan!” jawabku sambil berlalu meninggalkan mu.
Kau berusaha menarik tanganku, namun aku segera berpaling sehingga kau hanya menyentuh udara. Aku tak ingin membuat keributandan aku sudah cukup menyedihkan dengan terus mencintaimu dan aku tak ingin menambahnya menjadi memalukan karena bertengkar denganmu di muka umum.
“Tunggu!”teriakmu mencegah ku, agar tidak meninggalkan mu.
Aku tak menoleh aku terus berjalan, bahkan semakin cepat.
Namun….
…………………………….
Kau berlari dan berhasil meraih pergelangan tanganku membalik paksa tubuhku hingga membuatku nyaris terpelanting.
“Lepas!”kataku setengah berontak.
“Tidak bisa, kita harus bicara!”
Aku mendelik,”Tidak ada yang ingin kukatakan.”
Kau tak menjawab.
”Ikut aku!”katamu menarik tanganku menjauh meninggalkan gadis yang tadi bersamamu tanpa sepatah kata pun. Seolah cuma ada kau dan aku disana dia hanya terbengong tanpa sempat berkata-kata.
“Masuk!”perintahmu sembari membuka pintu.
Hari ini kau tidak membawa motor ninja kebanggaanmu dan aku sama sekali tidak tertarik untuk membahasnya.
Kau mendorongku masuk sebelum akhirnya menghempaskanku ke kursi depan.
“Aku masih ada tugas biar kan aku pergi!”
Kau tak menjawab malah berlari masuk lalu menstater mobil dengan kasar bahkan sedikit mengumpat.
“Berhenti!”
Kau masih tetap diam.
“Kubilang berhenti!”aku berteriak.
“Diam!”bentakmu menatapku tajam.
Aku tersentak tidak pernah aku melihatmu begini kau seperti kesetanan belum lagi cara menyetirmu yang ugal-ugalan membuatku semakin ngeri. Aku memilih diam Jauh lebih aman bagiku jika diam.
Mobil berbelok ke kanan perlahan lalu berhenti di parkirans epertinya kau sudah lebih tenang kau turun dari mobil, aku masih terdiam mengamatimu ada yang berubah darimu rambutmu yang biasanya rapi terlihat agak berantakan wajahmu yang dulu mulus tampa jerawat kini ditumpangi jerawat yang sangat banyak, dan kantung hitam di bawah matamu seolah menunjukkan betapa lelahnya dirimu.
“Apa kau tak ingin turun!”katanya sembari membuka pintu depan.
Aku menurut dia terus berjalan menuju pantai aku hanya mengekor di belakang tanpa berbicara sepatahkatapun.
“Kenapa kau menghindariku?”katanya setelah sampai di bibir pantai.
“Aku sibuk dengan tugas sekolah.”
Kudaratkan pantatku ke pasir, membiarkan air laut menyentuh kakiku, kau ikut duduk di sampingku.
“Apa terlalu sibuk untuk sekedar bertemu dengan ku?” jawab nya sambil memelukku.
Aku tak menjawab.
“Aku tak suka dibohongi, Mel!,,,,Jadi jangan berbohong padaku!”
“Tak ada orang yang suka dibohongi, begitu juga denganku!”gumamku lirih.
“Apa maksudmu?”nada suaramu meninggi dan melepaskan pelukan mu dari tubuh ku.
Kutatap matamu.”Sepertinya kau lebih tahu,”lanjutku.
Kulemparkan foto-foto yang Masry berikan ke pangkuanmu sejak Masry memberikannya padaku, foto itu tak pernah keluar dari tasku.
“Hah buhsyeet…!”katamu setelah melihatnya sejenak sebelum akhirnya menyobeknya jadi potongan-potongn kecil dan menghamburkannya ke udara.
Aku diam enggan berdebat denganmu.
“Sebenarnya apa maumu?”nada suaramu masih tinggi.
Aku tak menjawab.
“Mel!”bentakmu.
“Aku lelah!” kataku dengan suara tak kalah tinggi.
“Lelah?”
“Iya,,lelah. Cinta ini membuatku sangat lelah.”
Kau menatapku penuh selidik ku tarik napas panjang dan sangat dalam.
“Berapa lama kita pacaran?” tanya ku.
“Sudah lama hampir 2 tahun. Kenapa?” jawab nya enteng tanpa beban sedikit pun.
“Lalu berapa kali kamu selinkuh?” tanyaku lagi.
“Kenapa mengungkit hal yang lalu? Bukannya kau sudah memaafkannya?”
“Benar.”
“Lalu?” tanya nya penasaran.
“Aku menyesal sudah memaafkan mu!”kataku tegas.
”Tapi akhirnya aku sadar kau adalah yang terbaik,”kau membela diri kata-kata yang sama seperti biasanya yang selalu kau gunakan saat kau bosan dengan cewek barumu
