Bukan Dia, Tapi Dia - Cerpen Cinta

  • mbahbejo
  • kata
    • kata lucu
    • kata bijak
    • kata mutiara
    • kata cinta
    • kata gokil
  • lucu
    • gambar lucu
    • pantun lucu
    • tebakan lucu
    • kata lucu
    • cerita lucu
  • berita
    • berita unik
    • berita politik
    • berita artis
    • berita aneh
  • kesehatan
    • asam urat
    • kanker
    • jantung
    • hepatitis
    • ginjal
    • asma
    • lambung
  • gambar
    • gambar unik
    • gambar lucu
    • gambar aneh
    • gambar animasi
    • video lucu
  • hoby
    • burung
    • ikan
    • piaraan
  • contoh
    • surat lamaran
    • recount text
    • descriptive text
    • curriculum vitae
    • deskripsi
  • video
    • video lucu
    • video hantu
    • video polisi
    • video totorial
    • video panas
    • video lagu
  • blog
    • SEO
    • template
    • script
    • widget
    • backlink
    • imacros
  • komputer
    • excel
    • macro excel
Home » Cerpen Cinta » Bukan Dia, Tapi Dia - Cerpen Cinta

Bukan Dia, Tapi Dia - Cerpen Cinta

BUKAN DIA, TAPI DIA
Karya Lestari Br. Manalu
Pagi ini Leony Clarissa kembali tersenyum melihat sosok pemuda yang ia kagumi. Andrian kini muncul dihadapannya sambil menyapanya dengan senyum. Senyum itulah yang membuat Leony selalu teringat dengan Andrian yang sudah menjadi temanya selama beberapa bulan belakangan ini. Sebagai teman biasa, Leony tak berharap banyak dari Andrian, Leony sadar tak ada celah untuk mereka bisa bersatu. Hati dan perasaan Leony yang semakin hari semakin tertuju kepada Andrian hanya bisa membuatnya diam terpaku dan membungkus rapi itu semua didalam lubuk hatinya yang terdalam.
“Leony sakit ya? Kok mukanya kelihatan pucat?” Andrian yang duduk disisi kanan Leony berkata sambil memperhatikan Leony.
“Enggak kok Kak. Lagi lemes aja.” Leony tersenyum memandang Andrian.
Bukan Dia, Tapi Dia
Sikap baik yang diberikan Andrian semakin membuat Leony menyukai Andrian. Leony tidak pernah tahu bagaimana perasaan Andrian kepadanya, namun hati Leony tak berhenti berharap kepada Andrian. Sering kali Andri membawa cerita tentang hubungan spesial yang pernah terjalin indah dikehidupan Andrian. Namun Leony hanya bisa terdiam dengan perasaannya yang terluka, senyum selalu ia lukis bersama tawa yang selalu dihadirkan Andrian.

Hari demi hari berlalu dengan senyum yang tak mengenal hati Leony. Leony hanya berada dalam sebuah penantian yang panjang atas jawaban hatinya. Disatu sisi hati Leony ingin memiliki Andre seutuhnya. Disisi lain, Leony berpegang teguh pada prinsip hidupnya kalau laki-laki yang akan datang kepadanya, bukan dia yang pergi mengejar. Leony menjaga teguh harga diri yang selama ini Ia bangun. Walau itu sulit, ini sudah menjadi pilihan terbaik Leony.

Leony yang semakin tersiksa dengan perasaannya akhirnya menemukan jalan baru untuk keluar dari semua ini. Leony pergi dan bekerja keluar kota. Dia akan meninggalkan kenangan-kenangan berharga yang pernah terangkai antara dia dan Andrian. Leony sudah mencoba mencari cara untuk memberitahu Andrian atas kepergiannya. Namun dia tidak bisa bertemu dengan Andrian. Kenangan tinggallah kenangan, hati Leony kini sudah memutuskan untuk menjalani jalan baru yang diyakininya akan jauh lebih baik lagi. Leony tersenyum saat mengingat terakhir kalinya dia bisa bertemu dengan Andrian.

Seminggu berlalu dan masa penantian Leony sirna sudah. Dia tidak mendapat kabar apapun tentang Andrian, Leony juga tidak tahu sekarang Andrian berada dimana. Hingga pada akhirnya hati Leony melupakan Andrian sebagai seseorang yang pernah Ia cintai. Sekarang bagi Leony, sosok Andrian itu adalah sosok seorang kakak dan sahabat baginya. Itulah yang diyakinkan Leony kepada hati kecilnya yang masih rapuh.

Hari-hari Leony semakin berwana ditempat barunya, ada tawa, ada kebahagiaan yang Ia temukan tanpa ada Andrian disisinya. Karena kini ada sosok pemuda yang bisa mengerti Leony, sosok yang selalu ada buat Leony, sosok tempat Leony menyandarkan semua keluh kesahnya. Dia itu Jonathan, orang yang pertama kali menjadi teman Leony dikota itu.

