Cintaku, Kau dan Dia - Cerpen Cinta

  • mbahbejo
  • kata
    • kata lucu
    • kata bijak
    • kata mutiara
    • kata cinta
    • kata gokil
  • lucu
    • gambar lucu
    • pantun lucu
    • tebakan lucu
    • kata lucu
    • cerita lucu
  • berita
    • berita unik
    • berita politik
    • berita artis
    • berita aneh
  • kesehatan
    • asam urat
    • kanker
    • jantung
    • hepatitis
    • ginjal
    • asma
    • lambung
  • gambar
    • gambar unik
    • gambar lucu
    • gambar aneh
    • gambar animasi
    • video lucu
  • hoby
    • burung
    • ikan
    • piaraan
  • contoh
    • surat lamaran
    • recount text
    • descriptive text
    • curriculum vitae
    • deskripsi
  • video
    • video lucu
    • video hantu
    • video polisi
    • video totorial
    • video panas
    • video lagu
  • blog
    • SEO
    • template
    • script
    • widget
    • backlink
    • imacros
  • komputer
    • excel
    • macro excel
Home » Cerpen Cinta » Cintaku, Kau dan Dia - Cerpen Cinta

Cintaku, Kau dan Dia - Cerpen Cinta

CINTAKU, KAU DAN DIA
Karya Qatrunnada Nuriza Daniel

Hidup ini tidak selamanya berjalan dengan sempurna banyak rencana yang sudah diatur oleh Tuhan agar kita bisa mengalami rintangan dan kebahagiaan dalam hidup. Di dalam hidup ini kita sering sekali mendengr kata cinta, cinta itu bisa membuat kita bahagia tapi karena cinta juga kita bisa menderita. Cinta itu akan membuat kita bahagia tergantung bagaimana kita bisa mengartikan cinta itu dan tergantung bagaimana kita bisa merasakan cinta itu. Aku belum mengerti sepenuhnya makna dari cinta itu bahkan aku kerap sekali mengatakan kata cinta tapi aku sendiri belum mengetahui apa itu cinta.

Namaku Ariza Prisilia orang-orang banyak memanggilku Riza, aku berprofesi sebagai mahasiswi di salah satu universitas terkenal di Bandung aku mengambil jurusan hubungan internasional, di kampusku aku di juluki sebagai dokter cinta, julukan ini di berikan oleh teman-teman yang sejurusan denganku, julukan itu di berikan karena mereka-mereka yang putus cinta maupun bermasalah dengan cinta sering berkonsultasi denganku,tapi percayalah bahwa aku sama sekali belum pernah merasakan yang namanya cinta.

Cintaku, Kau dan Dia
Pagi ini aku menghadiri acara bakti sosial yang di adakan oleh kampus dan aku menjadi salah satu panitia di acara itu,aku mendapat bagian untuk menghitung barang dan uang yang berhasil kami dapatkan. Dengan di bantu kawanku Dita,aku menghitung jumlah uang yang masuk dan baju-baju yang ada di dalam kardus, saat aku menganggat kardus tersebut untuk dimasukkan ke dalam gudang aku tidak sengaja menabrak seorang lelaki yang sepertinya usianya sama dengan ku.
“maaf ya” kataku meminta maaf
“iya lain kali hati-hati ya” jawabnya dengan nada cuek tanpa berlama-lama lelaki itu langsung bangkit dan pergi, akupun berdegus kesal karena lelaki itu tidak niat sedikitpun menolongku.
“dasar lelaki aneh,hati nuraninya mana?”degus saza kesal
“memang sih salahku tapi kan gak Cuma aku aja yang harus minta maaf” lanjut saza sambil membereskan baju-baju yang berserakan di lantai.