“Apa itu setimpal dengan sakit yang kurasakan?”kataku sembari menepuk dadaku dan meneteskan air mata ini yang tidak terbendung lagi.
“Aku melakukannya untuk memastikan hanya kaulah yang mengerti aku.”
Aku menarik napas panjang dan lelah.
“Jika aku berharga untukmu, kau tak perlu mencari orang lain apalagi hanya untuk membadingkannya denganku!”
“Kenapa kau jadi ribut begini?”
Aku menatapmu tajam. ‘’Harusnya sekalipun aku tak perlu memaafkanmu.’’
“Lalu apa maumu?”lanjutmu.
“Kita akhiri saja!”kalimat itu meluncur begitu mulusnya dari mulutku dan entah kenapa aku jadi lega setelah mengatakannya.
“Putus?”
“Yaa…”
“Kau gila ya?”
“Tidak. Justru sekarang aku sangat waras.”
“Ini gak lucu.”
“Apa aku terlihat seperti badut bagimu?”
“Cukup, Mel!”sekali lagi kau membentakku.
Aku tersenyum kecut,”Ya,memang sudah cukup!,,Kita sudahi saja!”
“Mel!”kau meraih tanganku.
“Aku ingin sendiri dan jauh darimu.”kutarik tanganku pelan.
“Tapi,Mel?”
“Kita butuh waktu untuk merenungkan semua ini sebelum melangkah semakin jauh.”
“Tapi sampai kapan??Berapa lama?”
Aku menggeleng. ”Entahlah, mungkin juga selamanya!”
“Ini gak masuk akal?”
“Aku duluan!”aku beranjak dari dudukku lalu menyapu pasir yang menempel pada rok pendek abu-abuku.
“Mel!”panggilmu sembari meraih pergelanganku.
Aku menggeleng lagi kau melepaskan cengkeramanmu.
“Lalu bagaimana dengan kita?”
Sekali lagi aku menggeleng.”Kita lihat saja esok hari kalau aku masih ada,”kataku gampang.
Kau menatapku wajahmu berubah keruh, aku segera berbalik dan mempercepat langkahku Aku juga tak tahu kapan esok hari itu entah datang dengan cepat entah butuh waktu lama.
Atau mungkin tak pernah ada, namun akan lebih baik jika kamu kembali pada gadis-gadismu dan melupakanku seperti biasanya.
Ponselku bergetar sejenak kulihat nama yang muncul disana.
“Aku segera kesana!”
“Ya,”terdengar suara kakakku di seberang.
Kupacu langkahku semakin cepat ku stop sebuah taksi yang melintas.
“Ke bandara,Pak!”
Sopir itu hanya mengangguk.
Tak perlu menunggu Bagas, karena munkin aku tak akan kembali akan lebih mudah jika kita jauh agar aku bisa belajar tanpamu. Kuputuskan untuk menerbangkan tubuhku menemui keluargaku tak ada alasan aku tetap bertahan disini.
“Selamat tinggal, Bagas Cyanx!,,.Aku harap kau lebih bahagia tanpaku!,,Sepertiku yang sedang belajar bahagia tanpamu.”gumamku lirih..
Tapi tidak jauh dari tempat aku meninggal kan Bagas tadi, taksi yang ku naiki naas bertabrakan dengan mini bus.
‘’Maaf kan Aku Mel, yang tidak bisa menghargai pengorbanan CiNtAmu.,’’ bagas berlalu dengan mobil nya meninggalkan pantai. Ditengah jalan Bagas terpaksa berhenti karena macet.
‘’huuuf, sial.,! sambil turun dari mobilnya dan melihat apa yang terjadi.
‘’Ada apa si?..,tanya nya pada tukang becak.
‘Ada tabrakan maut mas!.kasihan penumpang taksi nya, meninggal di tempat.’ Jawab nya.
‘’ow,,.’’ Sambil berusaha melihat mayat yang ditutupi pakai kain panjang. Jantung Bagas serasa di hantam batu besar ketika dia melihat mayat tersebut.
‘’Melly,.! Bagas memeluk mayat kekasih nya tersebut.’’Maaf kan aku, Mel!...
Mayat Melly pun langsung di larikan kerumah sakit terdekat. Bagas melihat isi tas sekolah Melly, dia mendapat diary Melly dan membaca nya. Ternyata selama ini Melly bilang tidak ada waktu buat Bagas karena Melly harus cek’up kerumah sakit karena di mengidam penyakit Leukimia. Baru sekarang Bagas tau, karena dia juga selalu sibuk dengan pacar gelap nya. Di akhir nya, Melly menulis bahwa dia sengat menyayangi Bagas lebih dari apapun, itulah sebab nya Melly selalu memaaf kan Bagas disaat Bagas ketahuan selingkuh untuk kesekian kalinya.

