Diaryku Sebagai Anak yang Tersisihkan - Cerpen Sedih

  • mbahbejo
  • kata
    • kata lucu
    • kata bijak
    • kata mutiara
    • kata cinta
    • kata gokil
  • lucu
    • gambar lucu
    • pantun lucu
    • tebakan lucu
    • kata lucu
    • cerita lucu
  • berita
    • berita unik
    • berita politik
    • berita artis
    • berita aneh
  • kesehatan
    • asam urat
    • kanker
    • jantung
    • hepatitis
    • ginjal
    • asma
    • lambung
  • gambar
    • gambar unik
    • gambar lucu
    • gambar aneh
    • gambar animasi
    • video lucu
  • hoby
    • burung
    • ikan
    • piaraan
  • contoh
    • surat lamaran
    • recount text
    • descriptive text
    • curriculum vitae
    • deskripsi
  • video
    • video lucu
    • video hantu
    • video polisi
    • video totorial
    • video panas
    • video lagu
  • blog
    • SEO
    • template
    • script
    • widget
    • backlink
    • imacros
  • komputer
    • excel
    • macro excel
Home » Cerpen Sedih » Diaryku Sebagai Anak yang Tersisihkan - Cerpen Sedih

Diaryku Sebagai Anak yang Tersisihkan - Cerpen Sedih

DIARY KU SEBAGAI ANAK YANG TERSISIHKAN
Karya Aris Firmansyah

Aku dilahirkan di daerah cianjur selatan (Kadupandak). 18 tahun yang lalu, tanpa mengenal wajah ayah ku. hanya ibu dan kakak ku yang terrekam di benak ku.

Hari berlalu dengan begitu cepat, kalender hitam putih itu pun menunjukan bulan 2 yaitu bulan februari, seperti aku yang bersaing ketat menuju remaja, koran usam itu masih tergeletak di atas lemari sepeninggallan ayah ku, Seperti dulu ayah menatanya dengan begitu sederhana, sebuah kertas kecil yang bertinta kuning, yang bertuliskan, nama, tanggal lahir dan jam lahir aku. Dan secarik poto juga mengikuti usam nya Koran, foto 2 pasangan yang sedang memakai baju pengantin itulah poto ibu dan ayah ketika menikah dulu.

Diaryku Sebagai Anak yang Tersisihkan
Mereka seakan-akan bersumpah untuk sehidup semati, suka dan duka selalu bersama, susah dan senang juga selalu bersama. Kini semua sumpah itu tidak bisa di pegang lagi, ayah pergi meninggalkan Aku dan ibu disaat aku berumur 3 tahun, amanah itu sudah di goyangkan habis oleh cobaan, cobaan yang terkikis batu karang, yang hitam menjadi keping-keping terurai dan terbawa hanyut oleh deraian-deraian ombak yang nan biru.

Berawal dari sebuah perceraian yang dahulu aku tak mengerti apa arti perceraian itu? Sehingga Aku dari kecil sampai sekarang belum pernah merasakan kasih sayang dari seorang ayah, tetapi aku juga sangat beruntung mempunyai ibu dan kakak yang menyayangi aku, memberi kasih sayang, meskipun beliau bekerja keras menjadi buruh tetapi beliau mempunyai semangat besar hanya demi aku supaya aku sekolah yang tinggi dan menjadi orang yang soleh dan sukses.

Hari berganti, waktu pun berjalan disaat aku berumur 10 tahun, ada suatu kejadian pada waktu itu, ibu dan kakak sedang bekerja di jakarta, aku tinggal bersama saudara ku, pada saat itu aku bermain dengan teman-teman sebaya ku, dan aku melihat teman-teman ku di dampingi oleh ayah nya, sedangkan aku tidak! perasaan ku sangat sakit! hati ku pun bertanya?
"mengapa aku tidak didampingi oleh ayah ku???"
"dimanakah beliau???"
"apakah beliau tidak menyayangi ku???"
dan hati ini terasa iri! ketika melihat teman-teman ku yang di perhatikan, di didik, dan di beri kasih sayang oleh ayah nya.

Hari demi hari ku lalui tanpa kasih sayang dari ayah, sehingga aku sekarang menginjak remaja dan duduk di bangku kelas XII SMA (Sekolah Menengah Atas), keinginan itu berlalu begitu saja di hadapan ku, seakan-akan aku tak peduli dengan semua kejadian hidup ku karna membuat ku merunduk kalah terhadap masa lalu.

