Cinta Sembunyi - Cerpen Cinta

  • mbahbejo
  • kata
    • kata lucu
    • kata bijak
    • kata mutiara
    • kata cinta
    • kata gokil
  • lucu
    • gambar lucu
    • pantun lucu
    • tebakan lucu
    • kata lucu
    • cerita lucu
  • berita
    • berita unik
    • berita politik
    • berita artis
    • berita aneh
  • kesehatan
    • asam urat
    • kanker
    • jantung
    • hepatitis
    • ginjal
    • asma
    • lambung
  • gambar
    • gambar unik
    • gambar lucu
    • gambar aneh
    • gambar animasi
    • video lucu
  • hoby
    • burung
    • ikan
    • piaraan
  • contoh
    • surat lamaran
    • recount text
    • descriptive text
    • curriculum vitae
    • deskripsi
  • video
    • video lucu
    • video hantu
    • video polisi
    • video totorial
    • video panas
    • video lagu
  • blog
    • SEO
    • template
    • script
    • widget
    • backlink
    • imacros
  • komputer
    • excel
    • macro excel
Home » Cerpen Cinta » Cinta Sembunyi - Cerpen Cinta

Cinta Sembunyi - Cerpen Cinta

CINTA SEMBUNYI
Karya Zhafira

"Aku Mencintainya" kata itu mampu mensugesti otakku untuk terus memikirkannya. Bukan karena ketampanan, kekayaan ataupun kepintaran yang mampu membuatku merasakan Virus Merah Jambu yang terus menginfeksi sebuah hati yang telah memerah. Memang kekaguman dan rasa cinta hanya memiliki perbedaan yang begitu tipis layaknya sebuah epidermis di kulit daun. Ya aku mengagumi dan mencntainya ntah karena apa.

Dia bukanlah sosok pria yang digandrungi banyak perempuan , akan tetapi dia yang sangat menggandrungi banyak perempuan. Foto sana, foto sini dengan perempuan, tersenyum lebar bersama perempuan . Yah begitulah dia, tidak ada yang istimewa dari dirinya. Suaranya yang menggelegar membuat orang sakit menjadi tambah sakit, dan mampu membuat orang yang sakit gigi melempar sandal karena suaranya yang menyerupai speaker masjid. Ya itulah dia orang yang aku cintai. Aneh bukan? Sampai sekarang aku masih memikirkan kenapa aku bisa mencintainya. Ya Tuhan, berilah aku kesadaran untuk tidak mencintainya.

Cinta Sembunyi
Sampai saat ini tak pernah sekalipun aku berani menatap matanya, menyentuhnya ataupun mengobrol lama dengannya. Dia terlalu sibuk dengan perempuan yang lain. Sakit terasa sakit, tapi inilah sebuah kenyataan bahwa terlalu kelu lidahku untuk mengatakan aku mencintaimu, terlalu malu mataku untuk menatapnya. Akhirnya cinta ini hanya bisa menjadi cinta sembunyi. Cinta yang selalu bersembunyi dalam hati yang paling dalam.

Lima tahun sudah aku tidak bertemu dengannya, dan lima tahun itu pula cintaku masih tetap bersembunyi di sudut hati yang paling gelap. Sungguh itu bukan kemauanku untuk menyembunyikan cinta. Tapi cinta yang terlalu malu untuk diungkapkan. Malam ini aku termenung di sudut ruangan mengingat kebodohanku ketika masih SMA yang selalu menyobek bukunya untuk menuliskan semua hal tentang dia dan aku. Tak pernah sedikitpun rasa bosan menghampiriku ketika aku menuliskan semua tentangnya. Kini lembaran itu telah menjadi sebuah buku yang aku sampul dengan karton pink yang berbentuk Love. Aku tidak tahu apakah dia menyadari atau tidak, kalau setiap hari bukunya semakin menipis karena aku sobek. Terkadang aku ingin tersnyum sendiri mengingat semua itu, mengingat cinta yang mampu mencipta sebuah kebodohan. Aku baca lembar demi lembar buku pink itu, isinya tidak terlalu buruk untuk diterbitkan Ana dan Evan menjadi tokoh yang mendominasi ya itu namaku dan namanya. Senyuman selalu menyertaiku ketika aku membaca semua tulisan tentangku dan tentangnya di buku pink yang aku beri judul Cinta Sembunyi. Terbesit dalam otakku untuk menerbitkan buku itu, dan mempublikasikannya tanpa mengganti nama tokoh utama yaitu aku dan dia. Mungkin ini hal gila yang akan aku lakukan sepanjang hidup. Tapi tak apalah, kemungkinan dia membaca bukuku hanya 0,01 %.
******

