Waiting For Happy Ending - Cerpen Cinta

  • mbahbejo
  • kata
    • kata lucu
    • kata bijak
    • kata mutiara
    • kata cinta
    • kata gokil
  • lucu
    • gambar lucu
    • pantun lucu
    • tebakan lucu
    • kata lucu
    • cerita lucu
  • berita
    • berita unik
    • berita politik
    • berita artis
    • berita aneh
  • kesehatan
    • asam urat
    • kanker
    • jantung
    • hepatitis
    • ginjal
    • asma
    • lambung
  • gambar
    • gambar unik
    • gambar lucu
    • gambar aneh
    • gambar animasi
    • video lucu
  • hoby
    • burung
    • ikan
    • piaraan
  • contoh
    • surat lamaran
    • recount text
    • descriptive text
    • curriculum vitae
    • deskripsi
  • video
    • video lucu
    • video hantu
    • video polisi
    • video totorial
    • video panas
    • video lagu
  • blog
    • SEO
    • template
    • script
    • widget
    • backlink
    • imacros
  • komputer
    • excel
    • macro excel
Home » Cerpen Cinta » Waiting For Happy Ending - Cerpen Cinta

Waiting For Happy Ending - Cerpen Cinta

WAITING FOR HAPPY ENDING
Karya Mutia

Hampir 2 jam aku menunggu namun tak ada 1 pun yang melewat dihadapan ku . “hmmm… ntah lah mungkin dia memang tidak akan datang” pikirku putus asa . berkali-kali aku mencoba mem-BBM dia namun delay aku coba menelponnya namun dia tidak mengangkatnya. Berkali-kali ku lihat jam ditangan waktu sudah menunjukkan pukul 20:30 ingin rasanya aku membunuh waktu agar aku tetap bisa menunggu nya disini. “Vir kamu dimana ?kamu jadi kan datang ke taman ? aku udah nunggu lama banget nih” isi pesan ku pada Vira. Namun tidak ada balasan bahkan saat ku coba telpon nomor dia sudah tidak aktif. Waktu menunjukkan pukul 22:30 aku memutuskan untuk pulang saja karena langit terlihat mendung dan sepertinya Vira memang tidak akan datang kemari.

Sesampainya dirumah ibu ku bertanya “darimana saja kamu Raf ?jam segini baru pulang ?” , “aku dari rumah temen Mah, habis makan malem bareng, aku tidur duluan yaa Mah ga kuat nih cape banget. Met malem Mah” ucap ku sambil berjalan menuju kamar ku , aku terpaksa bohong karna aku bingung harus bilang apa , umur ku sudah 18tahun namun Ibu ku masih saja melarang ku untuk berpacaran. Ku kira saat aku sudah dikamar aku akan bisa istirahat dan tertidur pulas tapi ternyata aku salah .pikiran ku tetap tertuju pada Vira yang sampai jam segini belum juga ngasih kabar pada ku .

Waiting For Happy Ending
Pagi pun tiba aku mencoba menelpon Vira namun tetap tidak diangkat, “hmm mungkin Vira masih tidur” kata ku mencoba berpikiran positif pada Vira. Detik demi detik , menit demi menit, jam demi jam tak terasa waktu sudah menujukkan pukul 16:00 . Aku bergegas untuk bersiap-siap pergi ke taman lagi untuk menunggu wanita yang sangat ku harapkan kehadirannya.

Setibanya di taman itu aku kembali duduk disebuah bangku lalu memBBM Vira “Vir kamu dimana? Aku udah stay ditaman nih” .kali ini pesan ku terkirim namun dia tetap tidak membalas BBM ku. Ku coba untuk menelpon nya namun masih sama seperti kemarin , telpon dari ku tidak diangkat olehnya. “ada apa ini ? kenapa dengan Vira kenapa dia tidak membalas BBM ku dan dia juga tidak mengankat telpon dari ku . Ya Tuhan aku khawatir” pikir ku.