‘’ I <3 data-blogger-escaped-bagas.="" data-blogger-escaped-br="">





BERHENTI MENCINTAI MU

Aku terlarut dalam lagu Tak sanggup lagi(Rosa) yang mengalun begitu lembut. Begitulah kiranya yang terjadi padaku. Berulang kali terluka, namun masih tetap bertahan denganmu selalu ada saja maaf yang ku sisakan untukmu.
Breem….brem….brem
Suara deru motormu terdengar di halaman rumahku membuatku kaget setengah mati, berlari aku menghampirimu. Melihat kau nangkring di atas motor dengan dandanan lengkap.
“Ada apa?”Aku sewot.
“Temani aku makan dong, YanX!”jawabmu enteng.
“Aku tak bisa,”kataku menggeleng.
“Ayolah!”
“Aku ada les.”
“Cuma sebentar, Mel!”

Aku kembali menggeleng, aku tak percaya dengan sebentar yang kau ucapkan.
“Ah,payah!”
“Aku harus belajar.”
“Halah sogok saja gurumu!.,Kenapa harus repot.”
Aku hanya bisa mengelus dada, aku bukan kau Bagas. Aku bukan putra pemilik yayasan.Walau tak bisa disebut miskin, aku sama sekali tak ingin sepertimu. Aku terlalu takut sehingga tak berminat dengan trik sogok-menyogok.
“Kok malah bengong., Ayo dong YanX,,! Sekalian coba motor baruku.”
Aku kembali menggeleng.
“Ya,sudah.Tapi jangan menyesal jika kamu bukan orang pertama yang duduk di sini!”katamu bangga sambil menepuk jok di belakangmu.
“Yaa!” tantangku.
Kau hanya nyegir sebelum lenyap bersama deru motormu di ujung tikungan. Ya,Tuhan beri hamba kesabaran.

Pagi ini sekolah sangat ribut dengan motor baru Bagas. Maklumlah,hanya segenlintir orang yang mampu membeli motor merek ninja RR ples pabrikan Italy itu .Selain harganya yang selangit. Prosedur dan dokumen pembeliaan juga tak kalah ribet. Belum lagi pajak yang harus dibayar tiap bulannya. Cukup buat bayar sekolah beberapa semester. Lebih baik buat beli mobil aja. Gak kepanasan,Gak kehujanan dan Keren juga mobil dari pada motor ninja.
Kuhempaskan tubuhku malas di bangku paling pojok. Menghindari riuh suara siswa/siswi yang sedang bergosip ria. Aku suka keheningan dan aku juga bukan siswi populer di SMANTWODAYUN ini. Satu-satunya yang membuat mereka mengenalku karena aku pacar Bagas, pacar yang statusnya jelas di akui Bagas. Walau aku tahu masih ada banyak gadis lain yang sering Bagas kencani di luar sana. Namun yang tak kumengerti kenapa aku bisa bertahan denganmu Bagas, putra pemilik yayasan dan siswa terpopuler di SMANTWODAYUN.
“Kamu udahan sama Bagas?” bersungut-sungut Masry menghampiriku.