Pagi ini sungguh terasa berbeda dengan pagi sebelumnya, pagi yang indah dengan embun yang menyamarkan pandangan, matahari yang mengintip malu dari arah timur mempercantik keindahan alam, kicauan burung yang seolah menyanyikan lagu selamat pagi menyertaiku menuju tempat penerbitan terdekat. Ya, hari ini aku akan menerbitkan sebuah buku yang berjudul “Cinta Sembunyi “ dengan kertas hasil sobekan.
“Selamat Pagi, pak”
“Iya, pagi juga..”
“Begini pak, saya mau menerbitkan sebuah buku yang berisi kumpulan beberapa cerpen judulnya ”Cinta Sembunyi” semua kisah ini diambil dari pengalaman pribadi saya ketika saya masih SMA, bisa dibaca pak. Kebetulan saya bawa hardcopynya.” Ucapku sembari menyodorkan si pink.
“Bagus sampulnya, dari karton.. Kertasnya juga bagus beda-beda, seperti hasil sobekan, begini aja dek biar adek tidak kelamaan menunggu, soalnya bapak ingin membaca dulu bukunya. Nanti bapak hubungi kalau buku adek akan diterbitkan, bapak minta no Hpnya saja. “ Ucap bapak itu sambil membolak-balik si pink.
“Iya pak, ini no HP saya” Ucapku sembari menyodorkan sobekan kertas yang berisi no Hp.
*****

Satu minggu telah berlalu tapi sampai sekarang pihak penerbit belum ada satupun yang menghubungiku, mungkin bukuku tidak layak terbit pikirku pada saat itu. Tiba-tiba Hpku bergetar menandakan ada panggilan yang masuk
“Hallo, ini saudari Ana Alfarisyi ?”
“Iya , ini siapa ?”
“Kami dari tim penerbit Muda Karya, ingin mengucapkan selamat atas penerbitan buku kumpulan cerpen yang berjudul “Cinta Sembunyi “ karya Ana Alfarisyi yang akan diterbitkan minggu ini. Honornya nanti dikirim melalui rekening pribadi milik Ana. Kami ucapkan selamat cerpen-cerpennya sungguh menarik”
“Terimakasih Pak, atas kesempatannya”
“Iya sama-sama”
Ucapan syukur tak hentinya keluar dari bibirku, awalnya tak ada niat sediktpun untuk menerbitkan isi dari sobekan-sobekan kertas itu, tapi kini sobekan kertas itu akan dibaca oleh sejuta orang dan siap menjadi makanan khalayak ramai. Ya Tuhan semoga dia tidak membacanya aku mohon.Jerit batinku.
*****