Siang ini aku malas sekali untuk pulang ke rumah aku pun memutuskan untuk kerumah sahabatku, Kikan tapi sahabatku bukan hanya Kikan aku masih mempunyai dua sahabat lagi yaitu Laras dan Febi, tapi aku memutuskan untuk kerumah kikan karena laras dan febi sedang ada jadwal kuliah. Disana aku menceritakan kejadian yang menimpaku tadi aku sudah tau jawaban apa yang akan dilontarkan oleh kikan.
“udah sabar aja mungkin kali ini jodoh lo kali” ledek kikan
“udah deh kan,ini tu udah ke lima kalinya kamu bilang jodoh aku setiap aku ceritain tentang cowok” jawab ku kesal “sabar bu’ habisnya lo gak pernah punya pacar sih, gue heran sama lo di kampus tu lo dijuluki dokter cinta tapi nyatanya lo gak suka’ tu yang namanya cinta”
“justru itu gue mau nyadarin mereka bahwa hidup ini gak tergantung sama yang namanya cinta”
“hm iya iya terserah lo deh”

Pagi ini aku bangun cepat untuk segera berangkat ke kampus ya seperti biasa setiap pagi aku harus mendengar cerita para cewek-cewek yang patah hati atau cewek-cewek yang sedang dilanda asmara, aku tidak pernah keberatan dengan hal ini aku juga tidak pernah meminta biaya konsultasi karena itu semua aku anggap sebagai rasa terima kasihku kepada tuhan karena telah memuliakan perempuan di dunia ini.

Pagi ini tidak terlalu banyak para cewek yang ingin berkonsultasi tapi tetap saja hatiku selalu gusar setiap mendengar cerita-cerita mereka,walaupun pikiranku terus menganggap bahwa cinta itu tidak penting tapi batinku selalu berkata “kapan aku yang berkonsultasi tentang cintaku kepada orang-orang?” tapi itu tidak membuatku galau dan gak karuan.

Selesai mata kuliah terakhir aku pun ingin berjalan-jalan dibelakang kampus ya seperti biasa tidak punya pacar ya menyendiri.Akupun duduk sendirian dan membaca novel terbitan baru,yang baru aku beli saat berjalan-jalan dengan kikan di mall kemarin. Saat aku sedang asyik membaca tiap halaman demi halaman aku pun mendengar suara alunan petikan biola aku pun mencari sumber suara itu,seperti yang tidak diduga aku pun mengintip lelaki yang sedang memainkan biola tersebut,aku pun terkejut ketika melihat lelaki itu,ternyata dia adalah lelaki yang tidak sengaja aku tabrak kemarin,namanya Haris,nama itulah yang dibentuk menjadi gantungan kunci dan dipasang di tasnya.

Malam ini aku tidak konsen membaca novel kesayanganku padahal itu hobi yang selalu membuatku merasa tenang,tapi hal itu tidak berlaku untuk malam ini,setelah aku mendengar suara petikan biola itu aku semakin penasaran dengan lelaki yang bernama haris itu. Untuk tidak mengingatnya lagi aku pun memutuskan untuk tidur untuk menghilangkan rasa penasaranku terhadap lelaki yang bernama haris itu.

Pagi ini aku pun mencari tau identitas haris aku pun bertanya kepada teman dekatku yang bernama Alvin yang kebetulan juga teman dekatnya haris, alvin banyak bercerita tentang haris aku pun menjadi semakin ingin mengenal haris lebih dekat lagi.Ya dari cerita alvin aku bisa tau bahwa haris itu tipe cowok yang cuek,tapi bagiku ini sebuah tantangan yang baru. Entah apa yang sudah masuk ke pikiranku sehingga aku mempunyai niat untuk mengenal haris lebih jauh lagi. Dan tidak berfikir panjang lagi aku pun langsung menceritakannya kepada ketiga sahabatku dengan hati senang dan tak kalah lebay.
Ya seperti dugaan ku mereka belum sepenuhnya mengenal lelaki yang bernama haris itu hanya kikan yang tau betul tentang haris.

Delapan bulan sudah aku terus mencari tau tentang haris,mulai dari facebook maupun dari jejaring sosial lainnya. Untuk saat ini aku merasa aman karena belum ada tanda-tanda sedikitpun bahwa Haris sudah mempunyai pujaan hati. Entah lah sejak aku mencari info tentang Haris aku pun sudah mulai menyukainya. Bahkan haris pun sudah mengetahui bahwa aku menyukainya, tidak hanya haris, teman yang sejurusan dengan haris pun sudah mengetahui ini tidak terkecuali teman-teman yang sejurusan denganku.

