Dalam Sadarku, Ku Cintaimu - Cerpen Cinta

  • mbahbejo
  • kata
    • kata lucu
    • kata bijak
    • kata mutiara
    • kata cinta
    • kata gokil
  • lucu
    • gambar lucu
    • pantun lucu
    • tebakan lucu
    • kata lucu
    • cerita lucu
  • berita
    • berita unik
    • berita politik
    • berita artis
    • berita aneh
  • kesehatan
    • asam urat
    • kanker
    • jantung
    • hepatitis
    • ginjal
    • asma
    • lambung
  • gambar
    • gambar unik
    • gambar lucu
    • gambar aneh
    • gambar animasi
    • video lucu
  • hoby
    • burung
    • ikan
    • piaraan
  • contoh
    • surat lamaran
    • recount text
    • descriptive text
    • curriculum vitae
    • deskripsi
  • video
    • video lucu
    • video hantu
    • video polisi
    • video totorial
    • video panas
    • video lagu
  • blog
    • SEO
    • template
    • script
    • widget
    • backlink
    • imacros
  • komputer
    • excel
    • macro excel
Home » Cerpen Cinta » Dalam Sadarku, Ku Cintaimu - Cerpen Cinta

Dalam Sadarku, Ku Cintaimu - Cerpen Cinta

DALAM SADARKU, KU CINTAIMU
Karya Rahayu Nur Rahmawati

Mata ini masih sangat lengket, rasanya aku belum sanggup untuk memulai hariku ini, tapi handphone ini terus-terus berdering dan belum juga berhenti. Saat ku buka handphoneku terlihat suatu nama dalam layar handphoneku, yaitu “ Raditku Sayang “.
“Iya hallo Sayang “ kataku dengan lemas
“lama banget sih bangunnya kamu yang”
“ngantuk banget aku”
“ayo cepat bangun uda siang”
“iya Sayang, ini juga uda bangun kok”

Itu adalah Radit pacar aku, dia seperti alarmku di pagi hari, karena setiap hari selalu dia yang membangunkanku dari tidurku yang lelap. Dia memang tak pernah telat membangunkan dan juga menjemputku ke sekolah. Sebelum aku keluar dari rumah, dia sudah datang untuk menjemputku, seperti hari ini.
“Kamu sudah lama ya nunggunya?”
“Selama apapun, aku tetap rela kok, karena orang yang aku tunggu adalah orang yang aku sayang”
“apa’an sih, pagi-pagi uda gombal”
****

Dalam Sadarku, Ku Cintaimu
Saat sampai di sekolah, kami segera masuk ke kelas,di kelas sudah ada teman-teman kami, Tia, Dika dan Rio. Kami lalu nimbrung dengan mereka yang sedang asyik ngobrol.
“Eh Rangga, gimana hari ini Raysa tidurnya masih kayak kebo nggak??” tanya Tia bergurau
“enak aja kalau ngomong, masak aku di samain sama kebo sih sayang”
“emang bener kok kata Tia,kamu itu kalau tidur uda kayak kebo susah banget bangunnya”

Kamipun serentak tertawa keras.
“Nanti sore kita jalan bareng yuk, kan malam minggu nih” ajak Dika
“Ide bagus tuh” jawab Rio dengan penuh semangat
****

Aku merapikan bajuku di depan cermin, lalu kurapikan pula rambutku, kali ini aku memilih untuk tidak mengikat rambut panjangku ini. Setelah memberi sedikit polesan pada wajahku, aku bergegas menemui Radit yang telah menungguku di ruang tamu.
“Gimana sayang aku cantik nggak?’’
“kamu mau dandan kayak gimana aja tetap cantik kok”
“mulai deh, gombalnya”
****