Drrrrtttt... drrrrrttttt... Hpku bergetar, kulihat ada sebuah sms dari teman SMAku namanya Rena dia sahabat dekatku pada saat itu, dan dia adalah satu-satunya saksi hidup yang tahu bahwa aku mencintai Evan.
“Cinta Sembunyi karya Ana Alfarisyi Zhafira sudah terbit di Gramedia, selamat ... semoga Evan membacanya aamiin ” ya begitulah isi sms teman dekatku.
“ Jangaaaaaaaaaaaaaaaaaaaan” balasku singkat
Ya Tuhan jangan sampai Evan memaca bukuku, jangan sampai. Bagaimana wajahku kalau aku bertemu dengannya. Ya Tuhan aku mohon. Rengek batinku dengan menangkupkan telapak tangan di depan dada.
Sudah satu bulan bukuku diterbitkan kini si pink telah berhasil menjadi salah satu buku best seller di antara buku-buku lain, rasa syukur dan rasa was-was kini bercampur menjadi satu. Ya Tuhan jangan sampai Evan membaca buku itu, jangan sampai, aku mohon. Rengekku semakin mendalm. Ah tapi tidak mungkin juga sih Evan membaca bukuku, diakan ntah dimana. Mungkin dia sekarang sedang diluar negeri hibur hatiku sendiri. Senyuman kembali menghias diwajahku.

Hari ini adalah hari pertama bedah buku “ Cinta sembunyi” karyaku sendiri di sebuah mall yang cukup ternama. Kulihat banyak orang yang antusias mengikuti acara ini. Ketika sesi pertanyaan dibuka kulihat ada sosok pemuda tinggi, berkulit putih mengangkat tangannya. Moderatorpun mempersilahkannya untuk bertanya
“Iya, pemuda yang menggunakan baju koko, silahkan pertanyaanya.” Ucap sang moderator
“Mbak ana, saya ingin menanyakan tentang tokoh Evan disini. Evan itu siapa?apakah mbak ana punya hubungan special dengannya ? Setelah saya baca semua cerpen mbak, semua tokoh utamanya adalah Ana dan Efan ? bisa dijelaskan mbak?”
“Namanya siapa mas?” Tanyaku pada saat itu, ntah apa yang ada dipikiranku.
“ Surya mbak”
“Begini mas Surya ketika saya masih duduk di SMA saya menyukai sosok Evan, karena perasaan yang tak bisa saya sampaikan atau saya utarakan kepadanya. Akhirnya saya meuliskan perasaan saya dalam bentuk cerpen yang tokohnya adalah Ana dan Evan, kenapa saya tidak mengganti namanya karena saya ingin buku itu terbit dengan keoriginalannya, seperti itu mas Surya.”
“Apakah mbak Ana masih mencintai sosok Evan?” tanya pemuda itu lagi dengan senyumnya yang sepertinya sudah tidak asing lagi.

Aku terdiam dan bingung apa jawaban yang harus aku jawab. Jawaban yang Jujur atau bohongkah yang harus aku sampaikan?
“Mas Surya, jujur saja sampai saat ini saya masih mencintainya sudah lima tahun saya menyembunyikan perasaan ini, tapi sampai sekarang saya tidak tahu dia ada dimana” tiba-tiba ruanganpun menjadi riuh penuh dengan suara cie, switwiw, dan berbagai macam suara lainnya. Aku sudah tidak peduli dengan wajahku yang terlihat seperti kepiting rebus karena menahan malu. Semoga tidak ada dia disini aamiin. Gumam batinku
Bedah buku pertama ini sungguh sangat berkesan dikehidupanku, dimana baru kali ini aku mengungkapkan perasaanku didepan orang banyak. Cinta sembunyiku kini berubah menjadi cinta terang-terangan yang hampir semua orang mengetahui bahwa aku mencintainya.
*****

