KISAH SEDIH (CINTA)
Karya Wisudayanti
“Aku punya kekasih, tapi dia tak pernah menganggapku ada, ia selalu bermain dengan wanita lain. Ia juga selalu berciuman (bibir) dengan wanita lain, dan itu aku melihat dengan mata kepalaku sendiri. Bahkan aku sering disuruh membelikan lipstick untuk wanita yang pernah ia cium itu agar tidak kelihatan hitam di bibirnya. Hatiku teriris – iris. Sakitnya bukan maen, dan perihnya hingga ke ujung kepala. Namun, setelah..”
“STOP jangan teruskan Vit. Tidak usah, ketimbang hatimu sakit!”
“iya. Aku tak akan meneruskan, siapa juga yang bercerita lagi/ “
***
Namaku Kanjen Tripsila Cezilla. Biasa aku disebut Kanjen. Sekolah ku di SMA TRISPILA BIMASAKTI, yang harusnya aku memulai semua dengan mudah. Namun, aku sekolah sempat terhimpit atau terganggu. Sebab, aku sempat berpacaran dengan seorang bajingan di sekolahan itu. Ia benar – benar menduakanku, ia selalu mengaku sayang dan cinta namun ia semena – mena berduaan dengan wanita lain di belakangku. Raanya sakit sekali, dan perih yang teriris. Mungkin ku merasa aku sedang diambang rasa. Aku jarang tersenyum, namun jika di depan teman – temanku aku sering tertawa palsu. Agar bisa menutupi kesedihanku.
 |
Kisah Sedih (Cinta) |
Aku punya teman dekat. Ia lebih dekat dari langit dan bumi. Ia orangnya lucu sekali, dan mudah menghibur orang orang di sekitarnya. Sebut saja namanya, Galih. Wajahnya tidak terlalu tampan, namun sangat berfikiran dewasa dan mudah diajak untuk bersenang – senang. Kisah cintaku ini, ia selalu mendengarkan dengan seksama. Perih hati yang ku rasa, namun ujung- ujungnya hanya mengganjal di hati. Setelah curhat tadi siang dengan Galih, ia mencoba memeluk pundakku dari samping.
“sabar, Vit. Memang Sam tidak cocok untukmu. Sekarang lebih baik kamu ga usah deketin dia. Dan jangan anggap dia sebagai seorang bajingan, melainkan anggap saja dia hanya musuh yang menjelma sebagai sahabat. Kamu harus hati – hati dengan semua gerakannya.”
“terima kasih, ya Lih. Kamu selau mau dengerin curhatanku dari dulu.”
“kalau mau curhat lagi akan aku dengarkan.”
“gak, gak usah. Makasih ya?”
“sama – sama, cantik.”
“ih, Galihhhh ”
“hehhehe”
Sempat ku merasa ada yang baru. Yakni, temanku Jeqline datang bersama kawan – kawannya. Ia terkenal cantik sekali di sekolahan ini. Mungkin ku merasa Jeqline akan lebih cocok jika bersama Galih. Mereka selalu berdua.
“Galih. . .”
“ada apa, Lin?”
“sini deh. Aku punya sesuatu buat kamu”
Serasa sedang diambang rasa, hatiku perih sekali ketika Jeqline memanggil Galih. Ia benar – benar bermain dengan seenaknya saja. Apa yang ku rasa mungkin akan menjadi luka jika aku sebaiknya tidak pergi dari sini.
“emmbb.. Lih, aku mau beli jajan dulu ya?”
“oh. . ya sudah”
Aku lalu pergi dengan sendiri. Saat aku beli jajan aku berjumpa dengan seseorang yang paling biadab. Dia bernama Sam.
“sayang, aku minta cium kamu dong?” kata Sam dengan wanita lain.
“apaan sih, Sam. Nanti aja kalo udah di sofa”
“aaa.. sayang ?” Sam mencium pipi wanita itu.
Aku sempat lupa hendak membeli apa di kantin.
“heh? Kamu beli apa?”
“ee.. Es aja”
***
“ Bukan maksudku kehilanganmu. Untuk selamanya, dengan janjimu. Aku tak kuasa, mengingat semuaa di depan kamu. Aku rindu kamu. Rindu ku selalu padamu.” Aku menyanyi bersama Galih di depan kelas. Ia mengerti air mataku mulai tetes jika mendengarkan lagu itu. Maklum, lagu itu lagu kedua di dunia ini yang paling ampuh membuat aku menangis setelah lagu “BUNDA- MELLY GOESLOW”.