Aku dan Vira memang belum lama menjalin hubungan , jadi aku belum tau dimana alamat rumahnya. Lalu bagaimana aku bisa tau apakah dia saat ini baik – baik saja atau tidak ?sering kali aku ingin menuruti nafsu egois ku untuk memutuskan pulang kerumah dan kembali esok hari , namun hati ku selalu berkata “bagaimana jika saat ku pulang lalu dia datang kemari ? dia pasti akan sangat kecewa karna aku tidak menepati janji ku , dan aku tidak menuruti keinginannya? Ya Tuhan tolong aku” .sekarang aku bingung harus bagimana ,pesan ku tak kunjung dibalas nya, telpon dari ku pun tak juga diangkat olehnya.

Adzan magribh telah berkumandang , aku memutuskan untuk beranjak ke mushola sekitar taman untuk sholat magribh karna aku khawatir jika Vira datang ketika aku sedang sholat aku pun mem BBM nya terlebih dahulu dan memberi tau jika dia sudah tiba ditaman untuk menunggu ku sebentar. Segera ku mengambil wudhu kemudian sholat , selesai sholat aku membeli sebuah softdrink dan kembali ke bangku taman, ku lihat handphone ku , namun masih tetap tidak ada pesan/misscall dari Vira. Sejak pukul 17:00 aku menunggu ditaman itu , dan sudah puluhan orang yang ku lihat lalu lalang dihadapan ku dan ku berharap Viral ah salah satu dari mereka, namun ternyata harapan ku tak terwujud.

Ku lihat jam tangan ku waktu baru menunjukkan pukul 18:50 “ahhh masih sore tenang aja deh” pikir ku , karna aku begitu yakin Vira akan datang dan aku menuruti keinginan nya yang kemarin pagi mengirim BBM kepada ku “Raf.. nanti sore aku tunggu ditaman tempat biasa kita ketemu yaa . aku tunggu jam 19:00. Kamu jangan telat ya ” dan aku pun meng-iya kan.

Ku lihat keatas langit terlihat cerah, kali ini Tuhan berpihak kepada ku karna hari-hari biasanya jam segini tuh turun hujan, tapi malam ini tidak. “terima kasih Tuhan karna hari ini Kau berpihak kepada ku” hati ku bicara. Ego ku mulai mengganggu ku aku pun memBBM Vira kembali namun sedikit sinis “Vir kamu mau mempermainkan aku ya? Udah 1 jam aku disini tapi kamu masih belum datang juga! Kamu kemana ?!” . masih sama seperti tadi BBM ku tidak dibalas oleh nya .
“sial kemana ini cewe, gue tunggu dari kemaren dia belum dateng juga” hati ku berbicara bersama ego ku. Namun hati ku selalu berusaha melawan ego ku itu . “gak.. engga.. aku gaboleh egois . aku harus lawan nafsu ku ini aku bisa yah aku pasti bisa” hati ku bicara lagi. Ku lihat jam baru menunjukkan pukul 20:30 “hmm ternyata sudah hampir 3 jam aku disini, jika aku tidak berniat serius pada nya mungkin aku sudah meninggalkan, tidak mempedulikannya, dan yaaa lebih baik aku mencari wanita yang lebih baik darinya” gerutu ku dalam hati.

Kembali ku lihat langit , dan ketakutan ku tiba , langit yang tadinya cerah berubah menjadi mendung. “Ya Tuhan aku mohon jangan dulu turun hujan , aku mohon. Vira belum sampe kesini, aku takut dia kehujanan dijalan” do’a ku.Namun keadaan tidak berpihak kepada ku.
∞ tes ∞ tes ∞ tes ∞

Tetes demi tetes mulai membasahi jaket ku , yaa kalau sudah hujan begini terpaksa aku harus berteduh didekat sini. “sudahlah Raf, lebih baik kau pulang saja! Percuma kau menunggu disini tapi Vira tak kunjung datang , sudah berapa jam kau menunggu disini namun nyatanya vira belum datang juga kan!” ucap nafsu ku. Namun hati ku berkata lain “JANGAN!! Kau jangan beranjak dari manapun !jangan kau turuti ego mu itu ! bagaimana jika sekarang Vira sedang kejebak hujan dan macet dijalan. Cobalah untuk lebih bersabar sedikit Raf. Cobalah lawan ego mu itu jika kau memang sayang pada Vira!” yaa benar aku sayang pada Vira, aku ingin serius pada Vira dan aku akan bertahan disini sampai dia datang dan bertemu dengan ku sesuai keinginannya kemarin.