Kuangkat wajahku,”Kenapa emang nya, adah gosip baru lagi tentang Bagas??”
“Semua orang sedang membicarakan pacar mu itu!”
“Bukannya sudah biasa dia bikin heboh!”
“Aku tahu.Tapi ini lain?”
“Maksudmu?” jawab ku penasaran.
“Ada yang melihat Bagas membonceng cewek dengan motor ninja barunya semalam dan aku yakin itu bukan dirimu Mel,”terangnya hati-hati dia menunjukkan beberapa lembar foto yang dia dapat entah dari siapa.
Aku terdiam ya, memang bukan aku. Gadis sintal di foto itu sama sekali tak mirip denganku.
“Bukankah ini untuk yang pertama kalinya?,.Toh,dia pasti kembali padamu.”

Masry mendelik.”Dan kamu akan memaafkannya kembali?”
Aku hanya menggangguk lemah.
“Lalu menerimanya lagi!”
Aku kembali mengangguk.
“Dan membiarkan dia melukaimu untuk yang kesekian kali, tanpa dia tahu tentang penyakit yang kau derita?”kata Masry berapi-api.

Kali ini aku hanya diam Masry benar, aku memaafkanmu bukan untuk kembali terluka tapi nyatanya kau terus saja begitu sesuka hatimu tak pedulikanku.
“Mel!..,Cinta selalu setia pada hati, namun ada saat dimana kamu harus menggunakan logika agar hatimu tak terus terluka.” Ujar Masry panjang lebar.
Aku tetap diam aku tak ingin membela diri aku tahu Masry benar namun hatiku tak bisa berpaling dari Bagas.
“Kamu mungkin cukup berbaik hati untuk memaafkannya, tapi kamu harus cukup pintar untuk tak mempercayainya kembali.”

Aku tersenyum tipis lalu menggenggam tangan Masry.
“Terimakasih,..,Ri!”
“Kita sahabat, ,,,Mel!...jangan pernah lupa itu!”
“Ya.” Jawab ku singkat.
“Sahabat bukan seseorang yang menghilangkan masalahmu tapi seseorang yang tak kan hilang saat kamu mendapat masalah,”,,.kata kami bebarengan lalu tertawa.
Dan aku percaya kau memang sahabatku, tak peduli seperti apa pun kau selalu bisa membuatku tertawa saat aku merasa sendiri kau selalu ada untukku.

Sudah hampir sebulan aku tak bertemu denganmu ada rindu di hatiku namun kutepis, aku sengaja menghindarimu aku ingin menata hatiku, mempersiapkan diri untuk keadaan yang sulit. Aku sedang bersiap mengambil keputusan besar untuk hidupku.
Ada berpuluh-puluh panggilan tak terjawab darimu, kalaupun kujawab hanya dengan kata ‘aku sibuk’,’ngantuk’,’capek’,’banyak tugas’,dan sebagainya.Bahkan kau mulai enggan menelfonku dan mulai sibuk dengan Ulfa, Monita, martiyea, dina, atau entah siapa lagi cewex yang pernah kau ajak jalan. Bahkan tak ada lagi email, BBM, atau sekedar SMS darimu sejak dua hari yang lalu dan aku rasa aku mulai terbiasa tanpamu.

Braak…..
Aku menabrak seseorang, buku-buku di tanganku berpindah ke lantai, sepertinya aku terlalu sibuk dengan pikiranku sehingga aku lupa memperhatikan jalan.
“Kalo jalan pake mata!”umpat sosok di hadapanku, aku kenal betul suaranya.
Perlahan kuangkat kepalaku dan benar, kau berdiri di depanku bersama gadis yang tak ku kenal namanya. Mungkin siswi baru, aku berdiri tegak sejenak ku tatap matamu.
“Maaf!” kataku datar, menyembunyikan deburan rasa di dadaku.
“Mel!” katamu terbata, wajahmu terlihat bingung.

Sebegitu menakutkankah aku bagimu, hingga sekedar mengenaliku kau pun tak mampu kutahan airmata yang mau menetes aku memang gadis menyedihkan, aku harus bertahan.
“Aku duluan!” jawabku sambil berlalu meninggalkan mu.
Kau berusaha menarik tanganku, namun aku segera berpaling sehingga kau hanya menyentuh udara. Aku tak ingin membuat keributandan aku sudah cukup menyedihkan dengan terus mencintaimu dan aku tak ingin menambahnya menjadi memalukan karena bertengkar denganmu di muka umum.
“Tunggu!”teriakmu mencegah ku, agar tidak meninggalkan mu.
Aku tak menoleh aku terus berjalan, bahkan semakin cepat.
Namun….
…………………………….