Saat kami sampai di Cafe,ternyata anak-anak yang lain sudah sampai duluan.
“hai guyss “ sapaku
“kalian berdua ini lama juga ya datangnya”
“ma’af deh, habisnya permaisuriku ini dandannya lama banget” Ucap Radit sambil melirikku
‘’Raisa, gimana sih perasaan kamu tiap hari denger gombalannya Radit” tanya Dika
“sakit juga nih kuping lama-lama denger gombalannya” ucapku
“Aku tuh bukan Cuma ngegombal ya sayang, tapi ucapanku itu memang benar kok, ucapan sayangku itu nyata, tiap pujian yang ku lontarkan untuk kamu itu berdasarkan fakta yang ada’’

Aku senyum mendengar ucapan Radit.
“yahh, kalian ini uda 2 tahun pacaran tapi tetep aja romantis ya” kata Rio
“kalian ini Golden Couple deh pokoknya” tambah Tia
‘’Aku akan berusaha menjaga cinta ini untuk Raisa, karena hati ini memang uda nggak mau pindah lagi”
“cie, so sweet nya sampe bikin Raisa diam tanpa kata “ 
“uda-uda, aku mau ke toilet dulu ya bentar” kataku
****

Saat di toilet aku bertemu dengan seorang cewek yang sepertinya juga seumuran denganku, terlihat dia sedang menghapus airmatanya di depan cermin. Lalu aku berdiri di sampingnya untuk bermaksud merapikan rambutku.
“Bagaimana perasaan kamu kalau kamu harus berpisah dengan seseorang yang kamu sayang?” tanya cewek tersebut
“apa kamu bertanya sama aku?’’ tanyaku penasaran
“iya”

Sejenak aku berfikir kalau sepertinya cewek ini habis putus sama pacarnya.
‘’Sedih itu pasti, ngrasa kehilangan itu tentu’’ ucapku
‘’kalau orang yang kamu sayangi pergi ninggalin kamu demi orang lain, apa yang akan kamu lakukan?’’
“aku nggak tau apa yang harus aku lakukan, mungkin aku akan marah sama dia, atau mungkin saja, aku hanya bisa diam meratapi semua keputusannya yang sangat menyakitkan buat aku”
‘’terimakasih ya’’

Cewek itu lalu pergi meninggalkan aku, aku merasa dia itu sangat aneh, dengan pertanyaan-pertanyaan yang aneh pula. Lalu aku kembali berkumpul dengan teman-teman yang lain.
“kamu dari mana aja sih, lama banget?’’ tanya Radit
“tadi itu toiletnya rame banget”
Entah kenapa aku selalu memikirkan kata-kata cewek yang ku temui tadi di toilet, aku merasa larut dalam kesedihannya itu, ingin sekali aku membantu masalahnya, tapi itu semua mustahil kami tidak saling mengenal dan suatu keajaiban kalau suatu saat nanti aku bertemu dengan dia lagi.
****

Satu minggu setelah kejadian di cafe itu, aku masih merasa penasaran dengan cewek itu. Dan pagi ini aku dengar dari teman-temanku kalau akan ada siswa baru dikelas kami, dan ternyata itu benar.
“Selamat pagi teman-teman, perkenalkan namaku Sisil, salam kenal’’

Saat anak itu masuk ke kelas, aku merasa kalau aku pernah mendengar suara itu dan sepertinya aku pernah melihat dia sebelumnya.
“Raisa kamu kenapa, nglamun terus dari tadi?’’ tanya Tia
“em, nggak kok,nggak kenapa-napa’’
****

Aku duduk sendiri di depan kelas sambil menunggu teman-teman yang lagi di kantin, tiba-tiba Sisil duduk disampingku.
“hai,sendirian aja’’
‘’iya nih”
“oh ya, kayaknya kita pernah ketemu ya?’’
“em, aku juga ngrasa gitu”