Hujan semakin lebat dan aku semakin khawatir pula kepada Vira, dimana dia ?sedang apa dia ? bersama siapa dia ?. hal itu selalu menghantui pikiran ku saat ini. Berkali-kali aku melirik ke arah bangku taman tempat dimana aku menunggu Vira sedari tadi. Namun Vira masih belum kunjung datang juga. Masih juga penasaran aku kembali mencoba untuk menghubungi Vira namun kali ini nomer Vira tidak aktif .Aku hampir putus asa dan sangat ingin pulang karna tidak nyaman dengan baju ku yang basah karna terkena cipratan air hujan. Sekitar pukul 22:00 hujan mulai reda yaa meskipun masih gerimis namun karena kaki ku sudah terasa pegal berteduh sambil berdiri aku memutuskan untuk kembali menunggu dibangku itu lagi dan sudah tidak peduli jika baju ku akan basah kuyup.

Mata ku terasa lelah aku bersandar dibangku itu, sambil memandang sekeliling jalan yang masih ramai dilalui banyak orang dan masih tetap berharap salah satu diantara mereka adalah Vira yang akan datang menemui ku disini. Rasa kantuk dan hawa dingin mulai menghampiriku. Tanpa ku sadari aku tertidur lelap dibangku taman itu.

Karna hawa yang terlalu dingin sehingga menusuk kedalam tulang rusuk ku aku pun terbangun. Kembali ku lihat handphone ku namun hanya ada pesan dari Ibu ku yang menyuruh ku untuk segera pulang, namun keyakinan ku akan kedatangan Vira begitu kuat aku terpaksa berbohong lagi pada Ibuku , dan membalas pesan Ibu “Maaf mah aku nginep dirumah Aldo , habis tadi hujan lebat jadi aku susah pulang” ntah kenapa biasanya setiap kali hujan turun perut ku akan terasa lapar namun kali ini tidak. Malah setiap kali ada pedagang melewat dihadapan ku jangan kan untuk membeli nya, untuk melihatnya pun aku malas.
“Vir..kamu masih dimana ? kamu jadi dateng kan?” aku mencoba lagi mengirim pesan kepada Vira perasaan ku terasa senang karena pesan ku terkirim. Aku masih tetap terdiam disini berharap keajaiban datang untukku.“Tuhan…. Aku mohon pertemukanlah kami berdua aku mohon” teriakkan hati ku.Jujur baru kali ini aku rela berkorban demi seorang wanita yang begitu sangat aku sayangi.

Mata ku yang masih sangat lelah tertidur lagi dibangku.Saat ku sadar ternyata ini sudah pagi.Badan ku terasa sakit semua, kepala ku pusing, dan juga terasa panas.“Ya Tuhan kenapa aku? Aku mohon jangan sakit, Vira pasti akan kecewa jika dia datang kemari dan aku tidak ada disini, kuatkan aku ” hati ku bicara.

Aku berusaha untuk bertahan, agar tetap bisa bertahan aku membeli semangkuk bubur ayam dan teh tawar agar bisa menghangat kan badan. Namun tetap sama saja badan ku malah terasa semakin berat, kepala ku pusing, penglihatan ku mulai kabur. “Kuat Raf kuat , kamu pasti bisa Raf, kamu harus bertahan. Cinta sejati mu sedang menuju kesini kau harus percaya itu Raf” lagi-lagi hati ku berbicara.
“Nak, kamu baik-baik saja?” Tanya seorang ibu kepada ku.“Iya bu saya tidak apa-apa, saya baik-baik saja” jawabku sambil berusaha menutupi keadaan ku yang sebenarnya. “kamu yakin kamu baik-baik saja? Sepertinya kamu sakit?Ibu antar kerumah sakit ya?Nanti biar ibu telpon keluarga mu” ucap ibu itu.Belum sempat aku menjawab tawaran ibu itu aku sudah pingsan duluan.