Senja yang indah menggoda Leony untuk menyusuri jalan kala itu. Senym terlihat jelas terlukis indah diwajah Leony. Leony membiarkan tubuhnya menikmati angin senja yang begitu lembut menyentuh kulitnya. Namun seketika semua itu sirna saat Leony melihat seorang pemuda berjalan beriring begitu mesra dengan seorang wanita. Dia itu Andrian, Andrian yang selama ini dinanti oleh Leony. Namun keputusan yang telah dibuat Leony, membuat Leony tersenyum kembali. Dia bahagia karena dia kini benar-benar tahu kalau bukan Andrian pelindung yang diberikan Tuhan untuknya.
“Kak, apa kabar?” Leony datang dan menghampiri Andrian dan temannya.
“Hey, Leony. Kamu kemana saja selama ini. Aku selalu mencarimu.” Balas Andrian dengan senyum yang selalu bisa menghangatkan hati Leony.
“Maaf Kak, aku gak sempat kasi tahu Kakak kalau aka pergi.”
“Ya sudahlah. Yang penting sekarang kita bertemu kembali. Oh ya, kenalin ini teman aku. Namanya…”
“Tiara. Tunangannya Andrian.” Perempuan itu berkata sambil menjabat tangan Leony.
“Jadi kalian sudah bertunangan ya Kak. Selamat ya.” Hati Leony yang menangis tidak membuat wajahnya terlepas dari senyum manisnya.
“Terimakasih.” Andrian berkata sambil mengulang tawa yang selalu Leony rindukan.
“Oh ya Kak, aku harus segera pergi. Ada hal yang ingin aku kerjakan.”
“Benarkah? Apa kamu tidak punya waktu untuk makan bersama kami.”
“Lain kali saja Kak, kan masih ada banyak waktu.”
“Baiklah, kamu hati-hati ya.” Andrian tersenyum dan membelai lembut rambut Leony.
Saat itu Leony pergi dan meninggalkan orang yang pernah ada dan sampai sekarang masih mengisi satu ruang kosong dihatinya. Dia hanya bisa tersenyum bersama hatinya yang sudah bisa menerima semuanya.

Diteras rumahnya, Leony termenung menatap bulan yang begitu terang. Tidak ada yang Ia fikirkan saat itu. Tatapannya benar-benar kosong.
“Dar…Hayo, lagi ngelamunin apa? Gak bagus lho perempuan ngelamun malam-malam diluar rumah.” Jonathan yang bertetangga dengan Leony datang dan mengganggu Leony.
“Kak Jo apa-apan sih. Kalau aku punya serangan jantung bagaimana?” Balas Leony sedikit kesal.
“Kamu kan tidak punya serangan jantung.” Ledek Jonathan sambil duduk disamping Leony.
“Kakak ngapain sih kesini? Ini kan sudah malam.” Ucap Leony dengan wajah cemberutnya.
“Ngapain lagi, ya mau bertemu kamu. Lagian kamu kenapa sih? Tari tadi aku perhatiin bengong melulu.”
“Aku bertemu dia tadi Kak. Tapi sekarang dia tidak sendiri lagi. Dia sudah punya tunangan.” Jawab Leony sedikit pelan.
“Lalu bagaimana perasaan kamu?”
“Entahlah Kak. Aku berharap hatiku benar-benar bisa melupakannya. Karena aku yakin kami tidak akan pernah bersatu. Bukan dia yang dijodohkan Tuhan untukku. Aku yakin pasti ada yang jauh lebih baik yang akan segera diberikan Tuhan untukku.” Leony berkata dengan senyum sambil memeluk kedua lututnya.
“Leony, apa kamu tidak pernah tahu kalau hatiku sebenarnya telah memilihmu.” Hati Jonathan berkata sambil memandang Leony.
“Kak, kamu kenapa bengong ngelihat aku? Apa ada yang salah?” Leony yang bingung melihat Jonathan melambai-lambaikan tangannya didepan Leony.
“Oh…enggak. Aku hanya senang kamu bisa menerima semuanya sekarang.”

Leony yang mendengar itu hanya bisa tersenyum manis.
“Leony.”
“Ia Kak?”
“Sejak pertama kita bertemu aku sudah menyukai kamu. Dan semakin jauh kita bersama semakin dalam perasaan itu. Dan perasaan itu tidak akan pernah berubah sampai kapanpun.” Jonathan yang duduk disamping Leony berkata dengan lembut sambil memandang Leony.
“Kak, kamu…” Leony yang terlihat kaget mendengar itu, kembali membalas pandangan Jonathan.
“Ia Leony. Mungkin ini waktu yang tepat untuk mengatakan semua ini. Dan aku berharap kamu bisa menyambutnya dengan perasaan yang sama.”
“Tapi Kak aku…”
“Aku mengerti Leony, aku juga tidak akan memaksa kamu. Aku tahu cinta itu gak akan bisa kalau dipaksakan. Kalaupun kamu tidak bisa menerimaku sebagai kekasihmu, aku berharap kamu mau menerimaku sebagai kakakmu.” Jonathan berkata lembut dan kemudian menjauhkan pandangannya dari Leony dan kembali memandang bulan.
“Kak.” Leony meraih tangan Jonathan dan menggenggamnya.
“Kak, aku merasa nyaman bersama kakak. Tapi hatiku belum sepenuhnya pulih. Aku tidak mau jika kita bersama nanti hatiku sepenuhnya tidak melihatmu. Aku ingin semua ruang dihatiku kamu yang memilikinya. Kak kamu akan menungguku kan?” Ucap Leony tulus.