Aku sering berjumpa dengan haris tapi kami hanya saling diam karena aku merasa malu akan kabar yang sudah beredar,alvin pun tidak jarang mengabariku setiap harinya,hanya untuk memberi tahu tentang Haris. Suatu hari,dimana aku sedang berada di kantin kampus bersama keempat sahabatku, seseorang yang bernama Rani menghampiriku dengan wajah yang tersenyum berbinar-binara entah apa maksudnya aku pun bingung. Rani pun mengisyaratkan bahwa dia akan mengatakan sesuatu tapi tidak di depan ketiga sahabatku. aku pun bangkit dan menuju meja kosong bersama Rani dengan wajah penuh kebingungan.

Awalnya rani hanya berbasa-basi menanyakan tentang haris kepadaku,ya aku hanya menjawab setauku saja,kemudia rani memberitahuku bahwa haris menanyakan tentangku kepada rani,wajahku seketika menjadi merah seperti buah apel yang segar dan saat itu aku sangat yakin bahwa haris mempunyai perasaan yang sama dengan ku.
Selesai berbincang cukup lama dengan rani akupun kembali berkumpul dengan teman-temanku, mereka semua pun mendukungku 100%.

Akhir-akhir ini aku sering meminta febi untuk membuat gambar yang menggamarkan tentang cinta segitiga,seorang wanita yang harus menangis ketika melihat lelaki yang dicintainya dimiliki oleh orang lain. Entah pertanda apa ini tapi aku berharap semoga itu bukan pertanda buruk bagiku, karena ini adalah cinta pertamaku.

Setelah beberapa hari berlalu, hari itu aku dan kedua sahabatku berencana untuk menginap di rumah febi kerena oarang tua febi pergi ke luar kota untuk beberapa hari, maka kami pun diajak febi untuk menenmaninya. Ketika sampai di rumah febi, kami langsung merencanakan apa yang akan kami lakukan nanti malam, aku dan febi pun menyiapkan makanan untuk makan malam nanti sedangakan kikan dan laras mencari DVD yang menarik yang akan kami tonton bersama nanti.

Saat sore tiba semua tugas yang kami bagi selesai terlaksana semuanya,aku dan ketiga sahabatku pun duduk di teras rumah febi, dengan suasana yang sedikit mendung kami pun bercerita, ya itu hal yang biasa jika wanita sudah berkumpul pasti bergosip,itu memang sudah kebiasaannya wanita. Saat sedang bercerita sambil tertawa,tiba-tiba handpone kikan berbunyi, kikan pun bangkit menuju ke tempat yang agak sepi,kami pun memaklumi karena bisa jadi itu hal yang penting.
Dua puluh menit sudah kikan menerima telfon dan belum kembali, tidak biasanya kikan menerima telfon selama ini, febi pun menyusulnya, lima menit berlalu febi dan kikan juga belum kembali,akhirnya aku dan laras pun ikut menyusul mereka.

Ketika sampai disana kikan masih berbicara di handpone sedangkan febi menguping di sampingnya, aku dan laras pun menghampiri mereka. Aku pun bertanya kepada febi siapa yang sedang berbicara dengan kikan di handpone, febi pun menjawab sebuah nama yang tidak asing lagi bagiku, yaitu Haris. Seketika saja aku merasa dadaku sakit sekali mendengar nama itu, nafasku terasa berat, hatiku menjadi sakit mendengar nama itu, laras dan febi sibuk mendengar apa yang dibicarakan oleh kikan dan haris, kikan tidak sedikitpun menoleh ke arahku. Kikan tau betul perasaanku terhadap haris, karena kikan adalah orang pertama yang aku ceritakan tentang haris. Sesekali kikan menyuruhku untuk berbicara dengan haris, aku pun menolak karena perasaanku sedang kacau sekarang, hingga akhirnya haris ingin berbicara denganku, aku pun mengambil handpone dari tangan kikan, tidak ada hal yang serius yang kami bicarakan, haris hanya meminta maaf kepadaku atas sifat cueknya selama ini kepadaku, aku hanya menjawab iya.