Hari demi hari aku lewati sebagai seorang penulis yang mendadak terkenal karena cinta sembunyinya yang kini menjadi cinta terang-terangan. Malam ini aku ingin menghabiskan waktuku dengan membaca si pink yang telah menyulapku menjadi seperti ini. Menjadi sosok yang dikenal oleh banyak orang dengan tulisan yang berisi khayalan. Udara di malam hari mampu mengantarkan angin yang semilir yang mampu membuatku tergerak untuk bangkit dari tempat tidurku dan berdiri di depan jendela kamar.
Brruuuggggg...
“Aduh” suara seseorang yang tertimpa si pink dari atas.
“Siapa itu?” Akupun segera turun kebawah menemui orang itu dan mengambil si pink dari tangannya.
“Assalamualaikum, mbak Ana”
“Walaikumsallam, kamu Suryakan? Yang bertanya di bedah buku itu?”
“Iya Mbak saya Surya”
“Ada perlu apa ya?”
“Saya, ingin mengembalikan pulpen mbak ana waktu SMA” Ucapnya sembari menyodorkan sebuah pulpen kepadaku.
“Kapan Anda meminjam pulpen saya, anda sebenarya siapa?” Ucapku dengan nada yang sedikit kaget
“ Saya tidak pernah meminjamnya An, saya mengambilnya diam-diam sebagai kenang-kenangan darimu karena saya terlalu malu untuk bertemu denganmu bahkan untuk menatapmu saya tak mampu” Ucapnya sembari menunduk terlihat kegugupan bersemayam didirinya.
“Anda sebenarnya siapa? memang wajah anda tidak asing bagi saya, tapi baru kali ini saya mendengar suara anda, anda siapa?”
“Ana, saya Evan Suryadinata”ucapnya pelan
“Evan, yang dulu gemuk dan pendek dengan suara yang menyerupai speaker masjid?”
“iya, itu saya lima tahun yang lalu.”ucapnya dengan menatapku
“Evan saya minta maaf selama saya di SMA saya sering merobek bukumu diam-diam dan si pink ini adalah lembaran-lembaran bukumu yang aku robek, jadi pink adalah hakmu” Ucapku hampir menangis. Aku tak tahu bagaimana wajahku saat ini, malu, gugup, gembira dan deg-degan bercampur menjadi kesatuan rasa yang membuatku ingin menangis.
“Pantesan bukuku semuanya menipis, ternyata kamu. Oh iya Ana, aku juga mau minta maaf karena mengambil pulpenmu diam-diam. Tahu nggak na pulpenmu ini hebat, dia mampu memotivasiku menjadi seorang wartawan cita-cita yang aku harapkan sejak kecil” ucapnya sembari tersenyum sangat manis. Ya Tuhan, kenapa Engkau hadirkan dia lagi dikehidupanku.
“ Dan kamu tahu Van kertas-kertasmu inilah yang mengantarku menjadi seorang penulis seperti sekarang” Ucaku sembari tersenyum.
“Ya aku tahu An.Ana.. andai saja kamu menerbitkan buku itu lebih cepat. Mungkin aku bisa lebih cepat mengetahui perasaanmu, karena dari dulu aku juga mencintaimu seperti kau mencintaiku. tapi pada saat itu lidahku terlalu kelu untuk mengatakan aku mencintaimu Ana, dulu aku tidak yakin kalau kamu juga mencintaiku itulah alasan kenapa aku menyembunyikan rasa cintaku padamu. Tapi kini semuanya terlambat. Sebentar lagi aku akan menikah dengan seseorag yang aku cintai, seseorang yang juga menghabiskan waktunya untuk menungguku, seseorang yang menjadi bagian terpenting dalam hidupku, seseorang yang mampu mencintaiku dengan tulus dan dia adalah seseorang yang tercantik yang pernah aku temui” Ucap Evan yang kulihat menangis
“Apakah saya mengenalnya van? Selamat ya Evan, semoga pernikahannya barokah, langgeng, Sakinah, mawadah juga Waarrahmah aku akan selalu mendo’akan kebaikan untukmu Evan.” Sungguh batinku terasa sakit mendengar kenyataan bahwa orang yang aku cintai akan menikah dengan seseorang selain aku. Air mata yang dari tadi aku tahan kini mengalir deras tanpa bisa tertahan dari kelopak mataku. Sesaknya dada membuatku ingin menangis sejadi-jadinya. Sakit, sungguh sakit. Cinta yang aku jaga selama lima tahun berubah menjadi kesakitan yang menusuk kalbu dan menoreh batin. Cinta kenapa kau menyakitiku ? Apa salahku? Ya Tuhan kuatkan aku hentikan air mataku. Hentikan Air mataku. TuhanYakinkan aku bahwa dia bukan yang terbaik untukku.
“Iya, kamu sangat mengenalnya” Ucap Evan sembari menangis
“ Siapa dia van? Jawab..” Ucapku sembari menatap matanya yang terus menagis.
“Orang itu adalah kamu Ana Alfarisyi Zhafira, aku akan segera menikahimu” Ucapnya sembari tersenyum dan menghapus air mataku.
“Aku ?”
“Iya, sayang aku akan menikahimu.”