Kami lalu sama-sama berfikir.
“Di toilet” kata kami bersamaan
‘’kamu yang nangis di toilet itu kan?’’ kataku penasaran
“iya, kamu yang aku tanyain aneh-aneh itu kan? Ma’af ya saat itu aku lagi bingung banget, aku asal nyeplos aja padahal kita nggak saling kenal’’
‘’iya santai aja nggak masalah”
“oh ya nama kamu siapa?’’
“aku Raisa”
‘’aku boleh kan jadi temen kamu?’’
“tentu saja boleh, dan nanti sore aku sama anak-anak yang lain mau ngumpul bareng di Cafe yang kemaren kita ketemu, nanti kamu ikut aja”
“beneran nih, pasti aku datang”
****

Aku dan Sisil semakin dekat, dan dia juga sudah mulai ngumpul barenag aku dan anak-anak yang lain. Dia itu anak yang asyik,dan menyenangkan. Hari ini katanya dia akan main ke rumahku.
“Hai Sil, ayo sini masuk, ke kamarku aja ya”

Lalu kami membicarakan banyak hal, termasuk dengan semua pertanyaan anehnya waktu di toilet itu, dan ternyata saat itu ia mendapati pacarnya selingkuh dengan sahabatnya sendiri. Aku merasa iba dengan dia, aku sungguh tak bisa membayangkan kalau aku dalam posisinya, pasti sangat sakit. Dan tiba-tiba aku ingat dengan Radit, serentak ku pegang handphoneku dan ku mengirim pesan kepadanya.
“ Sayang, aku nggak mau kehilangan kamu dan juga kasih sayang kamu. Karena sungguh aku takkan mampu menjalani hariku tanpa kasih dan sayangmu. I LOVE U SAYANG “
‘’Raisa, kamu uda berapa lama pacaran sama Radit?’’ tanya Sisil
‘’uda 2 tahun “
“wow lama banget ya, kamu beruntung punya Radit”
“aku rasa memang begitu”
“Radit itu perhatian banget sama kamu, dan sepertinya dia sangat sayang sama kamu”

Aku hanya tersenyum mendengar ucapan Sisil.
‘’andaikan aku punya pacar seperti Radit, pasti aku sangat beruntung”
Aku kaget banget saat kata-kata itu keluar dari mulutnya Sisi, entah kenapa hati ini terasa begitu sakit.
****

Aku dan temen-temen lagi asyik makan di kantin, tiba-tiba Sisil menghampiri kami dan ia duduk di samping Radit, lebih tepatnya di duduk di tengah-tengah antara aku dan Radit.
“hai, Radit”
“eh, Sil kamu kok duduk di situ sih, kamu apa nggak nyadar kalau ada Raisa” Tegur Dika
“Oh ma’af Raisa, aku nggak apa-apa kan duduk di sini?’’
“iya nggak apa-apa kok’’
“tuh kan Raisa aja nggak apa-apa, kok kamu yang repot sih Dik”
“Radit kamu uda makan belum?’’ tanya Sisil kepada Radit
“uda’’ jawab Radit cuek
‘’temen-temen aku ke kelas dulu ya” kataku meninggalkan mereka

Lalu Tia menyusulku.
“Raisa kamu kok diem aja sih, padahal jelas-jelas Sisil deketin Radit”
“nggak Tia, mungkin itu Cuma perasaan kamu aja, Sisil nggak deketin Radit, itu Cuma perhatian temen ke temen aja”
‘’nggak Sa, percaya sama aku, aku rasa Sisil punya niat buruk terhadap kamu dan Radit’’
‘’Tia kamu itu nggak usah negative thinking gini deh, nggak mungkin kayak gitu, Sisil itu baik kok”
‘’oke terserah kamu aja, tapi yang jelas aku uda ngingetin kamu”
****

Aku dan Radit sudah di parkiran bersama Dika, Rio dan Tia, dan kami bersiap-siap mau pulang. Tapi tiba-tiba Sisil datang menghampiri kami.
“ hai semua, mau pada pulang ya?’’
“iya” jawab Rio
“Radit aku boleh minta di anterin sama kamu nggak, soalnya sopir aku nggak bisa jemput”
“ma’af Sil, aku nggak bisa aku kan pulang sama Raisa, sama Tia tuh dia kan sendirian”
‘’Tia mana mungkin mau”
“em ya uda sayang,kamu anterin aja Sisil, aku biar sama Tia” kataku
“Nggak bisa gitu dong , tiap harikan kita barengan”
“sekali-kali kita nggak bareng nggak apa-apa kan, Tia aku sama kamu ya”