Kau berlari dan berhasil meraih pergelangan tanganku membalik paksa tubuhku hingga membuatku nyaris terpelanting.
“Lepas!”kataku setengah berontak.
“Tidak bisa, kita harus bicara!”
Aku mendelik,”Tidak ada yang ingin kukatakan.”
Kau tak menjawab.
”Ikut aku!”katamu menarik tanganku menjauh meninggalkan gadis yang tadi bersamamu tanpa sepatah kata pun. Seolah cuma ada kau dan aku disana dia hanya terbengong tanpa sempat berkata-kata.
“Masuk!”perintahmu sembari membuka pintu.
Hari ini kau tidak membawa motor ninja kebanggaanmu dan aku sama sekali tidak tertarik untuk membahasnya.

Kau mendorongku masuk sebelum akhirnya menghempaskanku ke kursi depan.
“Aku masih ada tugas biar kan aku pergi!”
Kau tak menjawab malah berlari masuk lalu menstater mobil dengan kasar bahkan sedikit mengumpat.
“Berhenti!”

Kau masih tetap diam.
“Kubilang berhenti!”aku berteriak.
“Diam!”bentakmu menatapku tajam.
Aku tersentak tidak pernah aku melihatmu begini kau seperti kesetanan belum lagi cara menyetirmu yang ugal-ugalan membuatku semakin ngeri. Aku memilih diam Jauh lebih aman bagiku jika diam.
Mobil berbelok ke kanan perlahan lalu berhenti di parkirans epertinya kau sudah lebih tenang kau turun dari mobil, aku masih terdiam mengamatimu ada yang berubah darimu rambutmu yang biasanya rapi terlihat agak berantakan wajahmu yang dulu mulus tampa jerawat kini ditumpangi jerawat yang sangat banyak, dan kantung hitam di bawah matamu seolah menunjukkan betapa lelahnya dirimu.
“Apa kau tak ingin turun!”katanya sembari membuka pintu depan.

Aku menurut dia terus berjalan menuju pantai aku hanya mengekor di belakang tanpa berbicara sepatahkatapun.
“Kenapa kau menghindariku?”katanya setelah sampai di bibir pantai.
“Aku sibuk dengan tugas sekolah.”
Kudaratkan pantatku ke pasir, membiarkan air laut menyentuh kakiku, kau ikut duduk di sampingku.
“Apa terlalu sibuk untuk sekedar bertemu dengan ku?” jawab nya sambil memelukku.

Aku tak menjawab.
“Aku tak suka dibohongi, Mel!,,,,Jadi jangan berbohong padaku!”
“Tak ada orang yang suka dibohongi, begitu juga denganku!”gumamku lirih.
“Apa maksudmu?”nada suaramu meninggi dan melepaskan pelukan mu dari tubuh ku.
Kutatap matamu.”Sepertinya kau lebih tahu,”lanjutku.

Kulemparkan foto-foto yang Masry berikan ke pangkuanmu sejak Masry memberikannya padaku, foto itu tak pernah keluar dari tasku.
“Hah buhsyeet…!”katamu setelah melihatnya sejenak sebelum akhirnya menyobeknya jadi potongan-potongn kecil dan menghamburkannya ke udara.
Aku diam enggan berdebat denganmu.
“Sebenarnya apa maumu?”nada suaramu masih tinggi.

Aku tak menjawab.
“Mel!”bentakmu.
“Aku lelah!” kataku dengan suara tak kalah tinggi.
“Lelah?”
“Iya,,lelah. Cinta ini membuatku sangat lelah.”

Kau menatapku penuh selidik ku tarik napas panjang dan sangat dalam.
“Berapa lama kita pacaran?” tanya ku.
“Sudah lama hampir 2 tahun. Kenapa?” jawab nya enteng tanpa beban sedikit pun.
“Lalu berapa kali kamu selinkuh?” tanyaku lagi.
“Kenapa mengungkit hal yang lalu? Bukannya kau sudah memaafkannya?”
“Benar.”
“Lalu?” tanya nya penasaran.
“Aku menyesal sudah memaafkan mu!”kataku tegas.
”Tapi akhirnya aku sadar kau adalah yang terbaik,”kau membela diri kata-kata yang sama seperti biasanya yang selalu kau gunakan saat kau bosan dengan cewek barumu
“Apa itu setimpal dengan sakit yang kurasakan?”kataku sembari menepuk dadaku dan meneteskan air mata ini yang tidak terbendung lagi.
“Aku melakukannya untuk memastikan hanya kaulah yang mengerti aku.”
Aku menarik napas panjang dan lelah.
“Jika aku berharga untukmu, kau tak perlu mencari orang lain apalagi hanya untuk membadingkannya denganku!”
“Kenapa kau jadi ribut begini?”