PROFIL PENULIS
Seorang Mahasiswi di salah satu perguruan tinggi swasta di Tasikmalaya.

Baca juga Cerpen Cinta yang lainnya.
Ditulis oleh Unknown, Rabu, 10 Juli 2013 15.40- Rating: 4.5

Judul : Cinta Sembunyi - Cerpen Cinta

Deskripsi : CINTA SEMBUNYI Karya Zhafira "Aku Mencintainya" kata itu mampu mensugesti otakku untuk terus memikirkannya. Bukan karena ke...
keyword :Cinta Sembunyi - Cerpen Cinta, Cerpen Cinta
Posting Lebih Baru
Posting Lama
Beranda
Postingan Populer
  • Cinta Antara Adik dan Kakak Kelas - Cerpen Romantis
    CINTA ANTARA ADIK DAN KAKA KELAS Karya Himatul Aliah Suatu hari dimana semua orang sudah terbangun dan bersiap-siap untuk memulai akt...
  • Sepasang Bidadari - Cerpen Ibu
    SEPASANG BIDADARI Karya Albertus Kelvin Namaku Mitsuko. Hari ini aku masuk sekolah seperti biasa. Ditemani oleh awan yang mendung dan...
  • Daun daun Pun Berguguran - Cerpen Cinta Remaja
    DAUN-DAUN PUN BERGUGURAN Karya Beatrix Intan Cendana Hari ini tepatnya musim gugur yang bagiku cukup menyejukkan, mungkin tak seperti...
  • Tiga Bulan Berujung Tangis - Cerpen Sedih
    TIGA BULAN BERUJUNG TANGIS Karya Khanissa Aghnia Afwa Namaku Ifha Dwi Ashilla, singkatnya Ifha. Aku seorang murid kelas 11 di SMA Negeri Ban...
  • Boneka Beruang dan Sepeda Butut - Cerpen Persahabatan
    BONEKA BERUANG DAN SEPEDA BUTUT Karya   Radifa Farah Putri berjalan lesu sepulang sekolah. Ia sangat tersinggung dengan perkataan Sarah keti...
  • Hantu Kepala Buntung - Cerpen Horor
    HANTU KEPALA BUNTUNG Karya Hafis Ini adalah Cerita tentang Empat Sekawan (Doni, Nita, Ardi dan Lita) yang sedang ingin berlibur. “Ay...
  • Pelangi di Malam Hari - Cerpen Cinta Romantis
    PELANGI DI MALAM HARI Karya Elisabeth Cecilia Setiap nafas yang kurasakan aku selalu merindukan pelangiku, selalu mencari-cari segalanya yan...
  • Jangan Melihat Buku Dari Sampulnya - Cerpen Motivasi Remaja
    JANGAN MELIIHAT BUKU DARI SAMPULNYA Karya Mahendra Sanjaya Hi.. perkenalkan, namaku Mahendra Sanjaya. Teman-teman biasa memanggilku Jaya. Ak...
  • Hadiah Untuk Mama - Cepren Ibu
    HADIAH UNTUK MAMA Karya Indah Amaliah Mustaufik “5 menit lagi ya Mama”, ya, begitulah yang ku katakan setiap waktu bermainku akan seg...
  • Waiting For Happy Ending - Cerpen Cinta
    WAITING FOR HAPPY ENDING Karya Mutia Hampir 2 jam aku menunggu namun tak ada 1 pun yang melewat dihadapan ku . “hmmm… ntah lah mungkin ...

Info mbahbejo © Cinta Sembunyi - Cerpen Cinta