Aku dibawa ke salah satu rumah sakit yang tidak jauh dari taman. Saat aku sadar aku sudah terbaring disebuah ruangan dirumah sakit dan ada Ibu ku , ibu yang menolong ku tadi, dan VIRA. Sungguh senang perasaanku saat akku melihat ada Vira dikamar tempat aku dirawat. “Vir…Vira? Apa benar itu kamu?” Tanya ku tak percaya. “Iya Raf, ini aku Vira pacar kamu. Kalo kamu gak percaya nih coba cubit tangan aku, nih” jawab Vira sambil mengulurkan tangannya kearah ku. “loohhh.. jadi kalian sudah saling kenal?” Tanya Ibu yang menolong ku. “Iya bunda, jadi Rafi ini tuh pacar aku , yang tempo hari aku ceritain sama bunda itu lho..” jawab Vira.

Ternyata Ibu yang menolong ku tadi itu adalah Ibunya Vira.Sungguh suatu keajaiban bagiku.Karena penantian ku ini tidak berakhir sia-sia.Meskipun akibatnya aku harus terbaring dirumah sakit ini namun rasa sakit ku terobati karna Allah telah mempertemukan kita kembali.“Bunda, Tante, boleh aku minta waktu sebentar untuk bicara berdua dengan Rafi?” Tanya Vira pada ibunya dan Ibu Rafi.“Iya silahkan Nak” ucap ibunya Rafi.Lalu mamahnya Rafi dan Bunda nya Vira pun pergi meninggalkan kamar tersebut.
“Raf, maafin aku yaa.Gara-gara aku kamu jadi terbaring disini.Aku gak maksud buat bikin kamu sakit.Tapi aku mohon ijinin aku dulu buat jelasin.Aku mohon” ucap Vira. “Iya Vira, silahkan saja kalau kamu mau menjelaskan. Tapi intinya aku udah maafin kamu kok Vir” ucap ku pada Vira sambil tersenyum agar Vira tidak khawatir kepada ku. “jadi gini Raf, Sabtu malam sekitar pukul 19:00 aku memang sudah siap-siap untuk pergi ke taman namun sewaktu aku dijalan taksi yang aku tumpangi mogok dan perjalanan menuju taman masih lumayan jauh. Dompet dan handphone ku tertinggal dikamar jadi aku tak bisa menghubungimu.”jelasnya. “iyaa terus kamu pulangnya gimana?” tanyaku lagi. “ Lalu aku berjalan menuju sebuah kost’an temanku dan berniat untuk menginap sehari dan meminjam sejumlah uang untuk ongkos pulang agar aku bisa segera mengabarimu, namun temanku juga sedang tidak punya uang dan tidak mempunyai pulsa.” Jawab Vira. “lalu bagaimana caranya kamu bisa pulang Vir?” Tanya ku kembali.“Terpaksa pada hari Minggu aku bekerja di kost’an itu selama sehari hanya untuk mendapatkan uang untuk ongkos pulang. Aku mengira bahwa kau tak akan datang lagi ketaman dan menunggu ku disana jadi aku tenang-tenang saja bekerja di kost’an itu tanpa memegang handphone. 