Aku menatapmu tajam. ‘’Harusnya sekalipun aku tak perlu memaafkanmu.’’
“Lalu apa maumu?”lanjutmu.
“Kita akhiri saja!”kalimat itu meluncur begitu mulusnya dari mulutku dan entah kenapa aku jadi lega setelah mengatakannya.
“Putus?”
“Yaa…”
“Kau gila ya?”
“Tidak. Justru sekarang aku sangat waras.”
“Ini gak lucu.”
“Apa aku terlihat seperti badut bagimu?”
“Cukup, Mel!”sekali lagi kau membentakku.

Aku tersenyum kecut,”Ya,memang sudah cukup!,,Kita sudahi saja!”
“Mel!”kau meraih tanganku.
“Aku ingin sendiri dan jauh darimu.”kutarik tanganku pelan.
“Tapi,Mel?”
“Kita butuh waktu untuk merenungkan semua ini sebelum melangkah semakin jauh.”
“Tapi sampai kapan??Berapa lama?”

Aku menggeleng. ”Entahlah, mungkin juga selamanya!”
“Ini gak masuk akal?”
“Aku duluan!”aku beranjak dari dudukku lalu menyapu pasir yang menempel pada rok pendek abu-abuku.
“Mel!”panggilmu sembari meraih pergelanganku.

Aku menggeleng lagi kau melepaskan cengkeramanmu.
“Lalu bagaimana dengan kita?”
Sekali lagi aku menggeleng.”Kita lihat saja esok hari kalau aku masih ada,”kataku gampang.
Kau menatapku wajahmu berubah keruh, aku segera berbalik dan mempercepat langkahku Aku juga tak tahu kapan esok hari itu entah datang dengan cepat entah butuh waktu lama.
Atau mungkin tak pernah ada, namun akan lebih baik jika kamu kembali pada gadis-gadismu dan melupakanku seperti biasanya.

Ponselku bergetar sejenak kulihat nama yang muncul disana.
“Aku segera kesana!”
“Ya,”terdengar suara kakakku di seberang.
Kupacu langkahku semakin cepat ku stop sebuah taksi yang melintas.
“Ke bandara,Pak!”
Sopir itu hanya mengangguk.

Tak perlu menunggu Bagas, karena munkin aku tak akan kembali akan lebih mudah jika kita jauh agar aku bisa belajar tanpamu. Kuputuskan untuk menerbangkan tubuhku menemui keluargaku tak ada alasan aku tetap bertahan disini.
“Selamat tinggal, Bagas Cyanx!,,.Aku harap kau lebih bahagia tanpaku!,,Sepertiku yang sedang belajar bahagia tanpamu.”gumamku lirih..

Tapi tidak jauh dari tempat aku meninggal kan Bagas tadi, taksi yang ku naiki naas bertabrakan dengan mini bus.
‘’Maaf kan Aku Mel, yang tidak bisa menghargai pengorbanan CiNtAmu.,’’ bagas berlalu dengan mobil nya meninggalkan pantai. Ditengah jalan Bagas terpaksa berhenti karena macet.
‘’huuuf, sial.,! sambil turun dari mobilnya dan melihat apa yang terjadi.
‘’Ada apa si?..,tanya nya pada tukang becak.
‘Ada tabrakan maut mas!.kasihan penumpang taksi nya, meninggal di tempat.’ Jawab nya.
‘’ow,,.’’ Sambil berusaha melihat mayat yang ditutupi pakai kain panjang. Jantung Bagas serasa di hantam batu besar ketika dia melihat mayat tersebut.
‘’Melly,.! Bagas memeluk mayat kekasih nya tersebut.’’Maaf kan aku, Mel!...