Masih terpang-pang dalam memori ku, selama aku duduk di bangku SD,SMP, sampai sekarang aku duduk di bangku SMA, ayah tidak pernah mengambilkan rapor hasil belajar sekalipun untuk ku, bahkan pernah aku waktu kelas 1 SMP waktu itu ibu dan kakak sedang bekerja di jakarta, sampai-sampai aku pernah meminta tolong mengambilkan rapor hasil belajar ku kepada wali murid teman ku. Ayah bisa saja meluangkan waktunya walau hanya 1 jam,
"hanya 1 jam yah...??? Bisa pulang lagi setelah itu"
tetapi harapan itu hampa atau tidak mungkin terjadi. Mungkin ini yang di namakan takdir kehidupan. Walau pun aku tidak mempunyai ayah yang mendidik aku, memperhatikan aku, dan menyayangi aku, aku dapat peringkat 1 yah. Dari kelas I SD sampai sekarang XII SMA tidak pernah keluar dari peringkat 3 besar, aku hanya ingin satu kali saja engkau mengambilkan rapor hasil belajar untuk ku, aku ingin menunjukan kepada teman-taman ku, kalau aku mempunyai ayah yang menyayangi ku, memperhatikan pendidikan ku, sehingga aku menjadi murid teladan dan berprestasi,,,
"apakah itu mungkin???"
Padahal dalam sujudku selalu berdoa untuk dipertemukan dengan ayah.
Sampai saat ini aku tak pernah merasakan kasih sayang dari nya, dahulu setiap orang bertanya kepada ku, kenapa aku tidak mencari ayah ku, selalu ku jawab malas.

Pernah aku merasakan kebahagiaan dari ayah yaitu saat akan masuk SMP, tanggal 14 juni 2006 aku bersama kakak ku bermaksud untuk menemui ayah di karawang, sesampainya di rumah ayah, ternyata beliau sedang tidak ada di rumah beliau sedang bekerja di sunter (jakarta), dan istri ayah pun tidak percaya bahwa ayah mempunyai anak dari orang lain, ternyata aku mempunyai 2 kakak dan 1 adik dari ayahku, lalu kami pun bergegas pergi kerumah kakak yang pertama, kira-kira 200 meter dari tempat ayah, kami pun di jamu makan layaknya seorang saudara oleh kakak ku, kakak dari ayahku pun memberikan nomor telepon kepada aku, dan kami juga pulang ke jakarta.

2 hari kemudian ayah ku di telepon oleh kakak dari ibu ku, bahwasanya ada anak beliau di jakarta, ingin bertemu dengan nya. Karena lumayan dekat dari tempat ayah ke tempat kaka ku kira-kira 15 km, Lalu malam itu ayah pun menemui aku, Baru pertama kali dipeluk oleh ayah aku sangat senang dan bergembira, setelah sekian lama (-+10 tahun) merindukan pelukan darinya, ternyata terlaksanakan mungkin itu berkat doa ku kepada Tuhan Yang Maha Esa. Lalu kami mengobrol bersama ayah, setelah selesai ngobrol dengan ayah, aku di ajak makan di warteg PECEL LELE, yaitu dikawasan Manggarai di pinggir jalan Minangkabau, Jakarta selatan. Walaupun di warteg tetapi itu menjadikan kenangan yang tidak akan terlupa seumur hidup.

Waktu terus berlalu, seiring usia ku terus bertambah, ayah pun tak ada kabarnya lagi, ternyata ada hal-hal yang tersembunyi, yaitu dia takut pada istrinya, aku menelepon beliau, tidak aktif, aku mengirim surat, beliau tidak membalas nya, dan pada suatu hari aku mengirim surat kepada beliau, lalu aku lampirkan nomor telepon di surat itu, lalu ayah pun menelepon ku, kata ayah ditelepon, " nak jangan menghubungi ayah lagi yah, soalanya istri ayah, tak mau menerima mu "
Hati ini sangat sakit dan nyeri pikir aku,
" ayah lebih memilih istrinya dari pada anak kandungnya sendiri, mungkin ayah tidak menyayangiku, apakah salah ku? Apakah engkau menyesal mempunyai anak sepertiku? Mungkin ini karna keadaan? "
sampai-sampai aku hampir frustasi, dan hampir terjerumus kepada narkoba dan minuman keras, tetapi alhamdulilah aku tidak sampai mengunakannya? Aku teringat ibu ku, karna ibu ku sangat menyayangi ku, tidak hanya anak yang bisa durhaka, tetapi orang tua pun bisa durhaka terhadap anaknya,,,, semoga tidak ada hukuman Allah Swt bagi ku dan bagi ayah ku. Kucoba ikhlas dan pasrah walau pun ketika ingat, rasa nyeri, sakit kurasakan.

Ku putuskan Pada pada hari ini, detik ini, tinta dan kertas ini yang menjadi saksi bisu, tidak akan mengharapkan lagi kasih sayang dari mu ayah...!!! aku hanya bisa berdoa kepada Yang Maha Kuasa supaya engkau diberikan kesehatan dan kebahagiaan bersama keluarga mu ayah.