Febi dan laras sudah masuk sedari tadi ke dalam rumah, hanya aku dan kikan yang tinggal di halaman belakang, kikan terus berbicara dengan haris tanpa menganggapku ada di sebelahnya, tanpa berfikir panjang aku pun langsung bangun dan masuk ke dalam rumah. Air mataku mengalir seketika aku mencoba menahan air mataku, agar aku tidak terlihat sedih. Aku ingin marah tapi tidak tau harus marah kepada siapa.

Malam ini acara ngumpul bareng jadi tidak menyenangkan bagiku, aku hanya diam sedari kejadian tadi, biasanya akulah orang paling ribut ketika ada perkumpulan seperti ini. Sahabatku pun paham akan hal yang aku alami aku pun mencoba tegar dengan menganggap tidak pernah terjadi apa-apa. Aku pun menunjukkan wajah ceria ku di depan mereka.

Pagi ini kami bangun sangat cepat karena kami ingin jogging bersama, aku dan febi pun bersiap-siap, sedari tadi hanya aku dan febi yang bersiap-siap, lantas kemana dua sahabatku lagi.
“loh feb,laras dan kikan mana?,” febi tidak langsung menjawab pertanyaanku,dengan wajah sedih febi pun mulai berbicara.
“lo yang sabar ya saza,kikan nemuin haris sama laras”
Seketika saja mataku jadi ingin menangis, aku mencoba menahan tapi kali ini kesedihanku sudah di luar batas kemampuanku, aku tidak bisa mengendalikan perasaanku lagi. Aku pun langsung menghambur memeluk febi, aku pun menangis di pundaknya febi dan menangis sejadiku. Febi mencoba menenangkanku, tapi aku sudah tidak bisa menahannya lagi.
Febi pun mengajakku keluar rumah, aku pun ikut dengan febi, untuk menghilangkan kesedihannku apa salahnya aku jalan-jalan.

Di tengah taman saat aku dan febi sedang berbincang, kikan dan laras tanpa rasa bersalah kikan menceritakan semuanya.
“lo gak punya hati ya kan?”
“lo kok nanyak gitu sih?” kikan balik bertanya
“lo tau kan perasaan saza, tanpa rasa bersalah lo cerita tentang haris”
“gue gak bermaksud kok” kata kikan dengan nada bersalah
“gue gak papa kok” aku angkat bicara
Hatiku memang sedih, aku marah, aku benci dengan keadaan seperti ini, aku benci karena aku harus menghadapi hal yang paling norak sedunia itu, aku benci cinta pertamaku harus begini. Hatiku terus marah-marah, tapi aku tidak punya hak untuk marah dengan kikan toh aku bukan siapa-siapanya haris. Haris bukan milikku jadi aku tidak punya hak untuk marah ke kikan maupun haris.

Dua bulan sudah aku melewati hari-hariku dengan kesedihan, hari itu aku ke kampus seperti biasa,semenjak kejadian itu aku dan kikan sudah jarang bertemu. Pagi ini aku dan laras berjalan-jalan di sekitaran kampus.
“Eh lo tau gak, kalau kikan dan haris mau putus tu katanya”
“Kapan pacarannya?
“loh lo gak tau udah dua bulanan ini mereka pacaran, febi juga tau loh gue pikir lo udah tau”
“berarti Cuma gue dong yang gatau”
“hm sorry ya kita gak ngasi tau lo, soalnya kita jaga perasaan lo”
“iya gapapa kok”
Diantara sahabat-sahabatku, hanya aku yang tidak tau tentang hal itu, lengkap sudah kesedihannku, kikan dan haris sudan berpacaran dengan cara sembunyi-sembunyi dariku, sahabatku tidak ada yang memberi tauku selama dua bulan ini aku seperti orang bodoh yang terus mengharap cintanya haris.

Tiga bulan terakhir ini aku menyibukkan diri dengan membaca buku, aku sudah tidak peduli lagi dengan yang terjadi antara kikan dan haris. Sekarang aku benar-benar benci semua yang berhubungan dengan cinta. Kedua sahabatku laras dan febi selalu menghiburku sekarang aku tidak peduli lagi dengan yang namanya cinta, aku pun mencoba hanya focus ke kuliahku saja.