Akhirnya aku pulang bareng Tia, sedangkan Radit pulang dengan Sisil.
“aku nggak habis fikir sama kamu, bisa-bisanya kamu relain sisil pulang bareng Radit”
“udalah, biarin aja”
****

Hari demi hari berlalu, aku merasa ini semua semakin aneh, Sisil dan Radit semakin dekat. Hari ini pun mereka makan berdua di kantin. Dan bahkan sekarang ini aku ebih sering berangkat dan pulang sendiri, gara-gara Sisil selalu minta di anterin sama Radit. Aku selalu positif thinking dan mencoba tidak berfikir buruk pada mereka, tapi lama-kelamaan hatiku sakit juga harus melihat kekasihku bersama cewek lain.
“waduh, Sisil kok pakek acara nyuapin Radit segala sih” ucap Dika
“oh, iya tuh” tambah Rio
“kalian berdua kok malah bikin panas Raisa sih” kata Tia
“ma’af Sa, kami nggak bermaksud..”
“nggak apa-apa kok, santai aja”
****

Aku sudah bersiap-siap untuk pulang bareng Tia, tapi tiba-tiba Radit menghampiriku.
“Sayang, ayo pulang”
“ya, tapi aku mau bareng sama Tia”
“kok sama Tia, biasanya juga sama aku”
“biasanya? Bukannya biasanya kamu pulang sama Sisil”
“iya, tapi itu kan..”
“tapi apa? Pulang sana sama Sisil, aku bisa pulang sama Tia”
“Raisa kamu itu kenapa sih?’’
“kamu itu yang kenapa, sekarang mana pernah kamu ada waktu untuk aku, mulai sekarang lebih baik kamu berikan semua waktumu untuk Sisil, jangan buat aku”
****

“Oh my God, aku kesiangan”
Setelah siap-siap, aku segera keluar rumah karena pasti Radit sudah nungguin aku, tapi saat sampai it di luar Radit nggak ada. Sedangkan waktu sudah menunjukkan pukul 06.45. akhirnya aku mencari angkutan umum.

Aku berlari menuju kelas, dan untunglah belum ada guru yang masuk ke kelas.
“Raisa, tumben banget kamu berangkat siang kayak gini” Kata Rio
“iya, untung Pak Hadi nggak masuk kelas, beliau Cuma ngasih tugas tadi” tambah Tia
“untung banget aku, iya habisnya tadi Alarmku mati, trus susah banget nyari angkot”
“gimana nggak mati, Alarm kamu pasti ngebangunin orang lain” ucap Dika sambil melirik Radit dan Sisil yang sedang asyik ngobrol berdua
“betul banget, trus angkot kamu juga ngejemput orang lain” sindir Tia
“udalah, kalian ini apa-apan sih, emang sepertinya mulai sekarang aku harus belajar mandiri, nggak bergantung pada orang lain”
****