Cerita ini sungguh jauh dari lengkap, ada yang tak bisa kutuliskan dan hanya bisa ku rasakan, tetapi semoga cerita ini bisa menjadi hikmah bagi orang tua maupun anak, mungkin banyak kejadian yang sama seperti yang ku alami bahkan mungkin lebih dalam dan lebih pedih jawaban nya hanya 1 yaitu IKHLAS.

PROFIL PENULIS
Nama : Aris pirmansah
Tempat tanggal lahir : cianjur 17 februari 1994
Alamat : kp.gunung waru,
Ds.sukaraja,
Kec.Kadupandak
Kab.Cianjur
Prop.jawa barat
Indonesia
Hoby : menulis/mengarang
Cita-cita : ingin menjadi dokter
visi: Ingin menjadi manusia yang berguna bagi Agama dan Negara.
Misi: menggunakan waktu untuk hal-hal yang berguna dan bermanfaat di dalam jasmani maupun rohani.
Motto hidup : membahagiakan orang tua (Ibu) adalah tujuan utama bagi aku.
Pesan: hormati dan sayangilah orang tua kita walau pun beliau sudah renta dan tidak berdaya sama sekali, karna kasih ibu kepada kita sepanjang massa,.dan janganlah kamu menyakiti perasaan hatinya sedikit pun. 

No. Urut : 1247
Tanggal Kirim : 17/06/2013 10:39:24
Baca juga Cerpen Sedih yang lainnya.
Ditulis oleh Unknown, Kamis, 11 Juli 2013 16.27- Rating: 4.5

Judul : Diaryku Sebagai Anak yang Tersisihkan - Cerpen Sedih

Deskripsi : DIARY KU SEBAGAI ANAK YANG TERSISIHKAN Karya Aris Firmansyah Aku dilahirkan di daerah cianjur selatan (Kadupandak). 18 tahun yang...
keyword :Diaryku Sebagai Anak yang Tersisihkan - Cerpen Sedih, Cerpen Sedih
Posting Lebih Baru
Posting Lama
Beranda
Postingan Populer
  • Cinta Antara Adik dan Kakak Kelas - Cerpen Romantis
    CINTA ANTARA ADIK DAN KAKA KELAS Karya Himatul Aliah Suatu hari dimana semua orang sudah terbangun dan bersiap-siap untuk memulai akt...
  • Sepasang Bidadari - Cerpen Ibu
    SEPASANG BIDADARI Karya Albertus Kelvin Namaku Mitsuko. Hari ini aku masuk sekolah seperti biasa. Ditemani oleh awan yang mendung dan...
  • Daun daun Pun Berguguran - Cerpen Cinta Remaja
    DAUN-DAUN PUN BERGUGURAN Karya Beatrix Intan Cendana Hari ini tepatnya musim gugur yang bagiku cukup menyejukkan, mungkin tak seperti...
  • Tiga Bulan Berujung Tangis - Cerpen Sedih
    TIGA BULAN BERUJUNG TANGIS Karya Khanissa Aghnia Afwa Namaku Ifha Dwi Ashilla, singkatnya Ifha. Aku seorang murid kelas 11 di SMA Negeri Ban...
  • Boneka Beruang dan Sepeda Butut - Cerpen Persahabatan
    BONEKA BERUANG DAN SEPEDA BUTUT Karya   Radifa Farah Putri berjalan lesu sepulang sekolah. Ia sangat tersinggung dengan perkataan Sarah keti...
  • Hantu Kepala Buntung - Cerpen Horor
    HANTU KEPALA BUNTUNG Karya Hafis Ini adalah Cerita tentang Empat Sekawan (Doni, Nita, Ardi dan Lita) yang sedang ingin berlibur. “Ay...
  • Pelangi di Malam Hari - Cerpen Cinta Romantis
    PELANGI DI MALAM HARI Karya Elisabeth Cecilia Setiap nafas yang kurasakan aku selalu merindukan pelangiku, selalu mencari-cari segalanya yan...
  • Jangan Melihat Buku Dari Sampulnya - Cerpen Motivasi Remaja
    JANGAN MELIIHAT BUKU DARI SAMPULNYA Karya Mahendra Sanjaya Hi.. perkenalkan, namaku Mahendra Sanjaya. Teman-teman biasa memanggilku Jaya. Ak...
  • Hadiah Untuk Mama - Cepren Ibu
    HADIAH UNTUK MAMA Karya Indah Amaliah Mustaufik “5 menit lagi ya Mama”, ya, begitulah yang ku katakan setiap waktu bermainku akan seg...
  • Waiting For Happy Ending - Cerpen Cinta
    WAITING FOR HAPPY ENDING Karya Mutia Hampir 2 jam aku menunggu namun tak ada 1 pun yang melewat dihadapan ku . “hmmm… ntah lah mungkin ...

Info mbahbejo © Diaryku Sebagai Anak yang Tersisihkan - Cerpen Sedih