Mayat Melly pun langsung di larikan kerumah sakit terdekat. Bagas melihat isi tas sekolah Melly, dia mendapat diary Melly dan membaca nya. Ternyata selama ini Melly bilang tidak ada waktu buat Bagas karena Melly harus cek’up kerumah sakit karena di mengidam penyakit Leukimia. Baru sekarang Bagas tau, karena dia juga selalu sibuk dengan pacar gelap nya. Di akhir nya, Melly menulis bahwa dia sengat menyayangi Bagas lebih dari apapun, itulah sebab nya Melly selalu memaaf kan Bagas disaat Bagas ketahuan selingkuh untuk kesekian kalinya.

‘’ I <3 data-blogger-escaped-bagas.="" data-blogger-escaped-p="">

PROFIL PENULIS
Nama :  Melly Saurma
TTL :  Dayun,19 Februari1996
Status : Pelajar di SMANTWODAYUN
Add facebook : mellysaurma@yahoo.com
Alamat  : Riau

Baca juag Cerpen Cinta yang lainnya.
Ditulis oleh Unknown, Rabu, 26 Juni 2013 10.07- Rating: 4.5

Judul : Berhenti Mencintaimu - Cerpen Cinta

Deskripsi : BERHENTI MENCINTAIMU Karya Mellysaurma Aku terlarut dalam lagu Tak sanggup lagi(Rosa) yang mengalun begitu lembut. Begitulah kiranya ya...
keyword :Berhenti Mencintaimu - Cerpen Cinta, Cerpen Cinta
Posting Lebih Baru
Posting Lama
Beranda
Postingan Populer
  • Cinta Antara Adik dan Kakak Kelas - Cerpen Romantis
    CINTA ANTARA ADIK DAN KAKA KELAS Karya Himatul Aliah Suatu hari dimana semua orang sudah terbangun dan bersiap-siap untuk memulai akt...
  • Sepasang Bidadari - Cerpen Ibu
    SEPASANG BIDADARI Karya Albertus Kelvin Namaku Mitsuko. Hari ini aku masuk sekolah seperti biasa. Ditemani oleh awan yang mendung dan...
  • Daun daun Pun Berguguran - Cerpen Cinta Remaja
    DAUN-DAUN PUN BERGUGURAN Karya Beatrix Intan Cendana Hari ini tepatnya musim gugur yang bagiku cukup menyejukkan, mungkin tak seperti...
  • Tiga Bulan Berujung Tangis - Cerpen Sedih
    TIGA BULAN BERUJUNG TANGIS Karya Khanissa Aghnia Afwa Namaku Ifha Dwi Ashilla, singkatnya Ifha. Aku seorang murid kelas 11 di SMA Negeri Ban...
  • Senja Pengusir Cahaya - Cerpen Cinta
    SENJA PENGUSIR CAHAYA Karya Atep Maulana Yusup Sabtu malam yang panjang dan sulit. Bagaimana tidak, aku di percaya untuk bicara langs...
  • Boneka Beruang dan Sepeda Butut - Cerpen Persahabatan
    BONEKA BERUANG DAN SEPEDA BUTUT Karya   Radifa Farah Putri berjalan lesu sepulang sekolah. Ia sangat tersinggung dengan perkataan Sarah keti...
  • Pelangi di Malam Hari - Cerpen Cinta Romantis
    PELANGI DI MALAM HARI Karya Elisabeth Cecilia Setiap nafas yang kurasakan aku selalu merindukan pelangiku, selalu mencari-cari segalanya yan...
  • Berhenti Mencintaimu - Cerpen Cinta
    BERHENTI MENCINTAIMU Karya Mellysaurma Aku terlarut dalam lagu Tak sanggup lagi(Rosa) yang mengalun begitu lembut. Begitulah kiranya ya...
  • Kumpulan Cerpen Remaja Part III Update 2013
    Cerpen Remaja - Banyak Cerpen Remaja yang sahabat Loker Seni Kirimkan ini bahwa menandakan dunia fiksi di Indonesia ini sangat berkembang ...
  • Jangan Melihat Buku Dari Sampulnya - Cerpen Motivasi Remaja
    JANGAN MELIIHAT BUKU DARI SAMPULNYA Karya Mahendra Sanjaya Hi.. perkenalkan, namaku Mahendra Sanjaya. Teman-teman biasa memanggilku Jaya. Ak...

Info mbahbejo © Berhenti Mencintaimu - Cerpen Cinta