Kisah cinta itu tidak selamanya berakhir indah terkadang membuat orang menjadi menderita namun terkadang bisa membuat orang menjadi berbunga-bunga tidak selamanya cinta itu bisa membuat menangis namun tidak selamanya juga cinta itu membuat tertawa. Jangan pernah memaksa orang yang kita cintai untuk mencintai kita karena itu hanya akan membuat sakit hati pada salah satu pihak dan percaya lah selalu bahwa semua yang terjadi dalam hidup ini pasti ada hikmahnya di balik itu semua Tuhan udah ngatur semua itu kok.

PROFIL PENULIS
Nama : Qatrunnada Nuriza Daniel
TTL : Bireun.(Aceh) 21 Mei 1997
Agama : Islam
Alamat : lhokseumawe,Aceh
umur : 16 tahun
Hoby ; Membaca,menulis,dan suka mengoleksi buku.
Alamat facebook: nada-daniel@hotmail.com

Baca juga Cerpen Cinta yang lainnya.
Ditulis oleh Unknown, Rabu, 03 Juli 2013 15.43- Rating: 4.5

Judul : Cintaku, Kau dan Dia - Cerpen Cinta

Deskripsi : CINTAKU, KAU DAN DIA Karya Qatrunnada Nuriza Daniel Hidup ini tidak selamanya berjalan dengan sempurna banyak rencana yang sudah diatur...
keyword :Cintaku, Kau dan Dia - Cerpen Cinta, Cerpen Cinta
Posting Lebih Baru
Posting Lama
Beranda
Postingan Populer
  • Cinta Antara Adik dan Kakak Kelas - Cerpen Romantis
    CINTA ANTARA ADIK DAN KAKA KELAS Karya Himatul Aliah Suatu hari dimana semua orang sudah terbangun dan bersiap-siap untuk memulai akt...
  • Sepasang Bidadari - Cerpen Ibu
    SEPASANG BIDADARI Karya Albertus Kelvin Namaku Mitsuko. Hari ini aku masuk sekolah seperti biasa. Ditemani oleh awan yang mendung dan...
  • Daun daun Pun Berguguran - Cerpen Cinta Remaja
    DAUN-DAUN PUN BERGUGURAN Karya Beatrix Intan Cendana Hari ini tepatnya musim gugur yang bagiku cukup menyejukkan, mungkin tak seperti...
  • Tiga Bulan Berujung Tangis - Cerpen Sedih
    TIGA BULAN BERUJUNG TANGIS Karya Khanissa Aghnia Afwa Namaku Ifha Dwi Ashilla, singkatnya Ifha. Aku seorang murid kelas 11 di SMA Negeri Ban...
  • Boneka Beruang dan Sepeda Butut - Cerpen Persahabatan
    BONEKA BERUANG DAN SEPEDA BUTUT Karya   Radifa Farah Putri berjalan lesu sepulang sekolah. Ia sangat tersinggung dengan perkataan Sarah keti...
  • Hantu Kepala Buntung - Cerpen Horor
    HANTU KEPALA BUNTUNG Karya Hafis Ini adalah Cerita tentang Empat Sekawan (Doni, Nita, Ardi dan Lita) yang sedang ingin berlibur. “Ay...
  • Pelangi di Malam Hari - Cerpen Cinta Romantis
    PELANGI DI MALAM HARI Karya Elisabeth Cecilia Setiap nafas yang kurasakan aku selalu merindukan pelangiku, selalu mencari-cari segalanya yan...
  • Jangan Melihat Buku Dari Sampulnya - Cerpen Motivasi Remaja
    JANGAN MELIIHAT BUKU DARI SAMPULNYA Karya Mahendra Sanjaya Hi.. perkenalkan, namaku Mahendra Sanjaya. Teman-teman biasa memanggilku Jaya. Ak...
  • Hadiah Untuk Mama - Cepren Ibu
    HADIAH UNTUK MAMA Karya Indah Amaliah Mustaufik “5 menit lagi ya Mama”, ya, begitulah yang ku katakan setiap waktu bermainku akan seg...
  • Waiting For Happy Ending - Cerpen Cinta
    WAITING FOR HAPPY ENDING Karya Mutia Hampir 2 jam aku menunggu namun tak ada 1 pun yang melewat dihadapan ku . “hmmm… ntah lah mungkin ...

Info mbahbejo © Cintaku, Kau dan Dia - Cerpen Cinta