Jonathan yang mendengar itu merasa bahagia, perlahan ia menggenggam tangan Leony yang tadi menggenggamnya.
“Leony. Terimaksih.” Jonathan tersenyum memandang Leony yang masih tersenyum.
Bulan yang bersinar terang malam itu menjadi saksi diantara Jonathan dan Leony. Leony tersenyum memandang bulan sambil menggenggam tangan Jonathan. Jonathan yang melihat Leony tersenyum, merasa bahagia karena perasaanya tidak bertepuk sebelah tangan. Jonathan tahu dia masih menunggu, tapi Ia yakin kalau hati Leony sepenuhnya akan menjadi miliknya.


“Tuhan mungkin tidak memberikan apa yang kamu inginkan, tetapi Dia memberikan apa yang kamu butuhkan. Kamu menginginkan cinta dari orang yang belum tentu mencintai kamu, tapi Tuhan membawamu kepada orang yang benar-benar mencintaimu dengan tulus.”

=The End=
PROFIL PENULIS
Nama : Lestari Br. Manalu
TTL : JuLy 1993
E-Mail/Fb/Twitter : leztharymanalu@yahoo.co.id
^_^
Baca juga Cerpen Cinta yang lainnya.
Ditulis oleh Unknown, Selasa, 25 Juni 2013 12.50- Rating: 4.5

Judul : Bukan Dia, Tapi Dia - Cerpen Cinta

Deskripsi : BUKAN DIA, TAPI DIA Karya Lestari Br. Manalu Pagi ini Leony Clarissa kembali tersenyum melihat sosok pemuda yang ia kagumi. Andrian k...
keyword :Bukan Dia, Tapi Dia - Cerpen Cinta , Cerpen Cinta
Posting Lebih Baru
Posting Lama
Beranda
Postingan Populer
  • Cinta Antara Adik dan Kakak Kelas - Cerpen Romantis
    CINTA ANTARA ADIK DAN KAKA KELAS Karya Himatul Aliah Suatu hari dimana semua orang sudah terbangun dan bersiap-siap untuk memulai akt...
  • Sepasang Bidadari - Cerpen Ibu
    SEPASANG BIDADARI Karya Albertus Kelvin Namaku Mitsuko. Hari ini aku masuk sekolah seperti biasa. Ditemani oleh awan yang mendung dan...
  • Daun daun Pun Berguguran - Cerpen Cinta Remaja
    DAUN-DAUN PUN BERGUGURAN Karya Beatrix Intan Cendana Hari ini tepatnya musim gugur yang bagiku cukup menyejukkan, mungkin tak seperti...
  • Tiga Bulan Berujung Tangis - Cerpen Sedih
    TIGA BULAN BERUJUNG TANGIS Karya Khanissa Aghnia Afwa Namaku Ifha Dwi Ashilla, singkatnya Ifha. Aku seorang murid kelas 11 di SMA Negeri Ban...
  • Senja Pengusir Cahaya - Cerpen Cinta
    SENJA PENGUSIR CAHAYA Karya Atep Maulana Yusup Sabtu malam yang panjang dan sulit. Bagaimana tidak, aku di percaya untuk bicara langs...
  • Boneka Beruang dan Sepeda Butut - Cerpen Persahabatan
    BONEKA BERUANG DAN SEPEDA BUTUT Karya   Radifa Farah Putri berjalan lesu sepulang sekolah. Ia sangat tersinggung dengan perkataan Sarah keti...
  • Pelangi di Malam Hari - Cerpen Cinta Romantis
    PELANGI DI MALAM HARI Karya Elisabeth Cecilia Setiap nafas yang kurasakan aku selalu merindukan pelangiku, selalu mencari-cari segalanya yan...
  • Berhenti Mencintaimu - Cerpen Cinta
    BERHENTI MENCINTAIMU Karya Mellysaurma Aku terlarut dalam lagu Tak sanggup lagi(Rosa) yang mengalun begitu lembut. Begitulah kiranya ya...
  • Kumpulan Cerpen Remaja Part III Update 2013
    Cerpen Remaja - Banyak Cerpen Remaja yang sahabat Loker Seni Kirimkan ini bahwa menandakan dunia fiksi di Indonesia ini sangat berkembang ...
  • Jangan Melihat Buku Dari Sampulnya - Cerpen Motivasi Remaja
    JANGAN MELIIHAT BUKU DARI SAMPULNYA Karya Mahendra Sanjaya Hi.. perkenalkan, namaku Mahendra Sanjaya. Teman-teman biasa memanggilku Jaya. Ak...

Info mbahbejo © Bukan Dia, Tapi Dia - Cerpen Cinta