Sudah cukup lama, Radit tak ada kabar, sekarangpun kami tak pernah bersama lagi. Ya Allah, apakah benar Radit kini mulai berpaling dariku, setelah 2 tahun apakah harus berkahir seperti ini. Aku ambil sebuah album foto yang berisi semua fotoku dan Radit, kubuka satu per satu. Dan tak kusangka air mata ini menetes, membasahi tiap foto yang ku pandangi.
“ Raisa kamu nangis?’’ ucap Tia yang mengejutkanku
“Tia”
“ma’af aku nggak bilang dulu kalau mau kesini, kamu kenapa Sa?’’
“Radit, saat kulihat foto-foto ini, aku nggak nyangka kalau akhirnya akan seperti ini”
“Selama ini belum pernah aku melihat kamu nangis gara-gara Radit, aku kira kamu cewek yang kuat dan cuek dengan masalah seperti ini’’
“Dari luar, mungkin aku bisa kuat, aku bisa cuek dengan semua ini, tapi sebenarnya hati ku ini lemah dan rapuh”
“Radit itu sayang sama kamu Sa”
“kalau dia Sayang sama aku, kenapa dia berubah kayak gini?”
“mungkin itu semua karena kamu, kamu terlalu cuek dan nggak peka dengan dia, kamu selalu ngrasa kalau ada dan nggak ada dia nggak akan pernah ada yang berbeda”
“aku Cuma, Cuma nggak mau sakit hati aja jika nanti aku harus berpisah sama dia”
“itu dia, itu yang membuat semua masalah ini ada. Sekarang apa yang kamu rasakan, saat dia nggak ada untuk kamu”
“sepi banget, tiap pagi nggak ada yang ngebangunin aku,nggak ada yang nungguin aku, nggak ada yang ngegombalin aku , nggak ada yang perhatian sama aku”
“kamu ngrasain itu kan?? Lalu kenapa dari dulu kamu nggak pernah menyadari itu semua? Kemana saja kamu?’’
Tangisku makin menjadi, aku merasa sangat bersalah, aku merasa kalau selama ini aku tak pernah buat dia bahagia.
****

Aku dan Tia ke rumah Radit, dan untunglah Radit dirumah.
“ada apa kalian kesini?’’ tanya Radit dengan cueknya
“Radit, aku mau minta ma’af sama kamu” ucapku
“untuk apa?’’
“untuk semua kesalahanku selama ini, yang nggak pernah menyadari betapa besar arti dirimu dalam hidupku”
“lalu 2 tahun ini kamu kemana aja Sa? 2 tahun aku selalu berharap, agar kamu nggak terlalu menganggap remeh perasaan sayang ini’’
‘’ma’af Dit, sekarang aku sadar betapa sayangnya aku sama kamu”
“jadi sekarang kamu sudah sadar?’’
“iya Dit, ma’afin aku ya, Aku nggak bisa jika harus kehilangan kamu dan semua kasih sayangmu”
“ya uda, aku ma’afin kamu, karena sebenarnya aku juga nggak bisa kehilangan kamu, walaupun selama ini kamu selalu anggap remeh perasaan ku, tapi aku sungguh sayang kamu dan aku yakin kamu akan menyadari semua perasaan ku ini”
Ku peluk Radit dengan seluruh perasaan sayangku ini, ku rasakan betapa besar sayang ini untuknya.
****

Hari ini semuanya kembali seperti semula, Radit membangunkanku dari tidur lelapku.
“Sayang bangun’’
“iya sayang,”
“oke”
“Sayang, aku sungguh sayang kamu “
Sekarang mulai belajar ngegombalin pacar deh. Hehehe
****

Saat sedang asyik ngobrol bareng, tiba-tiba Sisil datang.
“hai Radit”
“ngapain kamu kesini Sil”
“aku kangen kamu”
“tapi aku nggak kangen sama kamu”
“eh kamu itu sadar nggak sih, Radit itu cowok aku, napa kamu masih deketin juga”
“kamu nganggep dia cowok kamu ya?’’
“iya jelas dong, mau kamu apa’an sih sebenarnya?’’
“aku Cuma iri sama kamu Sa, kamu bisa milikin Radit yang selalu setia dan sayang sama kamu, sedangkan aku, aku dikhianati oleh orang yang aku sayang, kamu nggak tau kan rasanya kayak apa?’’
“jadi kamu ingin orang lain ngrasain yang kamu rasakan?’’
“iya”
“satu yang harus kamu tau, setiap orang pasti mengalami kesedihan dan pasti juga akan mendapatkan kebahagiaan, nggak ada yang selelu sedih, dan nggak ada yang selalu senang”
Sisil pergi meninggalkan kami, dari ini banyak pelajaran yang aku dapat. Selagi kita bersama orang yang kita sayangi, jangan pernah kita menyia-nyiakan, karena saat kita kehilangan, kita akan merasa kalau kita sangat membutuhkannya.