Namun pada saat aku pulang handphone banyak BBM masuk dari kamu. Aku mohon maaf kan aku, aku bodoh Raf, aku salah ” jelas Vira kembali sambil meneteskan air matanya. “sudahlah Vir, tanpa kamu menjelaskan pun aku sudah memaafkanmu, aku bisa bertemu denganmu aku sudah merasa sangat senang Vir, aku sangat menyayangimu.” Sungguh diluar dugaan penantian yang membuatku bosan, jenuh, jengkel, dan hampir membuat ku putus asa.Berakhir dengan kebahagiaan seperti ini.Terbayar sudah rasa lelah ku atas penantian ini. Terima kasih Ya Allah karna-Mu kami bisa bertemu kembali

PROFIL PENULIS
Nama : Mutia Delvi
Alamat : Jl.cibogobawah bandung
Sekolah : SMK Indonesia Raya
Email facebook : mutia.delvi.940@facebook.com

No. Urut : 1144
Tanggal Kirim : 31/05/2013 13:00:53
Baca juga Cerpen Cinta yang lainnya.
Ditulis oleh Unknown, Sabtu, 06 Juli 2013 17.38- Rating: 4.5

Judul : Waiting For Happy Ending - Cerpen Cinta

Deskripsi : WAITING FOR HAPPY ENDING Karya Mutia Hampir 2 jam aku menunggu namun tak ada 1 pun yang melewat dihadapan ku . “hmmm… ntah lah mungkin ...
keyword :Waiting For Happy Ending - Cerpen Cinta, Cerpen Cinta
Posting Lebih Baru
Posting Lama
Beranda
Postingan Populer
  • Cinta Antara Adik dan Kakak Kelas - Cerpen Romantis
    CINTA ANTARA ADIK DAN KAKA KELAS Karya Himatul Aliah Suatu hari dimana semua orang sudah terbangun dan bersiap-siap untuk memulai akt...
  • Sepasang Bidadari - Cerpen Ibu
    SEPASANG BIDADARI Karya Albertus Kelvin Namaku Mitsuko. Hari ini aku masuk sekolah seperti biasa. Ditemani oleh awan yang mendung dan...
  • Daun daun Pun Berguguran - Cerpen Cinta Remaja
    DAUN-DAUN PUN BERGUGURAN Karya Beatrix Intan Cendana Hari ini tepatnya musim gugur yang bagiku cukup menyejukkan, mungkin tak seperti...
  • Tiga Bulan Berujung Tangis - Cerpen Sedih
    TIGA BULAN BERUJUNG TANGIS Karya Khanissa Aghnia Afwa Namaku Ifha Dwi Ashilla, singkatnya Ifha. Aku seorang murid kelas 11 di SMA Negeri Ban...
  • Boneka Beruang dan Sepeda Butut - Cerpen Persahabatan
    BONEKA BERUANG DAN SEPEDA BUTUT Karya   Radifa Farah Putri berjalan lesu sepulang sekolah. Ia sangat tersinggung dengan perkataan Sarah keti...
  • Hantu Kepala Buntung - Cerpen Horor
    HANTU KEPALA BUNTUNG Karya Hafis Ini adalah Cerita tentang Empat Sekawan (Doni, Nita, Ardi dan Lita) yang sedang ingin berlibur. “Ay...
  • Pelangi di Malam Hari - Cerpen Cinta Romantis
    PELANGI DI MALAM HARI Karya Elisabeth Cecilia Setiap nafas yang kurasakan aku selalu merindukan pelangiku, selalu mencari-cari segalanya yan...
  • Jangan Melihat Buku Dari Sampulnya - Cerpen Motivasi Remaja
    JANGAN MELIIHAT BUKU DARI SAMPULNYA Karya Mahendra Sanjaya Hi.. perkenalkan, namaku Mahendra Sanjaya. Teman-teman biasa memanggilku Jaya. Ak...
  • Hadiah Untuk Mama - Cepren Ibu
    HADIAH UNTUK MAMA Karya Indah Amaliah Mustaufik “5 menit lagi ya Mama”, ya, begitulah yang ku katakan setiap waktu bermainku akan seg...
  • Waiting For Happy Ending - Cerpen Cinta
    WAITING FOR HAPPY ENDING Karya Mutia Hampir 2 jam aku menunggu namun tak ada 1 pun yang melewat dihadapan ku . “hmmm… ntah lah mungkin ...

Info mbahbejo © Waiting For Happy Ending - Cerpen Cinta