THANK'S FOR YOUR LOVE
Karya Dina Pertiwi
Aku berjalan menyusuri koridor sekolah sambil melihat- lihat hasil jepretanku di taman belakang tadi. Telingaku mendengar seseorang melenguh kesakitan dari lapangan basket. Aku melihat ke arah lapangan. Aku melihat salah satu atlet basket sekolah kami tengah terbaring di tengah lapangan sambil memegang perutnya. Mungkin terkena drible bola dari temannya.
Aku melangkahkan kakiku kesana. Eh, tapi tunggu dulu. Dia bukan atlet basket! Dia adalah atlet sepak bola! Kenapa dia cidera di lapangan basket?
" Kau masih mau mencobanya, Darel Kim?" ujar seseorang yang menatap prihatin kepada atlet yang tadi cidera.
" Aku tidak akan menyerah, Daito- kun!" ucap Darel cepat dengan wajah kesakitannya. Kulihat para dokter remaja sekolah kami cepat- cepat menolong Darel. Sementara Daito tersenyum sambil meninggalkan lapangan.
" Apa yang terjadi, Aiko- chan?" tanyaku pada temanku di kelas fotografi yang kebetulan juga ada di lapangan.
" Darel- kun ingin belajar basket. Tapi perutnya malah kram. Kabarnya, dia melakukan itu untuk seorang gadis yang menyukai basket."
 |
Thank's For Your Love |
Gadis yang beruntung. Hatiku terasa sakit. Faktanya, aku telah menyukai Darel sejak pertama kali menginjakkan kaki di sini.
***
Aku masih berada di ruang cetak foto untuk mencetak semua hasil fotoku hari ini. Nah, sudah selesai. Tidak terlalu buruk. Aku menyelesaikan album tugas ku hari ini. Aku memasukkan album itu lalu berjalan keluar. Hari telah gelap ternyata. Lagi- lagi aku harus kembali ke asrama saat malam.
Aku mendengar suara bola yang dipantulkan. Aku melangkahkan kaki ke lapangan basket.
" Nani ga hoshii no desu ka, Darel- kun? ( Apa yang sedang kau lakukan, Darel?)" tanyaku pada Darel. Dia hanya melihatku sekilas. Kulihat Darel menenteng bola basketnya. Dia melangkah keluar lapangan.
" Aku antar kau kembali ke asrama." ujar Darel dingin.
Kami berjalan beriringan menuju asrama putri yang tak jauh dari sekolah kami. Aku sedikit kedinginan dan kulihat Darel melepas jaketnya dan memakaikannya ke punggungku. Lalu dia berlari menuju asrama putra yang memang terletak bersebelahan dengan asrama putri.
***
Aku masih sibuk menata dan mempersiapkan kameraku untuk besok. Dan mataku menatap jaket milik Darel Kim. Pria Korea yang berbakat di bidang sepak bola itu. Aku tersenyum mengingat tingkah konyol Darel tadi. Dia menyampirkan jaket tanpa mengatakan apapun dan berlari meninggalkanku begitu saja.
Aku membawa jaket itu keluar untuk aku cuci dan akan ku kembalikan besok.
Sebelum memasukkan jaket itu ke dalam mesin cuci, sesuatu terjatuh dari jaket itu. Sebuah notes kecil. Aku pungut benda itu lalu melanjutkan kegiatan mencuciku.
***
Aku berbaring di ranjangku setelah selesai mencuci dan mengeringkan jaket Darel. Aku mengambil notes milik Darel yang tadi ada di jaketnya.
###
Siapa nama gadis fotografi itu? Sangat manis! Kurasa aku jatuh cinta padanya...!
_Darel_
###
Namanya Yukiko Endou! Aku dengar, dia lebih menyukai atlet basket daripada atlet sepak bola..! Bagaimana ini? Apa aku harus belajar basket dari Daito-kun?
_Darel_
###
Daito bilang, aku jangan memaksakan diri. Dia bilang, biarkan Yukiko- chan menyukaiku apa adanya. Tapi, aku ingin membuatnya bangga padaku!
GANBATTE DAREL!
_Darel_
###
Aku terhenyak saat membaca notes Darel. Jadi dia...
***
" Ohayou Gozaimasu, Darel- kun." sapaku pada Darel yang asyik menimang- nimang bola basketnya.
Darel melihatku sekilas lalu kembali fokus ke bola basketnya. Tatapannya terlihat putus asa.
" Aku kembalikan jaketmu. Arigatou, Darel- kun," ucapku menyerahkan jaketnya.
" Dou itashimashite ( sama- sama)," ucap Darel menerima jaketnya. Aku duduk di sampingnya. Dia melihatku aneh.
" Ada apa lagi?"
" Jangan bermain basket lagi. Kau terlihat payah di basket. Kau tampak keren di permainan sepak bolamu." ucapku pada Darel sambil merebut bola basket di tangan Darel.
" Benarkah?"
" Iya itu benar. Dan, ada yang mau aku katakan padamu."
" Apa?"
" Thank's for your love." ucapku mengecup pipinya sambil berlari meninggalkan Darel yang terbodoh di tempatnya.
***
" Darimana kau tahu bahwa aku... mencintaimu?" tanya Darel di taman asrama malam itu. Aku menyerahkan notes milik Darel.
" Maaf. Aku membacanya..."
" Sou desu ka ( jadi begitu). Tidak apa- apa."
Kami sama- sama terdiam untuk beberapa saat.
" Jadi tidak romantis!" Ucap Darel.
" Apa?"
" Seharusnya kau pura- pura tidak tahu sampai aku bisa bermain basket."
" Tidak. Itu akan menyiksamu! Aku tidak mau kau terluka. Aku menyukaimu, jauh sebelum kau mengenalku. Dulu sekali. Dan cinta itu, tidak mengenal syarat. Kau mengerti?"
" Ya aku mengerti. Cinta juga tidak mengenal kata maaf." ucap Darel sambil merangkul bahuku.
***
Cinta itu tidak mengenal syarat dan kata maaf. Jadilah diri sendiri dan buat dia bangga dengan dirimu sendiri. GANBATTE!
- Darel Kim-
Cinta itu SEMPURNA. Cukup karena ada aku dan kamu. Seperti camera dan sepak bola. Sesederhana itu.
- Yukiko Endou-
Cinta itu, TERIMA KASIH. Karena telah mencintai.
- Author-
PROFIL PENULIS
Nama: Dina Pertiwi
Fb: facebook.com/han.h.mi2
Twitter: @dinapertiw1_
Cuap- cuap: Huaaahh! Ancur bener! Ini cerpen dadakan karena ada kuota bonus yang sayang buat saya buang percuma.
Thanks buat yang baca.
UNTUK KRITIK DAN SARAN, kirim di akun Facebook/ Twitter saya.
^,^
Judul : Thank's For Your Love - Cerpen Cinta
Deskripsi : THANK'S FOR YOUR LOVE Karya Dina Pertiwi Aku berjalan menyusuri koridor sekolah sambil melihat- lihat hasil jepretanku di taman b...
keyword :
Thank's For Your Love - Cerpen Cinta,
Cerpen Cinta