PROFIL PENULIS
Nama : Rahayu Nur Rahmawati
Ttl : Blora, 30 oktober 1996
Sekolah : SMA N 1 Cepu
Alamat : Kradenan, Blora
Facebook : Rahayu N Rahmawati
Twitter : @AyuaRahma
Email : Rahayu.nurrahmawati@ymail.com

Baca juga Cerpen Cinta yang lainnya.
Ditulis oleh Unknown, Minggu, 07 Juli 2013 12.23- Rating: 4.5

Judul : Dalam Sadarku, Ku Cintaimu - Cerpen Cinta

Deskripsi : DALAM SADARKU, KU CINTAIMU Karya Rahayu Nur Rahmawati Mata ini masih sangat lengket, rasanya aku belum sanggup untuk memulai hariku ini...
keyword :Dalam Sadarku, Ku Cintaimu - Cerpen Cinta, Cerpen Cinta
Posting Lebih Baru
Posting Lama
Beranda
Postingan Populer
  • Cinta Antara Adik dan Kakak Kelas - Cerpen Romantis
    CINTA ANTARA ADIK DAN KAKA KELAS Karya Himatul Aliah Suatu hari dimana semua orang sudah terbangun dan bersiap-siap untuk memulai akt...
  • Sepasang Bidadari - Cerpen Ibu
    SEPASANG BIDADARI Karya Albertus Kelvin Namaku Mitsuko. Hari ini aku masuk sekolah seperti biasa. Ditemani oleh awan yang mendung dan...
  • Daun daun Pun Berguguran - Cerpen Cinta Remaja
    DAUN-DAUN PUN BERGUGURAN Karya Beatrix Intan Cendana Hari ini tepatnya musim gugur yang bagiku cukup menyejukkan, mungkin tak seperti...
  • Tiga Bulan Berujung Tangis - Cerpen Sedih
    TIGA BULAN BERUJUNG TANGIS Karya Khanissa Aghnia Afwa Namaku Ifha Dwi Ashilla, singkatnya Ifha. Aku seorang murid kelas 11 di SMA Negeri Ban...
  • Boneka Beruang dan Sepeda Butut - Cerpen Persahabatan
    BONEKA BERUANG DAN SEPEDA BUTUT Karya   Radifa Farah Putri berjalan lesu sepulang sekolah. Ia sangat tersinggung dengan perkataan Sarah keti...
  • Hantu Kepala Buntung - Cerpen Horor
    HANTU KEPALA BUNTUNG Karya Hafis Ini adalah Cerita tentang Empat Sekawan (Doni, Nita, Ardi dan Lita) yang sedang ingin berlibur. “Ay...
  • Pelangi di Malam Hari - Cerpen Cinta Romantis
    PELANGI DI MALAM HARI Karya Elisabeth Cecilia Setiap nafas yang kurasakan aku selalu merindukan pelangiku, selalu mencari-cari segalanya yan...
  • Jangan Melihat Buku Dari Sampulnya - Cerpen Motivasi Remaja
    JANGAN MELIIHAT BUKU DARI SAMPULNYA Karya Mahendra Sanjaya Hi.. perkenalkan, namaku Mahendra Sanjaya. Teman-teman biasa memanggilku Jaya. Ak...
  • Hadiah Untuk Mama - Cepren Ibu
    HADIAH UNTUK MAMA Karya Indah Amaliah Mustaufik “5 menit lagi ya Mama”, ya, begitulah yang ku katakan setiap waktu bermainku akan seg...
  • Waiting For Happy Ending - Cerpen Cinta
    WAITING FOR HAPPY ENDING Karya Mutia Hampir 2 jam aku menunggu namun tak ada 1 pun yang melewat dihadapan ku . “hmmm… ntah lah mungkin ...

Info mbahbejo © Dalam Sadarku, Ku Cintaimu - Cerpen Cinta