“tuh, kan Lih. Aku nangis lagi.. ”
“engga koq, kamu jangan nangis. Cup! Cup! Cup!”
Ia mengusap air mataku dengan tangannya. Jujur, aku merasa nyaman sekali. Seketika sedang nikmatnya bermain dengan Galih, Jeqline datang dan melihat kami sedang berdua. Ia tidak membentak Galih, atau meminta tolong kepada Galih. Tapi, ia membanting pintu kelas.
“brraakk!”
Galih menghela nafas panjang. Ia lau mengejar Jeqline.
Jadi, aku sendiri lagi. Lebih baik aku mengisi diaryku dengan cerita hari ini.
“aku tak akan senang di hati. Melainkan, Sam mati dengan keadaan sekarat! Sebaik- baiknya mati dalam keadaan kecelakaan!” itulah catatanku.
Melangkah dengan pasti, aku lalu kembali dengan semuanya. Perih sekali luka di hati. Setelah aku menangis di pinggir jalan itu, lalu aku tidur.
Ku buka hanpone ku ternyata ada sms masuk,
“Kanjen. Selamat malam ya, karena aku selalu rinduk kamu. Dan aku selalu sayang kamu, sebagai sahabat! Good night, sweety” sms dari Galih. Ah, aku balas dengan senang,
“makasih, Shawboy (panggilan sayang)”.
Jalan – jalanku menunggu penantian, sekian lama ku menunggu. Jejak kehidupan mulai muncul, satu langkah perlangkah telah dimulai. Semua jejak akan terasa indah. Angin berhembus kencang, dan jalan berapi indah.
Di saat nikmatnya menikmati bercanda ria, aku berjumpa dengan Jeqline di jalan.
“hay, Jeqline?”
“hay juga, Njen. Gimana kabarnya sama Sam?”
“ih, pasti Galih cerita ke kamu. Sialan!”
“sabar aja, aku terharu. Emang sih, Sam itu bajingan tengik!”
“udah, udah. Ga usah dibahas, dia mah emang begitu orangnya”
Jeqline mengelus elus pundakku, ia meraba semua tanganku. Ia juga mengucapkan agar aku terus bersabar menghadapi orang macam Sam. Rupanya ia baik sekali kepadaku.
“hay, kalian berduaaaaaa (Jeqline & aku)” Galih mengeluh memanggil nama kita berdua.
“apa Lih?”
“nanti kita ke rumah Jeqline ya. Belajar bersama”
“iya bebeph ...” sahut Jeqline.
“ee.. aku tinggal nanti aja ” kataku.
“ah, Kenjen kenapa sih? Kamu dilarang ortu ya?” Tanya Galih.
“engga koq. Ee.. aku mau nganter adekku Les BIMBEL”
“oh. Hari ini kamu harus lebih baik dari kemarin ya Njen?” Galih memberi semangat.
“makasih!”
Sebenarnya hatiku luka setengah bahagia, kenapa Galih begitu pintar mamainkan perkataan. Di mana harus menghibur, dan bagaimana harus merelakan hati. Ia memang baik. Galih lalu pergi dan masuk ke dalam kelas.
Tiba – tiba Jeqline memelukku,
“ada apa Jeqline?”
“engga kenapa – kenapa, aku sayang dia (Galih)”
“lalu kenapa kamu bersedih?”
“tapi, jujur aku ga bisa menjadi kekasihnya. Ia sempat menembakku. Bahkan ia sempat memberi cincin untuk pernikahan kita nanti. Begitu fikirannya. Aku kasihan sama Galih”
(bukan maksudku mau kehilangan Galih. Aku harus merelakan Galih bersama orang yang ia cintai. Maka dari itu. Aku hanya diam. Sebenarnya luka sekali hatiku. Dan perihnya bukan main.)
(***)
PROFIL PENULIS
Nama : Wisudayanti
Grade : 9
Alamat rumah : Modo, Lamongan.
Alamat fb : - Yanti Harajuku
- Dian'yanti Jannes Firhty
Alamat twitter : @Sibuya_yanti
Judul : Kisah Sedih (Cinta) - Cerpen CInta
Deskripsi : KISAH SEDIH (CINTA) Karya Wisudayanti “Aku punya kekasih, tapi dia tak pernah menganggapku ada, ia selalu bermain dengan wanita lain. I...
keyword :
Kisah Sedih (Cinta) - Cerpen CInta,
Cerpen Cinta